20. Ku ingin S'lamanya

2.2K 80 0
                                    


..Assalamualaikum para pembaca Rihlat Tawila😊yang mungkin ndak seberapa. Mohon tetap selalu mendukung dan memberi apresiasi terbaik untuk karya karya perilis yang masih awam macam saya ya. Syukron😊

.
.
.
Beberapa hari setelah kejadian yang memilukan tetang fakta bahwa Risky mandul itupun perlahan mulai redup. Hal ini karena kehadiran Nur yang selalu membuatnya bahagia dengan hal
hal manja dan tingkah polosnya.

"Mas.. udah lama nih ndak ke desa..gimana kalau libur akhir pekan besok kita kerumah ibuk sama bapak..?"

Pintaku pada suamiku yang sedang bersiap hendak menuju ke kantor.

"InsyaAllah ya dek. Soalnya liat dulu pekerjaan mas hari ini bisa tuntas apa ndak"

Jawab suamiku dengan sedikit memberiku pengertian. Kemudian aku segera menuju ke dapur dan menyiapkan bekal untuknya.

"Iya udah mas. .aku ke dapur dulu ya."

"Ngapain ke dapur lagi dek. Nggak bosen apa.?"

"Mas ini gimana to. Aku kan mau nyiapin bekal buat mas"

Tak lama setelah itu suamiku mepangkah menujuku dan memeluk tubuhku. Tanpa ku tahu apa sebenarnya maksut dari semua kejadian dipagi ini.
Akupun bingung.

"Nggak usah dek.. ntar aja. Kayaknya aku absen dulu hari ini"

"Loh.. kenapa mas. Apa mas sakit..? Atau ada masalah..?"

Seketika aku dibuat bingung atas pernyataan yang ambigu darinya. Sontak saja, istri mana yang tidak bingung dengan perilaku suaminya yang seperti itu. Tidak biasanya Mas Risky tidak bersemangat untuk bekerja.. ada apa dengan dia.

"Nggak sayang.. aku pengem seharian ini dirumah aja sama kamu"

Cetusnya yang membuatku sedikit lega namun juga sedikit kaget. Waah. . .seharian dirumah dari jam 6 sampai besok lagi. Mas Risky mau ngapain ya kira kira.

"Yakin dirumah aja mas..? Hari ini tuh hari apa coba..?"

"Hari jum'at sayang. Emangnya kenapa..?"

"Iya mas maksut aku tuh ini hari special untuk ummat islam bahasa arab bekennya Sayyidul Ayyam..Ya Allahmdulilah kalau mas libur trus dirumah ngebanyakin ibadah sampai tiba sholat jum'at mas pergi ke Masjid deh"

"Oo gitu ya sayang. Oke iya sayang siap laksanakan. Tapi ibadahnya sebelum itu ngapain.? Sholat sunnah kah.. atau melaksanakan sunnah dengan istriku tercinta.. heheheh"

Sorot mataku mulai memincing. Aku hafal betul arah pembicaraan 'sunnah dengan istri' Mas Risky memang tidak pernah berubah. Sosok pangeran yang tak patah semangat walau dengan keadaan yang mungkin membuatnya rapuh kala mengingat vonis dokter terhadapnya.

"Ihh.. apaan sih mas. Mulai deh. Gini nih mas biar istri cantik jelasin.. bisa aja di sayyidul ayyam ini kita utamakan berdzikir paling dianjurin sih.. baca surah al-kahfi mas."

"Heheheh.. istriku memang cerdas. Oke ntar abis sholat dhuha ya sayang kita ngaji bareng"

Dengan ajakan yang lembut dan rona mata menggoda seperti itu. Wanita mana yang tak mengiyakan ajakan suaminya. Hehehehhe.. mustahil lah.. Allahamdullilah banget aku dikaruniai sosok Imam Terbaik pilihan Allah SWT.

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang