Bab 33 : Child

6.8K 711 381
                                    

I'm sorry. Sebab lambat update, komen pun tak sempat reply. Watt pun tak sempat bukak, tidur pun tak berapa cukup AHAHAH.

Tapi sis coba. Mekaseh sebab baca(◕ᴗ◕✿)

 Mekaseh sebab baca(◕ᴗ◕✿)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Are you awake?"

Soal Hayden, oleh kerana Hessabell tidur di dalam dakapannya jadi senang untuk dia menyedari betapa kuat tubuh itu tersentak dari tidur seakan terkejut.

Terbuka sedikit mata Hessabell saat suara husky itu menegurnya. Kepala diangkat sekejap mencari wajah Hayden sebelum dia tersenyum kecil lantas kembali memejamkan matanya.

"Saya mimpi.." bisik Hessabell. Dia mendekat, sembamkan wajahnya ke celah leher Hayden. Manakala kedua belah tangannya dipeluk ke dadanya sendiri saat merapati tubuh Hayden.

"Saya mimpi jumpa Fenrir..." Bisik Hessabell.

"Sebab aku gurau kasar tadi ke ?" Soal Hayden kembali, Hessabell hanya sekadar mengangguk lemah.

Kantuknya belum hilang, jadi dia mahu sambung tidur memandangkan Hayden ada di sebelahnya jadi dia rasa lebih selamat selepas mengalami mimpi buruk tadi.

"Aku gurau kasar tadi ada sebab" tukas lelaki itu perlahan.

"Sebab apa? Sengaja nak buat saya nangis ?" Duga Hessabell tanpa sedar. Hayden diam sekejap, wajahnya tak beriak.

"Tepat sekali..." Lambat-lambat Hayden membalas.

Hessabell terkedu seketika sebelum matanya terbuntang luas .Jangan cakap Hayden mengamuk petang tadi berpunca daripada dia?

"Jadi awak marahkan saya?" Hessabell sudah melupakan kantuknya, balasan Hayden tadi memang buat dia berdebar-debar.

"Kinda..."

Jawab Hayden sepatah. Hessabell mengerutkan dahi, semakin gelisah dengan jawapan Hayden.

"Kau tahu kelemahan aku" bisik Hayden , kepalanya merapat sehingga dagunya menyentuh puncak kepala Hessabell. Pelukan semakin dieratkan agar Hessabell tidak berganjak darinya.

"Aku tak boleh nak marah bila tengok muka kau, lagi-lagi bila kau nangis" Hessabell diam tak berkutik saat tangan Hayden menyeluk masuk ke dalam bajunya.

"I have no weaknesses" bisik Hayden.

"Until I meet you. You are my weakness,Hessabell. You make me weak with this feeling" Tangan kasar lelaki itu mengusap perlahan belakang Hessabell. Seakan menyalurkan satu emosi yang sukar untuk digambarkan. Membuatkan Hessabell kembali tenang dan tidak takut dengannya.

"Aku tak sangka berpunca daripada pancung kepala Fenrir boleh buat aku bahagia macam sekarang" Hessabell hampir mencebik, memang dia trauma betul dengan peristiwa itu.

Tale : Armored Beast Where stories live. Discover now