Nathan pulang dan melihat kearah sofa di ruang tamu dan masih ada Elena yang tertidur diatasnya.
Nathan menggendong Elena untuk memindahkannya ke kamar."Kalau diperhatikan dia cantik juga" Nathan senyum-senyum melihat wajah Elena sambil menggendongnya ke kamar
Tapi sampai didepan pintu kamar Elena keburu bangun karena Nathan berusaha membuka pintu yang dikunci. Sementara kunci pintu kamar Elena terjatuh dari kantung saku Elena saat Nathan menggendong Elena.
"Mas Nathan ?" Elena terbangun dari gendongan Nathan dengan ekspresi kaget. Nathan pun melepaskan gendongannya.
"Tadi saya lihat kamu hampir jatuh dari sofa makanya saya pindahkan kamu ke kamar tapi kamar kamu malah dikunci" ucap Nathan
"Hah" Elena terheran
"Kenapa kamu nggak mau, kita kan sudah muhrim. Tapi kalau kamu tidak mau sana pergi masuk" kata Nathan sambil berlalu ke kamarnya, tapi malah dicegah oleh Elena dengan memegang tangannya.
"Mas tunggu, ada yang mau aku kasih tau"
"Cepat saya mau tidur"
"Sebelumnya aku mengucapkan terima kasih sama Mas karena sudah mau mulai perhatian sama aku" Elena memberikan senyumnya
"Terus" Nathan juga membalas senyum dari Elena. Semenjak Elena bertemu dengan Nathan hanya sekali itu Elena melihat Nathan tersenyum walaupun tidak senyum lebar tapi sudah membuat hati Elena bahagia.
"Maaf Mas tapi ini harus aku katakan bahwa Luicik, eh Luci itu sebenarnya sudah menikah"
"Jangan pernah kamu menjelek-jelekkan Luci didepan saya kalau kamu itu tidak tahu apa-apa. Karena saya lebih dulu mengenal Luci dan dia hanya milik saya bukan orang lain" ucap Nathan dengan suara tinggi. Padahal baru saja Elena melihat wajah Nathan tersenyum dan sekarang Nathan marah kepadanya. Elena pun menangis karena dia tidak biasa dibentak ataupun berbicara dengan nada tinggi terhadapnya. Elena akan menerima sikap dingin dari Nathan tapi bukan bentakan atau marahan.
"Nyonya ini kunci kamar Nyonyakan tadi Bibi menemukan dilantai dekat sofa ruang tamu" Esi menyulur kan sebuah kunci yang mainannya adalah menara eiffel.
Elena mengambil kunci tersebut tanpa berbicara apapun.
"Nyonya pasti menangis lagi, kasihan Nyonya padahal dia seharusnya menjadi istri idaman tapi Tuan malah menganggapnya tidak ada" Esi menggelengkan kepala sambil pergi ke dapur karena dia tidak mau ikut campur urusan majikannya.Sementara Nathan masuk ke dalam kamar masih keadaan emosi.
"Baru saja saya bersikap baik sama dia, tapi dia malah membuat saya kesal. Sudah lama saya mengenal Luci nggak mungkin dia menghianati saya" ucap Nathan masih keadaan kesal.
Kemudian Nathan langsung tidur tanpa mengganti baju kerjanya terlebih dahulu.
Selamat membaca☺☺
KAMU SEDANG MEMBACA
ELENATHAN
Teen FictionElena seorang desaigner muda yang memiliki butik yang cukup terkenal, dijodohkan oleh orang tuanya dengan teman papanya. Dijodohkan dengan seorang CEO yang tampan dan mapan bak seorang pangeran yang bernama Nathan.