Chapter 21 : Nick?

15.8K 1K 27
                                    

"Nick, awas!" Aku memekik.

Ya Tuhan... Jangan ambil nyawaku untuk hari ini. Aku masih ingin merasakan kebahagiaan di dunia ini bersama dengan orang yang aku sayangi. Aku masih ingin hidup lebih lama..

__________________

Aku memejamkan mataku erat. Semoga saja, tidak akan terjadi apa-apa.

"Buka matamu." Aku langsung membuka mataku. Pandangan pertamaku langsung tertuju pada Nick. Ia tengah menatapku dengan tatapan datarnya.

Aku beralih menatap lurus kedepan. Tidak ada cahaya. Gelap. Hanya cahaya bulan yang menerangi kami berdua.

"Kau sudah gila." Ucapku.

Ia diam tidak menjawabku.

"Bagaimana jika kita akan mati tertabrak truck?" Tanyaku padanya.

"Tidak akan.." Jawabnya cepat dengan tatapan yang masih sama.

Aku menatap keluar jendela. Omong-omong, Nick sedang membawaku kemana? Maksudku, tempat ini sepi dan remang-remang.

"Tempat apa ini?" Tanyaku, tapi Nick tidak menjawab pertanyaanku.

Sungguh, aku sangat lelah. Lelah untuk mengajak Nick berbicara, lelah untuk duduk diatas kursi mobil ini untuk berjam-jam.

"Carolyn.."

Wow..

Untuk pertama kalinya Nick memanggilku kembali setelah sekian lama ia tidak memanggil namaku.

"Ya?" Aku menatapnya.

"Aku hanya ingin memperingatimu.. Jangan pernah menyayangiku ataupun mencintaiku."

Alisku mengerut menatapnya, mengapa ia tiba-tiba mengatakan itu?

Ia terlihat sangat hati-hati dalam mengatakan itu.

"Mengapa?" Ia diam untuk beberapa saat kemudian memalingkan wajahnya menatap kedepan dan menghelakan nafasnya pelan.

"Lupakan.. Kau tidak pantas untuk mencintaiku."

Kali ini aku yang diam tak mengeluarkan sepatah katapun. Aku lebih memilih untuk memalingkan wajahku keluar jendela. Hatiku terasa tercubit saat Nick mengatakan itu.

Menyakitkan? Tentu saja. Aku terlihat seperti seorang bocah yang sedang patah hati karena cintanya yang ditolak secara tiba-tiba.

Hatiku untuk Nick. Cintaku untuknya. Aku bersamanya tapi dia seakan tak ingin bersamaku. Aku menginginkannya. Sungguh, entah mengapa aku menginginkan seorang pria seperti Nick. Seorang pria yang tidak memiliki tujuan hidup. Tujuannya hanya membunuh. Ingin membunuh seseorang yang tak bersalah.

"Apa kau akan melamun seperti itu terus?" Aku tersentak kedalam dunia nyata. Aku langsung menoleh menatap Nick. Tatapannya masih sama. Datar seperti tembok berkerak. Menyebalkan dan mengerikan.

Aku mengalihkan pandanganku lurus kedepan, aku cukup terkejut untuk ini. Bagaimana tidak? Kami sudah berada didepan halaman mansion.

"Kau membawaku pulang? Lalu bagaimana dengan Audie?" Tanyaku padanya dan ia langsung menaikkan satu alisnya keatas.

"Kau masih memikirkan temanmu itu?" Pertanyaan macam apa itu? Audie sahabatku, tentu saja aku memikirkannya. Bagaimana jika ia mengkhawatirkanku dan mencariku?

"Dia sedang bersenang-senang disana." Lanjut Nick.

"Darimana kau tahu?" Tanyaku.

Nick hanya menggidikkan bahunya kemudian mendorong pundakku.

You Are Mine Ms.NelsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang