Chapter 35 : Embarrassing

12.9K 988 59
                                    

Tod mengangkat piringnya dan segelas jus limau, lalu ia berjalan kearahku dengan membawa senyumannya yang khas. Ia meletakkan piringnya dan juga jus limaunya diatas meja kami—aku dan Nick. Ia menatap Nick lalu tersenyum, tapi Nick malah menatapnya kesal.

"Tidak ada yang menyuruhmu untuk pindah kemari, jerk!" Ucap Nick dingin dan kesal. Aku tahu jika ia tidak suka dengan Tod. Dia merasa terganggu olehnya. Bahkan aku sama sekali tidak merasa terganggu atau apapun itu.

"Maafkan aku, ku pikir jika aku pindah kemari.. Aku bisa mengobrol dengan kalian.. Aku tidak ingin sendiri.." Timpal Tod dengan menunjukkan lesung pipitnya dibalik senyumannya yang khas.

"Jadi, sebenarnya kau ini adalah pria yang kesepian?" Tanya Nick dengan nada sindiriannya. Ah, aku tidak suka momen yang seperti ini. Dimana Nick sedang mencoba mengintimidasi Tod dengan tatapannya yang mengerikan. Aku tahu jika Nick sedang berusaha membuat Tod merasa tidak nyaman, karena ia tidak suka pada Tod yang sudah mengganggunya—kami.

"Ya, bisa dibilang begitu.. Aku lebih suka menjadi pria yang kesepian dan tidak ada yang bisa menggangguku. Tapi, sekarang aku lebih suka bersama dengan kalian.." Balas Tod santai sambil menggigit udang mentahnya. Astaga, aku benci udang mentah.

"Tapi kau menggangguku sekarang." Timpal Nick. Ku rasa Nick sudah merasa sangat jengkel menyikapi Tod yang sangat santai. Ia mengepalkan tangannya kuat diatas meja makan. Aku semakin mendekatkan posisi dudukku kearah Nick lalu mengelus lenganya lembut untuk memberikan kenyamanan pada Nick.

"Sudahlah.. Biarkan dia disini." Ia menggeram kesal kemudian menampik tanganku pelan dan ia mengambil garpunya dan pisaunya lalu ia memotong daging salmon panggangnya dengan kasar kemudian melahapnya dengan kesal. Astaga, dia..

Selama ini, belum ada diantara kami yang membuka pembicaraan. Nick dan Tod  yang masih berkutat dengan makanan mereka masing-masing dan aku yang masih berkutat dengan pikiranku mengenai Nick yang terus mengguman dengan sumpah serapahnya. Aku tahu kalau ia sangat kesal, tapi aku juga tidak tega kalau Nick dengan tidak sopannya mengusir Tod yang bahkan aku bisa menebak kalau pria berlesung pipit itu lebih dewasa dari kami.

Aku kembali kealam nyata setelah mendengar Nick menaruh pisau dan garpunya diatas piring sedikit keras yang menimbulkan detingan suara piring.

Ia menoleh menatap Tod yang sedang mengunyah lobster mentah. Astaga, sungguh aku sangat jijik dengan makanan mentah.

"Sekarang, bisakah kau pergi dari sini?" Tanya Nick dengan suara tertahannya karena ia sedang menahan amarahnya.

"5 menit lagi.." Balas Tod santai.

"Aku tidak memberimu waktu lagi dan sekarang pergilah atau aku akan menendang bokongmu." Nick berucap dengan nada dinginnya. Ia terus menatap Tod dengan tatapan intimidasinya, akan tetapi Tod mengabaikan tatapan yang diberikan oleh Nick.

"Kalau begitu 1 menit lagi.." Balas Tod santai kembali. Aku menggigit bibir bawahku, Nick semakin mengeratkan kepalannya pada tangannya. Kurasa ia sudah tidak mampu untuk menahan amarahnya yang sebentar lagi akan meledak-ledak.

"Nick sudahlah.." Ia tidak menoleh kearahku bahkan ia juga tidak menanggapiku. Ia terus terfokus pada Tod yang sedang menguyah lobster terakhirnya yang kali ini ku yakini pria itu sedang memakan lobster rebus dengan taburan sedikit garam dan lada.

"Pergi dari sini." Ucap Nick sekali lagi dan terus menatap tajam kearah Tod. Pada akhirnya pria itu mengangguk lalu tersenyum lebar kearah Nick dan menepuk bahu Nick dua kali.

"Ku rasa kau tipikal pria yang gila kontrol.. Aku menyukaimu." Ucapnya kemudian menyesap jus limaunya dan melesat pergi begitu saja meninggalkan kami.

You Are Mine Ms.NelsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang