Assalamualaikum Wr.Wb
Kalo aku ucapin salam yang baca wajib jawab ya.. inget #Wajibe' jawab.
Bantu up ya ukh.. maaf kalau masih buanyaaak typo😔Tak terasa Ujian Nasional berbasis SMA Maupun SMK sudah selesai dilaksanakan.. baik Ridho yang sudah melaksanakan Ujian disalah satu sekolah Negeri di Jakarta sudah sangat lega dan senang. Sementara Nur Rohmah juga sudah selesai melaksanakan Ujian dislah satu sekolah SMK Swasta di daerahnya.
#Dikediaman Listiana
"Assalamualaikum mah, Ridho pulang mah..!" Terdengar suara mobil dari luar rumah yang disusul jawaban mamahnya yang cueg dan masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Iya sayang..masuk, ganti baju trus makan ya. Mamah masih banyak pekerjaan untuk Perusahaan cabangan mamah" jawab Listiana, mama dari Ridho itupun melanjutkan aktivitasnya dengan terus mengetik dan menatap layar monitor beserta banyak berkas bertumpuk yang harus ia lembur.
"Mamah gak pernah berubah sebelum aku yang berubah. Mamah aja gak pernah ada waktu buat aku, buat jawab salam aja mamah gak inget" gerutu Ridho yang merasa mulai ada rasa benci pada mamanya yang memang selalu memprioritaskan pekerjaannya semenjak menjadi Single Parent beberapa tahun yang lalu.
"Mah Ridho mau liburan dirumah nenek mah..! Mamah ijinin kan.."
"Hemmm..?" Jawab Listiana hanya berdehem karena tidak fokus pada pertanyaan anaknya
"Berhenti deh mah kayak gini terus...aku tuh capek mah. Mamah selalu mikirin pekrjaan"
"Apa sih Ridho. Mamah kayak gini tuh semua untuk kamu, untuk masa depan kamu. Tau nggak kamu.. mama kerja lembur buat kamu dho..!! Semua demi kamu demi kuliah kamu abis lulus SMA tahun ini. Mama mohon kamu ngertiin mama" . jelas Listiana yang mulai memanas karena sikap labil anaknya.
"Aku gak butuh semua ini..! Aku mau pergi dan mama ingat..!! Aku gak mau kuliah..!! Mam I HATE YOU" .
bentak Ridho yang saat itu juga pergi tak menghiraukan lagi ucapan mamanya. Dengan menggunakan pakaian seragam putih abu-abunya dan kemana lagi ia akan pergi kalau tak membawa sepeser uang dan kendaraan.
Ia segera berlari disuatu jembatan dan mengacak rambut pomenya karena frustasi. Kemudian muncul dan terlintas jelas bayangan sosok papahnya, ia ingin sekali bersama papahnya.
Lalu tak sengaja ia mengambil sesuatu didalam saku celanya dan ternyata ada ponsel, saat itu juga ia menghubungi papahnya untuk minta dijemput.°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
Mobil jemputan sudah tiba didepan rumah megah papahnya.
Segera ia masuk dan menuju ruang kerja papahnya."Assalamualaikum pah..?" Suara itu sudah terdengar jelas bergetar dihati Pak Ahmad.
"Waalaikumsallam nak, masuk sini.. ada apa nak kamu kenap..? Ceritaain semua pada papah" Memang Pak Ahmad sangat memberi perhatian special pada Ridho karena memang sifat dan perilakunya itu sperti anak-anak masi sangat labil dan cenderung lemah putus asa dibandingkan dengan sang kakak Risky.
"Gak ada apa-apa pah, Ridho boleh tinggal disini kan pah, cuma sementara aja kok pah" jawabnya yang masih menghindar.
"Tentu boleh nak, apakah kamu udah ijin ke mamahmu" tanya pak Ahmad mulai memancing.
"Jangan bahas dialah pah, aku benci dia pah" Cetus Ridho kasar
"Astagfirullah, Nak.. siapa yang kamu maksut ^Dia^ tak baik nak. Itu ibumu yang melahirkanmu. Berjanjilah pada papah kalau kamu tidak akan mengulangi perkataan kamu itu nak" jelas pak Ahmad meyakinkan anaknya.
"No pap..! I Hate my mom..!! " kemudian Ridho menuju kamar Risky dan segera menenggelamkan tubuhnya pada kasur berukuran King Size milik kakanya itu.
Pak Ahmad yang melihat anaknya itu kemudian membiarkannya istirahat sejenak. Agar nanti setelah Ashar bisa segera fresh baik hati maupun pikiran untuk menanyakan apa yang sedang terjadi pada anaknya itu.
Adzan Ashar telah berkumandang, Pak Ahmad segera membangunkan Ridho untuk segera mandi dan belajar sholat wajib 5 waktu.
Dan tanpa mengelak ia pun segera mengerjakan perintah papahnya. Selepas Ridho selsai mereka pun berbincang dihalaman belakang rumah."Gimana Dho tadi Ujiannya, anak papah udah dewasa ya sekarang" Ucap pak Ahmad mencoba menghibur anaknya.
"Allhamdullilah lancar pah" jawab Ridho masih sangat cueg.
"Ehm gimana rencana mau lanjut kemana nak..? Kuliah di Universitas mana..? Papah selalu dukung keputusan kamu nak"
"Nggak pah.. aku nggak ingin kuliah.. Stop pah..! Jangan kayak mamah..! Aku benci diatur kayak gini aku nggak suka..!! Aku ingin bebas dengan apa yang ada dalam benakku" jawab Ridho yang kemudian meninggalkan Pak Ahmad.
Kemudian pak Ahmad merasa paham apa yang dimaksudkan anaknya. Karena memang Ridho sangat berbeda dengan Risky. Ia lebih memilih pendekataan Skill daripada teori. Mungkin sejak awal memang salah keputusan Ahmad dan Listana yang memasukkan anaknya pada Sekolah Menengah Pertama (SMA) yang berbeda sekali dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mungkin memang saat ini yang diharapkan Ridho ialah bebas dari tekanan Teori yang mengekang, hafalan ilmiah yang membosankan, Rumus-rumus yang menyusahkan bahkan keadaan yang monotom dan tidak ada suasana berbeda dari anak SMA yang akhirnya menuju bangku Kuliah beeeeertahun-tahun dan pusing soal Ujian Akhir (Skripsi).
Ah kalau ingat ini semua pak Ahmad jadi merasa bahwa Ridho ini mirip dengannya.Kemudian ia segera menelfon mantan istrinya Listiana yakni mamah dari Risky dan Ridho. Mereka membicarakan tentang keputusan akhir untuk Ridho.
Sementara setelah tersambung dengan Listiana Pak Ahmad pun segera memulai percakapan
"Dek kalau aku salam jawab dulu.. jawab salam itu hukumnya wajib dek..!" Sambung Pak Ahmad karena merasa jengah dengan sifat mantan istrinya itu yang sulit dekat dengan Allah
"Udah to the poin aja ya mas..! Kenapa ..? Ada apa lagi..Oh ya Ridho ada sama kamu gak..? Kalau ada disana suruh pulang sekrang atau nggak ntar aku jemput" Sahutnya tak menanggapi.
"Biarkan dia disini, biarkan dia menentukan pilihannya" Segera Pak Ahmad mengakhiri telfonnya karena memang ia tahu bahwa Listiana itu perempuan yang keras kepala
.
.
.
.
Next Chapter kasih saran ama ide yah😊
Agak Aneh kan kayaknya
Maafin ya keadaan saya lagi nguji adek kelas Exschool saya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"
Espiritual[Spiritual-Romance] #2 Rohani Perjalanan panjang seorang gadis yang kuat di tengah bencana yang selalu menghadang. Semangat..enerjik dan shalihah.. Mengapa takdir dan kehendak sang Khaliq sedikit banyak bertentangan dengan apa yang kita ingin dan h...