1.Desakan Ekonomi

10.2K 346 14
                                    

Assalamualaikum Wr.Wb
Percobaan pertama karyaku,semoga selalu menginspirasi kalian😉

                🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗
   Aku..seorang gadis yang terlahir dalam himpitan keluarga yang tidak miskin namun juga tidak kaya. Namaku Nur Rohmah aku anak pertama dari 3 bersaudara
Sekarang umurku menginjak 15thn tepatnya aku duduk di bangku SMK.

   Kehidupan keras mulai kualami di titik ini, bukanya aku tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Allah SWT terhadapku namun kenyataan yang ada membuat aku berfikir semua ini tak adil bagiku. Entah mengapa rasanya untuk membeli sekilo beras saja sulit bagi keluargaku hingga akhirnya banyak percekcokan yang muncul yang terjadi dalam keluargaku. Kedua adikku saat itu masih sangat kecil, yang pertama bernama Muhammad Romadhoni dan yang kedua bernama Nur Alfin

   Hingga suatu hari ada seorang tetanggaku yang menawariku  untuk bekerja paruh waktu, yakni merawat dan menemani orang yang sudah sepuh (lansia). Sebenarnya ibuku tak membolehkan namun inilah satu-satunya hal yang harus kulakukan demi mengurangi beban ekonimi keluargaku.

"Ndak usah kerja disitu, berat nak belum lagi kamu juga masih kecil,ibu ndak tega!" Tegas ibuku

"Tapi ini lumayan buk, buat nambah uang saku aku dan adek, ijinin ya buk..Insyallah aku bisa atur waktu kok buk" memelasku

"Iyolah..dicoba dulu siapa tau aja bisa bantu bayar uang sekolah tanpa harus memrepotkan bapak" ujar bapak

   Bapakku memang typekal orang yang keras, beliau selalu mementingkan tentang kebutuhan finansial. Dalam hal ini bapak menekanku untuk menerima tawaran pekerjaan tersebut, tujuannya ya biar aku bisa membiayai kebutuhan sekolahku sejak dini.

"Gimana, mau kan kerja ditempatku..? Tak gaji kok tiap satu bulannya 150 ribu"

"Ehm..iya mbak saya mau.. hla kira" kerjanya gimana..? Trus berangkat jam berapa pulang jam berapa..? Soalnya mbak tau kan kalau aku ini masih sekolah". jawabku pada tetanggaku yang menawariku pekerjaan

"Itu tuh berangkatnya jam 18.00 abis magrib kamu harus sudah stand by disitu kamu temani nenek itu urusin semua kebutuhannya, pulangnya waktu subuh kamu boleh sholat dulu atau langsung pulang" jawabnya

"Ehm..iya udah deh mbak..saya mau..insyallah saya usahain yang terbaik.!" Sahutku meyakinkan

"Ya udah, ntar malem udah bisa langsung kerja kan.. tenang aja keperluannya sudah ada dan kamu cuma ngurusih dan nemenin beliau" Tanggapnya

"Iya mbak, insyallah saya akan datang tepat waktu, lagian jarak rumah kan ndak terlalu jauh" jawabku

   Setelah kegiatan negosiasi yang cukup lama, aku memutuskan untuk menyendiri dulu dibawah pohon bambu di pekarangan belakang rumahku. Aku menatap langit biru yang nampak indah sejuk dan teduh sekali untuk dipandang.
Terbesit rasa yang perih dalam hati bahkan menyayat kalbuku kala kudengar lagi pertengkaran kedua orangtuaku. Hal ini semakin meyakinkanku bahwa aku harus bekerja demi merubah desakan ekonomi yang ada pada keluarga saat ini.
.
.
.
.

Gimana nih prolog ceritaku bagus ndak..? Please kasih tanggapan ya
Maklum aku ini masih kecil dan
Lagi semuringah soalnya baru aja direstui ibuku soal kisah ini😄

#Chaiyoo jangan lupa kasih tanggapan

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang