IF (Jonathan)

2.8K 143 5
                                    

Slow update

Miane 😊

Mohon Vote & Komennya

🎼CBX - For you
_

____________________________________________

Author pov

Ajeng sedikit tergesa-gesa menyusuri koridor gedung kampus menuju kelasnya. Sebentar lagi ulangan mid semesternya akan dimulai, dan sialnya hari ini dia bangun terlambat. Itu karena tengah malam tadi dia harus mengantar Gerald ke bandara untuk penerbangannya ke Sydney lalu kembali ke rumah ibunya, karena Gerald melarangnya tinggal dirumah sendirian, selama dia tidak ada.

Masih dengan langkah yang lebar, dia mengutuk pihak kampus yang menaruh kelasnya di gedung paling belakang. Tiba-tiba saja derap langkah lari dari arah belakangnya terdengar begitu nyaring di penjuru koridor.

"Lari, Jeeeeng! Bu Baskoro sudah ada di kelaaaas...!" teriak George sambil berlari menghampirinya, kemudian mendahuluinya. Ajeng yang mendengar dan melihat langkah lari George dengan otomatis ikut berlari. Persetan dengan keadaan yang ada. Dia tidak mau ibu Baskoro menghukumnya karena terlambat, yang berujung dengan hukuman tak di ikut sertakan dalam mid semesternya, lalu harus mengulang mata kuliahnya tahun depan.

Sebenarnya nama dosennya itu bukan "Ibu Baskoro". Nama sebenarnya adalah "Ibu Laudia" tapi, karena kebetulan dosennya itu adalah isteri dari dekannya, dan dosen yang bernama sama seperti itu ada beberapa di kampusnya. Jadilah nama suaminya menjadi panggilannya. Bu Baskoro, Isteri dari Baskoro Budiman sang bapak Dekan di fakultasnya.

George dan Ajeng berhasil tiba dikelas tepat soal-soal ujian datang dibawa oleh juniornya yang kemungkinan di suruh oleh bu Baskoro. Setelah beri salam pada dosennya, mereka segera duduk dimana saja, pada kursi yang kosong. Mereka berdua menghempaskan tubuhnya di kursi dengan nafas yang legah.

"Untung saja" gumam George.

Ajeng kelelahan. Dia berusaha mengatur nafasnya sambil mengelus-elus perutnya yang belum buncit itu. Sebenarnya dia sangat khawatir pada janinnya, tapi dirinya berusaha berfikir positif. Semogah jabang bayinya tidak apa-apa.

"Maaf-in mommy yah, sayang. Mommy yakin, kamu pasti kuat" gumamnya masih mengelus perutnya.

-----------------

Author pov

Ujian mid semester mata kuliah bu Baskoro telah selesai lima menit yang lalu. Ajeng dan kedua temannya, Monica dan George berjalan menyusuri koridor kampus menuju kedai ice cream belakang kampus mereka. Tempat nongkrong paling adem, paling praktis, dan paling murah buat mahasiswa di kampusnya. Mereka bebas sekarang. Hari ini mereka hanya memiliki satu jadwal mata kuliah. Jadi, mereka bisa melakukan apa saja sekarang.

Di ujung koridor sana, muncul Jonathan yang di ikuti dua orang mahasiswi cantik. Kemungkinan mereka sedang konsultasi. Karena yang Ajeng tahu, sekarang orang yang selalu dia anggap seorang kakak itu tengah disibukkan oleh mahasiswa-mahasiswi yang tengah ia bimbing dalam mengerjakan skripsi. Termasuk George dan Monica. Sayang sekali, dirinya tak terpilih menjadi mahasiswi bimbingan Jonathan.

Setelah kedua Mahasiswi itu pamit pada Jonathan, Ajeng tiba-tiba saja berlari dan menubruk Jonathan dan memeluknya. Jonathan yang belum siap, hanya bisa kaget kemudian tersenyum. Gadisnya itu tak pernah berubah. Selalu saja melakukan hal yang spontan dan manja.

"Kak Jonaaaaath... Kangeeeennnn" ungkapnya manja.

"Iyah, tau"

"Kalau tau, kenapa kakak gak temuin aku?"

90 Hari untuk GeraldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang