"Assalamualaikum Bibi aku pulang" Elena memberi salam dan langsung masuk rumah karena pintunya nggak dikunci
"Waalaikum salam" Esi menjawab salam
'Suaranya Nyonya dibesarkan lagi padahal Tuan sudah pulang' -batin Esi
"Bi tadi aku nggak sempat masak dan lupa juga kasih tahu Bibi untuk masak, jadi tadi aku beli makanan untuk Mas Nathan. Aku mau ganti baju dulu ya Bi" Elena memberikan makanan yang dibelinya tadi kepada Esi dan tidak ada kesempatan memberi tahu Elena bahwa Nathan sudah pulang.
Mendengar suara Elena sudah pulang Nathan mematikan lampu kamarnya supaya Elena mengira Nathan belum pulang.
Baru sampai didepan pintu kamar Nathan ponsel Elena berbunyi.
Tet... Tet...
"Hallo assalamualaikum" Elena memberikan salam kepada orang diseberang sana yang nggak tahu siapa
'Nelpon dengan siapa dia malam-malam begini' -batin Nathan
"....."
"Udah baru aja gue sampai rumah cin" Elena telponan dengan salah satu sahabatnya
"....."
"Kayaknya sih belum soalnya lampu kamarnya belum hidup"
'Dia sepertinya membicarakan saya' -batin Nathan
"....."
"Nggak mungkin lah dia sudah tidur, sekarangkan masih jam setengah sepuluh"
"....."
"Jam 10 atau jam 11"
"....."
"Ya mana gue tau cin lo tahu sendiri kan bagaimana gue"
"....."
"Iya pasti lah gue anterin sampai bandara"
'Jadi dia pulang malam-malam karena mengantarkan seseorang ke bandara, siapa ?' -batin Nathan
"....."
"Kayak dulu, aku main-main dengan Adrian, cerita-cerita, senang-senang"
'Siapa Adrian ?' -batin Nathan
"....."
"Ya tadinya sebelum berani, tapi gue nggak boleh sedih demi cita-citanya dia"
"....."
"Jujur ya dari dulu sampai sekarang gue masih mencintai Adrian"
'Mencintai orang lain ? Kalau memang dia mencintai orang lain apa hubungannya dengan saya ? Ada apa dengan saya sebenarnya ?' -batin
Nathan sibuk dengan perasaannya yang mulai aneh.
"Tapi gue akan berusaha untuk mencintai Mas Nathan" lanjut Elena. Tapi pembicaraan Elena yang terakhir tidak didengar oleh Nathan.
Nathan tidak tahan lagi mendengarkan ini semua. Dia hidupkan lampu, keluar kamar, dan berdiri dibelakang Elena dengan kedua tangannya dalam saku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELENATHAN
Teen FictionElena seorang desaigner muda yang memiliki butik yang cukup terkenal, dijodohkan oleh orang tuanya dengan teman papanya. Dijodohkan dengan seorang CEO yang tampan dan mapan bak seorang pangeran yang bernama Nathan.