Aku mencoba untuk tersenyum menanggapi ucapan Nick. Seakan mencoba menampangkan raut wajah yang baik-baik saja.
Aku temannya, bukan pacarnya. Lalu, apa aku memiliki hak untuk cemburu? Aku akan bersikap sewajarnya, sebagai teman Nick yang baik. Bersiap sedia untuk menerima semua ucapan Nick yang memang kenyataannya bisa menyakiti hatiku. Setidaknya itu bisa membuat hatinya lega. Dan aku? Aku akan memendam perasaan ini, aku tidak akan menyukai Nick lagi. Aku akan mencari sebuah pengalihan perhatian. Seperti.. Eh, game, dan beberapa hewan peliharaan mungkin atau pacar?
"Jadi, kau menyukai Ember?" Tanyaku dan mata Nick yang tadinya lemah dan sayu itu berubah menjadi gelap dan menyeramkan. Apa dia marah?
"Tidak.. Walaupun wajahnya sedikit mirip, tapi sifatnya sangat jauh berbeda.." Balas Nick cepat kemudian ia berjalan menjauh dariku, lalu ia mengambil bola basketnya dan memantulkannya dengan sembarangan.
"Apa kau masih mencintai Elena?" Tanyaku dan Nick langsung menghentikan aktivitasnya lalu ia menoleh menatapku sebentar lalu ia beralih memainkan bola basketnya.
"Tidak juga.. Aku sudah melupakannya."
Aku langsung mengerutkan dahinya. Secepat itukah ia melupakan Elena?
"Kau serius?" Tanyaku lagi, entah mengapa aku melupakan ucapan Nick dulu kalau ia sangat membenci ribuan pertanyaan yang ada diotakku dan keluar melalui mulutku.
"Bisakah kau tidak membahas ini?" Tanyanya malas. Oh, oke aku menyetujuinya.
"Baiklah, aku tidak akan membahasnya." Jawabku cepat.
Aku diam dan duduk menatap Nick yang sedang bermain basket. Sekarang pertanyaanku beralih ke "Apa kau tidak lapar?"
"Tidak."
"Kau serius?" Tanyaku lagi dan Nick hanya mengangguk.
Aku menghelakan nafas kasarku, dia tidak lapar, tapi aku sangat lapar.
"Carry!" Sontak aku dan Nick langsung menoleh menatap pintu ruangan ini terbuka dan memperlihatkan Gerald yang sedang berlarian kecil menghampiriku dan aku langsung berdiri. Aku sedikit melirik kearah Nick yang sedang menatap Gerald tajam.
"Hai, Ge." Gerald tersenyum kemudian memberikanku burger yang berukuran jumbo.
"Untukku?" Gerald mengangguk.
"Lalu, untuk Nick?" Tanyaku lagi dan Gerald menoleh menatap Nick.
"Aku hanya membeli satu untukmu, kalian bisa berbagi jika mau." Ucap Gerald
"Aku tidak mau." Balas Nick cepat dengan nada dinginnya.
Aku tertawa kecil menatap Gerald. Harusnya ia bersikap sopan kepada Gerald, karena pria rakus ini sudah mau menawarinya makanan. Dasar Nick bodoh.
"Dia selalu begitu.. Dia sebenarnya lapar, tapi dia malu.. Karena, ada kau disini." Ucapku sambil tersenyum dan Nick langsung menatapku dengan tampang tidak terimanya saat aku sedang meliriknya.
"Oh ya? Maafkan aku jika mengganggu.. Tapi, ada satu hal lagi yang ingin ku tanyakan padamu, Carry.." Ucapnya.
"Apa?"
"Kau tahu? Ini hari apa?" Tanyanya dan aku langsung mengerutkan dahi.
"Hari senin?" Jawabku. Ergh, tapi itu terlihat seperti sebuah pertanyaan.
Bisa ku lihat kalau Gerald sedang mendengus kesal. "Kau bisa menebaknya lagi." Ucap Gerald.
Aku mnegerutkan dahiku tampak berpikir. Ini memang hari senin lalu apa masalahnya? Memangnya selain hari senin, ini hari apa lagi? Hari kemerdekaan? Argh, tentu saja tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine Ms.Nelson
RomanceTatapan yang tajam dan gelap itu sangat menusuk mataku. Baru kali ini aku melihat seorang pria yang menatapku dengan tatapan tajam dan penuh kebencian. Ditambah lagi, posisiku sekarang sedang terpojok, pria itu mengunci kedua tanganku ditembok denga...