Aku menatap diriku didepan cermin sambil menyelipkan rambutku kebelakang telingaku.
Menghelakan nafas pelan. Aku langsung mengambil tasku diatas kasur. Saat aku ingin membuka pintu kamarku, tiba-tiba pintu kamarku terbuka terlebih dahulu dan memperlihatkan Gerald yang sedang tersenyum lebar.
"Sudah siap?" Tanyanya dan aku mengangguk. Entah mengapa, hari ini aku sedikit gugup.
Gugup karena akan bertemu dengan Nick setiap saat. Gugup karena aku akan mengajaknya berkeliling sekolah hanya untuk sekedar melihat-lihat.
Setelah kami sudah tiba dilantai dasar tepat diruang makan. Aku langsung duduk disebelah Stevanie dan gadis itu tengah menatapku.
"Ada apa?" Tanyaku dan ia menggelengkan kepalanya.
"Kau terlihat aneh.." Apa kegugupanku sangat terlihat jelas? Oh ayolah.
"Aneh bagaimana? Aku baik-baik saja." Stevanie langsung memutarkan bola matanya malas.
"Kau gugup.. Kau selalu menggigit kukumu jika kau sedang gugup." Oh, astaga. Aku barus sadar kalau sedang menggigit kuku ku sendiri. Aku langsung menurunkan tanganku dari bibirku kemudian aku menelan ludahku lalu tersenyum menatap Stevanie.
"Aku baik-baik saja, sungguh."
Stevanie hanya memutarkan bola matanya malas. Kemudian ia melahap sepotong roti panggang selai kacang kesukaannya kedalam mulutnya.
"Dasar pembohong kelas atas." Umpatnya malas.
Ugh, kalau saja dia bukan adikku. Maka aku akan melemparinya es batu tepat didepan wajahnya. Sifatnya memang selalu tidak sopan jika padaku. Entah mimpi buruk apa yang sedang menimpaku setiap harinya kalau aku harus memiliki adik seperti Stevanie.
"Jangan mengataiku." Balasku.
"Aku mengatakan yang sebenarnya." Oh, dia membalas ucapanku dengan sangat cepat.
"Kau juga pembohong.. Lalu apa bedanya antara kau dan aku?" Tanyaku padanya.
Saat Stevanie hendak menjawab. Suara mom langsung menyela ucapan yang akan keluar dari mulut Stevanie "Kalian selalu bertengkar.." Tatapanku beralih kearah mom yang sedang tersenyum sambil menyuapi Arsell.
"Stevanie yang memulai.." Stevanie hanya memutarkan bola matanya malas kemudian meminum susunya hingga tadas.
Ia beranjak dari duduknya kemudian mengambil tasnya yang ada dibawah samping kursi.
"Aku berangkat dulu.." Ucapnya yang langsung mencium pipi dad dan mom.
"Menyebalkan." Ucapku pelan dan Stevanie hanya menjulurkan lidahnya mengejekku. Astaga, anak ini!
_____________________
Beberapa jam kemudian.
Aku dan Gerald sudah tiba di sekolah menggunakan mobil sialannya Gerald.
Ya mengapa sialan? Gerald selalu membuat ulah jika sedang mengemudikan mobilnya itu. Ia selalu membuatku ketakutan dengan cara ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan itu sangat mengingatkanku pada Nick yang selalu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi juga.
Astaga, omong-omong dimana Nick?
Aku mengedarkan pandanganku keseluruh tempat. Tidak ada Nick.
"Kau mencari siapa?" Aku menoleh menatap Gerald.
"Bukan siapa-siapa.." Jawabku cepat.
Aku kembali menatap lurus dan pada saat itu juga aku sedikit terkejut. Bagaimana tidak?! Tiba-tiba saja Nick sudah berdiri dihadapanaku dengan tatapan datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine Ms.Nelson
RomanceTatapan yang tajam dan gelap itu sangat menusuk mataku. Baru kali ini aku melihat seorang pria yang menatapku dengan tatapan tajam dan penuh kebencian. Ditambah lagi, posisiku sekarang sedang terpojok, pria itu mengunci kedua tanganku ditembok denga...