Bisa minta Bintangnya dulu, nggak?😁
Happy Reading Guys.
Ost.nya cocokin aja yah😊
----------------------------------------------------Andai aku bisa memutar waktu
Andai aku bisa
(Gerald)___________________________________
Author Pov
Roman membuka pintu dengan remote controle yang sudah tujuh bulan ini dia pegang. Selama sang pemiliknya pergi, dia-lah orang yang setia menjadi pengganti sang pemilik.
Ketika memasuki ruang tamu tidak ada yang berubah sejak beberapa bulan lalu. Hanya saja sedikit berdebu. Itu semua karena benda-benda di ruangan itu sangat jarang di bersihkan. Dia berdecak kesal ketika mendapati orang yang ia cari tengah tertidur pulas di lantai, di tengah sampah dan botol-botol alkohol bermerek terkenal, berserakan disekelilingnya.
"Ow, shit maaaannn!!!" umpat Roman. "Sampai kapan kau akan seperti ini? Bangun lah. Hari ini kau ada deadline ketemu dengan klien mu dari Belanda" ungkapnya sambil menendang-nendang kaki orang yang sedari tadi dia bangunkan.
"Damn, you. Rom!!!" umpatnya balik. "berisik sekali kau!" gertaknya tanpa membuka matanya dan hanya menggeser kakinya menjauh dari kaki Roman.
"Sampai kapan kau mau seperti ini, Ge? Ini sudah tujuh bulan. Sebulan lagi Ajeng akan melahirkan. Dan kau! Lihat dirimu, astaga Maaaaan!" decak Roman
"Shut up, Rom! Kau sendiri tau, sudah tujuh bulan dia pergi meninggalkanku" ungkapnya.
"Aduh, sudah berapa puluh kali juga ku katakan, bahwa keputusannya sudah benar, saat dia memilih pergi meninggalkan bajingan sepertimu"
"Brengsek kau Rom!" geramnya lagi. Masih dengan posisinya seperti tadi, dan tanpa membuka matanya. "Pergi kau dari sini. Tinggalkan aku!" teriaknya marah. "Aaarrrgghhh... Brengsek kau!" teriaknya lagi. Bukan karna tanpa alasan. Seperti biasa, beberapa bulan kemarin. Setiap dia marah seperti itu, Roman tidak segan-segan akan menginjak tubuhnya.
"Kau yang brengsek, sialan! Bangun sekarang. Atau ku telpon Daddy dan Eyangmu saat ini juga!" ancam Roman, dia sudah kehabisan kesabarannya. Hanya ini yang selalu ia lakukan pada Gerald, dan itu akan selalu berhasil. Karena kapan Gerald tidak menurut. Roman tidak akan segan-segan menelpon Eyang dan Daddy Gerald.
Pernah sekali Gerald seperti itu, dan ancaman itu tak mempan bagi Gerald. Hanya butuh waktu sepuluh menit, bukan Eyang atau Daddy-nya yang datang. Tapi algojo-algojo Eyang dan Daddy-nya yang datang menghajarnya. Setelah kepergian Ajeng. Tak ada lagi ampun bagi Gerald. Daddy, dan Eyangnya murka mengetahui masalah ini. Dan Mommy-nya jatuh sakit setelah melihat vidio postingan Dayana pada Instagramnya. Vidio yang mempertontonkan ketika Gerald menampar keras Ajeng. Karena pada saat itu Dayana merekam pertengkaran mereka, dan dengan "entah" bangga atau bodoh, malah mengunggahnya di akun instagramnya.
Dayana sendiri menjadi "DPO" oleh keluarga Gerald. Karena menurut mereka, Dayana-lah dalang dari semuah masalah ini. Hidup Dayana tak lagi tenang. Apa lagi Daddy Gerald sangat murka pada Dayana. Entah kini Dayana bersembunyi dimana.
"Ok. Fine!!!" teriaknya. "Jauhkan kakimu. Aku akan bangun, bangsat!" umpatnya marah. Roman segera menurunkan kakinya dari punggung Gerald. Gerald segera bangun dan terduduk. Membasuh mukanya kasar dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Hari untuk Gerald
RomanceWarning (18+). *Ajeng : "Menikah, Ibu bilang? Setelah melihat ke dua kakakku bahagia dengan pernikahannya aku sudah mempersiapkan diriku jauh-jauh hari untuk menikah. Tapi, dengan siapa? Masih jamanka perjodohan? Oh, tidak. Jangan dengan cucu Eyang...