.
Beberapa saat kemudian Ridho selesai mandi lantas dengan semangat menuju kamar sang istri. Ceklllllleeeeeeek..!! Suara pintu terbuka. Tampak seorang wanita tengah menghadap kearah luar.
Ridho lantas menhgampiri Nur yang dirasanya tidak menyadari keberadaannya.
"Assalamualaikum.." Suara Ridho membuyarkan lamunan Nur.
"Eh.. Waalaikumussalam mas.. udah selesai mandinya..?" Tanya Nur sedikit gusar.
Ridho tampak sedikit curiga "Kamu kenapa sayang..?".
"Eng..ndak papa kok mas.. oo iya duduk di sofa situ boleh..? Aku mau ngomong sesuatu mas.."
Pinta Nur lantas disanggupi dengan langkah keduanya menuju sofa berwarna cream yang berada tak jauh dari ranjang tempat tidur.
Nur duduk dengan raut wajah yang sedikit ragu dan menunduk. Hal ini tentu membuat Ridho semakin merasa aneh dengan apa yang sedang terjadi dengan istrinya.
"Kamu kenapa sih Nur..?" Tanya Ridho.
"Mas.. Nur minta maaf ya.. maaf untuk malam ini." Balas Nur dengan tertunduk.
Ridho tampak semakin bingung dengan semua yang terjadi, dengan lembut Ridho menyibak lembut pipi Nur seraya berucap "Katanya janji bakalan selalu terbuka.. cerita dong sayang.. ada apa sih..?".
"Aku baru aja kedatangan tamu mas.. baru aja ini tadi."
"Maksutnya tam..tamu apaan sih..? Masak malem gini ada orang yang kesini..?"
Rupanya Ridho masih tak faham dengan maksut isyarat yang dilontarkan sang istri. Tentu saja hal ini membuat Nur sedikit menahan tawa melihat raut wajah polos bin kebingungan yang terpancar dari Ridho.
"Aku datang bulan mas.. maaf untuk malam pertama ya hehhe.."
Ridho sedikit kaget namun tetap mencoba menghendle semua perasaannya.
"Owalah.. iya sayangku ngga apa kok. Kan bisa besok."
"Mas.. maaf sebelumnya siklus haid itu terjadi bukan dalam kurun waktu 24 jam aja.."
"Hah..!!" Ridho ternganga mengapa dirinya merasa sangat polos dan tak tau menau sama sekali.
"Kalau aku biasanya paling lama delapan hari mas.." Jelas Nur.
"Astagfirullah.." Ridho kembali menghela nafas terkejut.
Nur tersenyum faham akan perasaan sang suami. "Ucap Allhamdulilah mas.. ini bukan musibah.. mas ini lucu ya."
"Lha tapi.. eh iya.." Ridho mulai menyadari bahwa dirinya terlalu terbawa nafsu syahwat sehingga terlalu menganggap penundaan kali ini sebagai sebuah musibah.
"Di syukuri aja ya mas.. berarti kita masih diberi kesempatan untuk saling mengenal lebih jauh lagi."
Balas Nur seraya memberanikan diri mengusap lembut pundak tegang sang suami. Kini Ridho semakin faham dan mencoba untuk tetap selalu bersyukur dan mengontrol taraf ilmu agama dan keimanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"
Spiritual[Spiritual-Romance] #2 Rohani Perjalanan panjang seorang gadis yang kuat di tengah bencana yang selalu menghadang. Semangat..enerjik dan shalihah.. Mengapa takdir dan kehendak sang Khaliq sedikit banyak bertentangan dengan apa yang kita ingin dan h...