Chapter 24 : Remembered

13.1K 997 32
                                    

"Apa kau mulai jatuh cinta padaku, Ms.Nelson?"

Pada saat itulah aku susah sekali untuk menelan ludahku.

Aku tertangkap basah!

________________

Ia menatapku tanpa berkedip dan aku melakukan hal yang sama. Aku menatap mata birunya yang indah dan tajam.

Beberapa detik kemudian aku langsung memalingkan wajahku untuk memutuskan kontak mataku darinya.

"Tidak.."

"Baguslah.. Karena aku juga ingin memperingatimu kalau jangan jatuh cinta padaku, Carolyn.." Aku mengangguk kemudian melangkah kakiku kembali dan Nick mengikutiku.

Entah mengapa, semangatku langsung runtuh begitu saja saat mendengar perkataan itu lagi. Memang semua ini benar. Aku tidak boleh menyatakan perasaanku padanya jika aku memang tidak ingin jatuh terlalu dalam pada perasaan ini.

"Carolyn.. Gudang?" Aku menoleh menatap Nick bingung.

"Kau ingin ke gudang? Untuk apa, Nick?" Tanyaku bingung dan ia langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak.. Tapi kita sudah berada didepan gudang.." Aku langsung menoleh lurus kedapan dan benar saja. Ini memang gudang.

Ash. Semua ini sudah membuatku gila. Aku tertawa garing saat menatap Nick yang sedang keheranan "Hehe.. Eeee, april mop.." Ucapku mencoba untuk bercanda dihadapannya dan Nick masih menampangkan wajah datarnya sambil menaikkan satu alisnya keatas.

"Ini bulan desember. Jangan mengajakku bercanda.." Balasnya malas.

"Aku tahu.. Tapi- yah, april mop saja.." Balasku tanpa menatapnya.

"Kau aneh, Carolyn." Ucapnya kemudian aku mengajaknya untuk berbalik arah karena kita berjalan sudah cukup terlalu jauh.

"Apa kau sehat?" Apa dia pikir aku gila?

Ayolah, aku sedang mengontrol perasaanku dan malah pikiranku yang berputar kesana kemari karena terus memikirkannya.

"Aku sehat.." Ia mengangguk, kemudian aku mengajaknya masuk kedalam kelas saat kami sudah tiba dikelas ekonomi.

Ia memilih duduk disebelahku dan aku membiarkannya duduk.

Tidak lama kemudian aku melihat Mr.Matter masuk kedalam kelas lalu duduk dikursinya. Ia membenarkan posisi kacamatanya dulu kemudian menyapa kami semua.

"Aku ingin melihat murid baru yang bernama Nicolas Roper." Ucap Mr.Matter, tapi saat aku milirik kearah Nick. Pria itu hanya diam dan cuek.

"Nick.. Ucapkan sesuatu..." Ucapku sedikit berbisik, lalu ia menoleh kearahku.

"Mr.Roper?"

"Ya?" Aku menghelakan nafas legaku saat Nick menjawab dengan pertanyaan singkat yaitu, "ya?" konyol sekali.

"Aku akan memberikanmu sedikit peringatan, kalau kau harus perhatikan semua materi yang akan ku jelaskan didepan dan yang harus kau ingat, jangan pernah mengobrol dibelakangku.." Jelas Mr.Matter.

"Kau mengerti?" Nick hanya mengangguk sebagai jawaban tanpa membuka mulutnya hanya sekedar untuk mengatakan Ya.

Astaga, mengapa pria ini sangat irit sekali dalam berbicara? Aku malah jadi sebal sendiri.

____________________

Setelah kelas Ekonomi selesai. Aku langsung mengajak Nick ke kantin karena memang aku sudah kelaparan dan ia menurut padaku.

Eh, entahlah sejak kapan Nicolas menjadi pria yang penurut.

Setelah kami tiba dikantin. Aku beralih menatap Nick, tapi pandanganku langsung dipindahkan oleh punggung seseorang yang tengah menghalangiku dengan cepat.

"Kau Nicolas, bukan? Aku Ember Peterson.." Oh.

Dia Ember. Aku langsung berjalan kemudian berdiri disamping Nick.

"Kau bersama gadis tikus ini lagi?" Tanya Ember lagi dan Nick tidak menggubrisnya. Ia hanya diam dan menatap Ember datar.

"Kantin sudah penuh dan meja yang biasa aku tempati sisa satu, jadi kau bisa bergabung dengan kami." Ucap Ember kemudian menoleh kebelakang dan Nick hanya melirik. Seketika itu pula aku bisa melihat dua kurcacinya Ember melambaikan tangan kepada Nick.

"Tidak." Jawaban yang singkat untuk menjawab beberapa pertanyaan yang keluar dari bibir manis Ember.

"Ayolah, sekali saja.. Kami akan senang jika kau mau bergabung dengan kami." Ucap Ember lagi. Ku rasa gadis itu masih tidak mau menyerah.

"Nicolas, ay-"

"Sudah kubilang, tidak!" Bentak Nick cukup keras dan itu membuat beberapa pasangan mata yang berada dikantin ini beralih menatap kami bertiga.

"Tapi-"

"Ayo, Carolyn." Nick langsung menarik tanganku untuk pergi meninggalkan kantin dan aku langsung menoleh kebelakang saat kami sedang berjalan.

Aku bisa melihat kalau Ember tengah menatapku tajam sambil menggerakkan bibirnya untuk mengatakan "Awas kau tikus kecil, aku akan memberikanmu pelajaran!"

Memangnya aku salah apa? Seharusnya ia marah kepada Nick, bukan kepadaku.

Aku beralih menatap Nick yang sedang mengetik sesuatu diponselnya.

"Nick, kau akan membawaku kemana?" Tanyaku bingung dan ia tidak menjawabku. Ia langsung memasukkan kembali ponselnya disaku celananya kemudian ia menatap lurus kedapan. Tatapannya itu terlihat semakin mengerikan.

Ia menyuruhku masuk kedalam lift dan aku menurut padanya.

Tepat dilantai 3, lift berdeting kemudian aku dan Nick keluar dari lift.

Ternyata ia mengajakku pergi ke lapangan basket.

"Untuk apa kita kemari?" Tanyaku dan aku menatap kesepenjuru ruangan yang luas ini dan hanya kami berdua yang ada disini.

Ia tidak menjawab ucapanku. Ia mengambil bola basket kemudian melemperkannya kedalam ring.

Ada apa dengannya?

Nick terus melempar bola basket itu kedalam ring dengan jengkel.

"Nick, kau baik-baik saja?" Tanyaku khawatir karena ia terlihat sangat marah.

Ia diam dan mencoba mengatur deru nafasnya, kemudian ia menoleh menatapku.

"Siapa dia?" Aku langsung mengerutkan dahiku bingung.

"Siapa?" Tanyaku.

"Gadis yang tadi.."

"Ember.. Dia Ember Peterson.. Ada apa?" Tanyaku bingung.

"Wajahnya mengingatkanku pada Elena.. Ia sedikit mirip dengan Elena.. Tapi, dia bukan Elena.." Jawab Nick pelan.

Bahuku langsung merosot saat mendengarkan ucapan itu. Jadi, Nick belum bisa melupakan Elena?

Lalu, Ember mirip dengan Elena?

______________________

TBC

Maaf ini dikit eheheh..

Jadi jangan lupa vote + komentarnya yang banyak..

❤❤❤❤❤❤❤

You Are Mine Ms.NelsonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang