bab 45 (tidak peka)

8K 159 2
                                    

"Dia kenapa wajahnya pucat tadi ya, apa dia sakit ?" tanya Nathan dalam dirinya sendiri

"Nggak lah, dia kan baik-baik aja katanya" jawab Nathan sendiri

"Tapi tadi pagi memang aneh sih" kata Nathan bicara sendiri

"Sekarang sobat gue ternyata sudah gila" ucap Leo yang baru masuk ke ruang kerja Nathan

"Lo kalau mau masuk permisi atau ketuk pintu" kata Nathan

"Kenapa memangnya ? Gue kan sahabat lo"

"Nggak, cuma kalau ada Luci disini kan nggak enak Sob"

"owh, terus kenapa lo tadi ?" tanya Leo

"Tadi malam gue nggak sengaja marah sama dia"

"Lo marahin dia ?"

"Tapi kan nggak sengaja Sob"

"Sudahlah lo cuekin, lo khianatin, terus lo marahin juga. Ckckck" Leo mengeleng kepala

"Menurut gue itu bukan marah, cuma suara gue agak tinggi dari biasanya"

"Terus dia nangis ?"

"Mungkin"

"Masalahnya apa ?"

"Dia bilang kalau Luci itu sebenarnya sudah menikah"

"Kalau boleh jujur gue juga setuju dengan Elena"

"Tapi gue yakin kalau Luci itu setia sama gue"

"Lo sudah minta maaf sama Elena ?"

"Ini kan bukan salah gue sepenuhnya"

"Terus ?"

"Terus pagi tadi ada yang aneh menurut gue"

"Apa yang aneh ? lo cerita yang bener dong" Leo tidak sabaran mendengar cerita Nathan

"Sabar dong, pertama biasanya siap gue mandi semua perlengkapan gue sudah tersedia padahal gak ada satu orang pun yang masuk. Tadi pagi gue siap mandi semuanya masih berantakan. Anehkan ?"

"Yang aneh tu lo"

"Kenapa gue ?"

"Ya bisa aja yang masuk itu Bibi lo atau Elena"

"Mungkin aja Bibi, Tapi kalau Bibi kenapa hari ini kamar aku masih berantakan. Padahal Bibi bangun seperti biasa"

"Elena mungkin"

"Gue sama dia sudah bikin perjanjian kalau kita hanya boleh masuk kamar kami masing-masing"

"Masalah selanjutnya ?"

"Tadi dia bangun kesiangan terus dia keluar kamar buru-buru dan nggak pakai jilbab lagi. Nggak biasanya dia bangun siang terus keluar tanpa jilbab. Dan yang paling aneh dia terkejut melihat Bibi menyiapkan makanan buat gue. Padahalkan dia sering melihat Bibi masak"

"Sudah ceritanya"

"Belum ntar dulu lah, lo mau kemana sih kok kayak nggak mau dengerin cerita gue"

"Gue males denger cerita dari orang yang oon kayak lo"

"Kok oon sih"

"Sudah lanjutin"

"Dan hari ini rasa masakannya tu ada yang beda nggak seperti biasanya. Pas mau gue tanya kenapa rasanya beda keburu Elena datang, wajahnya pucat dan jalannya sedikit sempoyongan gitu"

"Sakit mungkin"

"Pas gue tanya dia kenapa, dia bilang kalau dia baik aja. Berarti gue gak jahat kan"

"Terserah lo deh" setelah cukup panjang lebar mendengan cerita Nathan tapi Nathannya tidak peka juga akhirnya Leo pergi meninggalkan Nathan sendirian di ruang kerjanya Nathan.

Selamat membaca reader, have fun ya !!!

ELENATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang