Walaupun kata Nathan sudah kenyang tapi masakannya Elena tetap disantap sampai habis.
'Tadi saya sudah makan sampai kenyang bersama Luci, tapi kenapa saya makan masakan ini saya nggak kenyang-kenyang. Saya merasa masakan ini persis rasa masakan Mami' -batin Nathan
'Katanya sudah kenyang, tapi semuanya habis dimakan' -batin Esi
"Masakan Bibi enak banget seperti masakan Mami. Saya jadi merasa tetap merasakan masakan Mami nggak satu rumah, ini berkat Bibi" Nathan memuji Esi
"Jadi Tuan suka sarapannya, makan siangnya, dan makan malamnya ?" tanya Esi untuk memastikan kalau Nathan suka dengan masakan Elena
"Makan siang nggak perlu Bibi buatin masalahnya saya makan siang bersama teman diluar kantor"
"Tapi disuruh Nyonya Tuan" Esi terpaksa bohong lagi
"Ya sudah, anggap saja karyawan saya merasakan bagaimana masakan Mami saya. Kalau gitu saya ke kamar dulu"
"Silahkan Tuan, ini biar Bibi yang bereskan"
***
Elena terbangun dari tidurnya dan melihat kearah kamar Nathan, sudah terlihat lampu kamar Nathan sudah menyala. Kemudian Elena mengunci pintu dan hendak masuk kamar, tetapi Elena mendengar suara piring dari dapur.Sebelum ke dapur Elena mengecek Esi, apakah ada di kamar atau tidak. Setelah dilihat ternyata nggak ada Esi di kamarnya.
"Berarti yang di dapur adalah Bibi" tebak Elena, dengan rasa takut Elena pergi ke dapur.
"Bibi" sapa Elena
"Nyonya, sudah bangun"
"Aku kira siapa yang di dapur ternyata Bibi yang disini. Tadi Mas Nathan makan di rumah Bi ?" tanya Elena
"Iya, Tuan sangat suka masakan Nyonya. Katanya persis masakan Nyonya besar satu"
"Siapa tuh ?"
"Nyonya Marissa. Tapi makan siangnya dikasih sama karyawannya Tuan"
"Nggak apa-apa, pokoknya aku harus masakin terus. Makasih ya Bi"
"Nyonya senang Bibi juga senang"
"Kalau begitu Bibi tidur aja lagi biar aku yang beresin"
"Nggak usah Nya ini sebentar lagi selesai"
"Kalau gitu aku ke kamar dulu ya Bi" pamit Elena
Ketika sudah didepan pintu kamar, Elena melihat kamar Nathan sudah gelap kembali itu tandanya Nathan sudah tidur karena Nathan tidur lebih suka lampunya di matikan sementara Elena suka di hidupkan.
Elena masuk kamar sholat tahajud kemudian tidur.
Begitulah yang dilakukan Elena setiap hari, tapi Nathan tetap memikirkan Luci
KAMU SEDANG MEMBACA
ELENATHAN
Teen FictionElena seorang desaigner muda yang memiliki butik yang cukup terkenal, dijodohkan oleh orang tuanya dengan teman papanya. Dijodohkan dengan seorang CEO yang tampan dan mapan bak seorang pangeran yang bernama Nathan.