bab 39 (sudah hampir bisa menerima)

8.1K 181 0
                                    

"Woi, senyum-senyum aja lo" Leo melempar sesuatu ke kepala Nathan

"Owh lo sob lo kebiasaan ya melempar kepala gue dengan benda, nanti kalau kepala gue kenapa mau tanggung jawab lo" Nathan sadar dari khayalannya

"Tapi gue melemparkannya nggak sakit"

"Ya emang nggak sakit tapi gue kaget tahu nggak sih"

"Lagian ngapain lo senyum-senyum sendirian, geli gue tahu nggak sih"

"Lo maunya apa sih, gue bengong lo jadi takut gue senyum lo geli"

"Ya seperti biasa aja, memangnya ada apa ?" tanya Leo penasaran

"Ternyata Elena itu perhatian ya" kata Nathan

"Baru sadar lo, kemana aja lo dari kemarin. Tapi kenapa lo bisa sakit ?" tanya Leo

"Gue janjian dengan Luci di taman tapi Luci belum datang juga karena dia mengambil berkas untuk meeting ke rumahnya. Selama 2 jam gue menunggu Luci ya nggak juga datang. Terus gue pulang, sampai didepan pintu gue pingsan" jelas Nathan

Tok... Tok...
Ada seseorang yang mengetuk pintu. Seseorang itu adalah Luci

"Pak sudah waktunya makan siang" Luci mengingatkan

"Maaf Luci makan saya sekarang harus di atur karena sakit kemarin, mulai hari ini saya makan siang di kantor saja" Nathan menolak ajakan Luci

"Haha kemana aja lo saat Nathan sakit ?" tanya Leo sambil tertawa

"Kemarin aku-" ucapan Luci terpotong oleh Nathan

"Ssst" kata Nathan sambil meletakkan telunjuknya dibibirnya yang sedang menelpon seseorang

"Suruh Jono keruangan saya sekarang" perintah Nathan kepada seseorang yang ditelpon

"....."

"Permisi Pak, Bapak manggil saya" kata Jono yang masih didepan pintu

"Iya, masuk !" kata Nathan

"Ada apa Bapak panggil saya ?" tanya Jono

"Elena mengantarkan makanan hari ini ?" tanya Nathan

"Iya" kata Jono

"Mulai sekarang berikan kepada saya makanan yang diantar Elena" ucap Nathan

"Kalau begitu saya ambil dulu Pak" pamit Jono

"Tapi Pak" kata Luci

"Lebih baik lo keluar deh" ucap Leo

"Kamu mengertikan aku sekarang ya" kata Nathan

***
"Kenapa Mas Jono dipanggil Pak Nathan ?" tanya Olivia

"Mulai sekarang kita makan siang diluar lagi" ucap Jono

"Kenapa ?" tanya Acha yang tidak mengerti

"Makanan yang dibawa Buk Elena harus kita kasih ke Pak Nathan karena ini permintaan Pak Nathan sendiri" kata Jono

Siapa yang mau komentar, kritik, dan saran bisa juga lewat email, facebook, dan instagram.
E-mail : marniyesnia@gmail.com
Facebook : yesnia marni
Instagram : yesnia marni

ELENATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang