Happy Reading guys.
Mohon vote dan komennya.
______________________________________________
Author Pov.
Tiga hari berlalu dari acara keluarga, spesial untuk Gerald. Sudah tiga hari itu pula over protektif-nya Gerald berlaku pada Ajeng. Melarangnya melakukan banyak hal. Ajeng sampai bosan dibuatnya. Hari ini dia merasa sedikit jengkel pada Gerald. Pasalnya tanpa bilang pada dirinya, Gerald mengembalikan motor yang biasanya dia pakai ke kampus kerumah Ayah dan Ibunya. Alasannya agar dia tidak memakai motor berangkat ke kampus. Dan dirinya mendeklarasikan akan selalu mengantar Ajeng, kemanapun isterinya itu mau, yang dengan gamang tak pernah dipecayai oleh Ajeng. Karena melihat bagaimana sibuknya suaminya itu.
"Pulang jam berapa kamu?" Ajeng baru saja melepaskan seatbelt-nya dan akan segera turun sebelum melihat jam yang melingkar di tangannya.
"Skitar pukul tiga mungkin?" jawabnya lalu segera turun dari mobil mengabaikan kebingungan suaminya.
"Hei, hei, hei!" Gerald segera menghentikan Ajeng, sebelum Ajeng menutup pintu. "Berikan kepastian jamnya agar aku bisa tepat waktu menjemputmu"
"Aku juga tidak tahu. Biasanya dosen tiba-tiba saja masuk seenaknya di waktu-waktu yang tak terduga"
"Baiklah. Telepon aku sebelum mata kuliah terakhirmu selesai agar aku segera menjemputmu"
"Baiklah. Aku pergi dulu" Gerald hanya mengangguk ketika Ajeng pamit sambil menutup pintu mobil. Dia masih memperhatikan isterinya berjalan menjauh memasuki gedung universitas itu. Dia berusaha meyakinkan dirinya bahwa wanitanya itu akan baik-baik saja.
Dari kemarin Ajeng selalu protes tentang kekhawatirannya yang keterlaluan. Ajeng memang benar. Kadar worry -nya sangat tinggi, hingga dirinya banyak membatasi ruang gerak Ajeng. Dia peka terhadap protes-protes tak kasat mata dari isterinya terhadap sikapnya. Tapi dirinya juga tidak bisa mengatasi kekhawatirannya yang terlalu besar. Rasanya dia ingin menyimpan Ajeng disebuah tempat, yang ada hanya dirinya, dan ibu dari calon anaknya itu tanpa melakukan apapun. Tapi, sepertinya itu sangat mustahil. Mengingat Ajeng yang masih kuliah dan dirinya yang juga harus bekerja.
------------
Ajeng berbohong pada Gerald kalau hari ini dia memiliki jadwal kuliah. Bukan berarti hari senin adalah hari liburnya. Hanya saja kebetulan hari ini ada acara kampus dan kuliahnya sementara di liburkan. Karena kelewat bosan dan ingin membebaskan diri dari cekalan suaminya itu, pagi tadi dia menghubungi Monica dan George di WA. Mengatur rencana dan mengajak mereka menemaninya jalan seharian ini.
Rencananya adalah, dia akan ketemu dengan kedua temannya itu di kedai ice cream belakang kampusnya jam delapan pagi tadi, karena suaminya itu dengan gampangnya mengirim motor kesayangannya pulang kerumah orangtuanya tanpa memberitahukan Ajeng sebelumnya, Ajeng mengubah rencana. Jadi, mereka bertiga akan kumpul di dalam kampus dulu lalu mereka akan pergi kemanapun yang Ajeng mau.
Pukul sembilan tadi Ajeng sudah sampai di kampus dan langsung menemukan kedua temannya itu di depan fakultasnya. Lalu segera ke kedai ice cream. Puas makan ice cream pukul dua belas siang mereka meluncur ke Mall yang berada tidak jauh dari kempus mereka. Agar Ajeng tidak terlalu jauh bila harus kembali ke kampus sore nanti saat Gerald akan datang menjemputnya. Yang mereka lakukan, jalan, dan hunting-hunting nggak jelas. Mulai ke Gramedia, nyari-nyari buku referensi untuk judul skripsi mereka nanti, novel-novel best seller terbaru, hingga memborong beberapa komik.
Pukul dua mereka nonton di XXI, nonton film horor terbaru, Annabelle-2. Capek jejeritan gak jelas setengah lima mereka keluar dari studio lalu menuju restoran cepat saji dengan nama tiga huruf. Ajeng tahu ini sudah lewat dari jam pulang kuliahnya. Tapi dia tidak peduli. Dia masih belum mau pulang. Jadi dia mengirimkan pesan pada suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
90 Hari untuk Gerald
RomanceWarning (18+). *Ajeng : "Menikah, Ibu bilang? Setelah melihat ke dua kakakku bahagia dengan pernikahannya aku sudah mempersiapkan diriku jauh-jauh hari untuk menikah. Tapi, dengan siapa? Masih jamanka perjodohan? Oh, tidak. Jangan dengan cucu Eyang...