"Mom, ini sudah tiga hari lebih... Tapi kenapa mom dan dad masih tidak mau mengantarku ke kamar Nick?" Tanya Caroline bingung. Ia menatap kedua orang tuanya dengan penuh tanda tanya.
"Kondisimu masih lemah dan Nick baik-baik saja." Kata Claire pada Caroline dan gadis itu hanya mengernyitkan dahinya bingung menatap ibunya itu. Setiap kali membahas masalah Nick. Claire dengan cepat memalingkan wajahnya dari Caroline.
"Jika, ia baik-baik saja. Maka ia juga akan berusaha untuk menjengukku."
Kata-kata itu bagaikan pukulan keras untuk Claire. Wanita setengah baya itu menoleh menatap Caroline yang sedang menatapinya dengan pandangan tak biasa.
"Dia belum bisa menjengukmu."
"Mengapa? Apa alasannya?" Tanya Caroline cepat.
Claire diam untuk beberapa saat dan saat ia ingin menjawab pertanyaan Caroline. Maria tiba-tiba saja datang dengan membawa kotak merah berpita hitam.
Wanita itu tersenyum menatap Caroline dan Claire. "Bagaimana kabarmu, Caroline?" Tanya Maria dan Caroline langsung tersenyum.
"Aku baik, Maria. Bagaimana dengammu dan Nick?" Tanya Caroline cepat.
"Kami baik-baik saja dan ya, Nick menitipkan ini untukmu." Alis Caroline langsung mengernyitkan dahinya bingung menatap kotak merah yang sudah berada digenggamannya.
"Apa ini?" Tanya Caroline.
"Carry, mom keluar sebentar." Caroline langsung mengangggukkan kepalanya mengiyakan.
Maria menatap Caroline cukup lama. Kemudian menghelakan nafasnya panjang. "Dia mencintaimu." Kata Maria dan Caroline mengangguk sambil tersenyum.
"Dia memang mencintaiku dan dimana Nick? Mengapa ia tidak ikut kemari?" Tanya Caroline yang masih tetap bersikeras untuk mencari keberadaan Nick. Ia sudah benar-benar merindukan pria itu.
"Dia masih tidur." Kata Maria tertahan.
"Maria.." Wanita setengah baya itu menatap Caroline.
"Katakan apa yang kalian sembunyikan dariku? Dimana Nick? Apa dia benar baik-baik saja? Aku ingin bertemu dengannya." Kata Caroline sambil menggenggam tangan Maria.
"Tidak ada yang kami sembunyikan darimu, Nick akan segera sembuh.." Kata Maria.
"Tapi, aku ingin bertemu dengannya." Maria mengggelengkan kepalanya tidak setuju.
______________
Maria mendorong kursi roda milik Carolyn. Awalnya Maria sempat menolak permintaan Caroline tapi sayangnya gadis itu terus memaksanya dan mau tidak mau, Maria menuruti apa kata Caroline.
Ia mendorong kursi roda yang diduduki oleh Caroline untuk menelusuri setiap lorong rumah sakit.
"Apa ia masih tidur?" Tanya Caroline antusias.
"Ku rasa." Jawab Maria.
Setibanya didepan pintu kaca, Maria menghembuskan nafas beratnya. Mereka masuk kedalam ruangan tersebut, yang disana memperlihatkan langsung Nick yang sedang memejamkan matanya dengan tenang.
#Flashback
Ditengah perdebatan antara Harold dan Nick, pria bertubuh besar itu lebih memilih untuk pergi meninggalkan Nick. Ia terus berfikir dan berusaha untuk mendapatkan donor paru-paru untuk Carolyn.
Ia sama sekali tidak rela jika Nick pergi begitu saja meninggalkan mereka semua dengan melarutkan kesedihan.
Apa lagi masalah Maria? Ia benar-benar tidak tega untuk melihat wanita setengah baya itu sedih karena Harold yakin kalau Maria sangat menyayangi Nick.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine Ms.Nelson
RomanceTatapan yang tajam dan gelap itu sangat menusuk mataku. Baru kali ini aku melihat seorang pria yang menatapku dengan tatapan tajam dan penuh kebencian. Ditambah lagi, posisiku sekarang sedang terpojok, pria itu mengunci kedua tanganku ditembok denga...