26. Terbongkar

1.9K 60 4
                                    

Assalamualaikum Warohnatullah.. hey para readers yang selalu di rahmati Allah🤗
Simak lagi yuk kelanjutannya.. jangan bosen bosen ya😊
Oke chekidhot😄😍
.
.
.
.
.
.
Sudah hampir satu minggu lebih ini pencarian sosok yang menduplikat atau menghack ponsel Nur belum juga ditemukan. Risky tak pernah putus asa dengan semua ini.. ia yakin sekali kalau Allah maha tahu dan seburuk apapun kejahatan dan keburukan seseorang pasti akan mendapati pelajaran tersendiri oleh seseorang tersebut.
Namun hati kecil Risky selalu mengatakan bahwa semua ini sangat erat kaitannya dengan Azam teman sekantornya yang menduduki posisi sebagai kepala devisi produksi itu.
Ya benar sekali.. secara logika saja kalau istrinya itu sudah jujur dan kebenaran yang ada bahwa Nur memang tidak memegang posel sebentar pun saat hal itu terjadi. Dan mengapa harus Azam..? Mengapa tepat sekali saat itu semua seperti sudah direncanakan secara terperinci.

Saat itu Nur menunggu dikantor sejak sore sampai malam dengan keadaan Nur tidak membawa ponsel sejak pagi. Dan apakah ada yang memasuki rumahnya kala tidak ada siapa siapa di hari itu.
Hah.. pertanyaan mulai membanjiri seluruh isi otak Risky bahkan perasaan menduga duga selalu ia tujukan pada sosok Azam. Mengapa hatinya sangat yakin akan semua hal ini memang bersangkutan dengan Azam.. padahal Nur sudah sering kali mengingatkannya bahwa jangan sampai ada perasaan suudzon atau berburuk sangka pada seseorang sebelum ada bukti yang jelas.. karena Allah tidak menyukai hal itu.

Pagi ini seperti biasa setelah membawa bekal yang sudah disiapkan oleh sang istri Risky oun bergegas untuk segera menuju kantor. Sesampainya dikantor Risky harus disuguhkan dengan pemandangan yang tidak mengenakkan. Ada Azam dikantornya. . Padahal setelah kejadian kemarin Risky memutuskan untuk memecat Azam dan sepertinya Azam tidak protes dan menanggapi biasa saja soal semua yang dilakukan Risky padanya. Pemecatan Azam memang tanpa sepengetahuan siapapun termasuk Nur istrinya. Risky memelih bungkam karena memang kebencian akan Azam sudah mematri seluruh jiwanya.
Lalu mengapa Azam ada disini sepagi ini..? Dengan paras yang gagah, rapi bahkan seperti tampang seorang yang memegang jabatan tertinggi.
Risky tak mau kantornya ternodai oleh sosok yang lancang menyukai istrinya tersebut. Ia pun memutuskan untuk menghampiri Azam dan mengklarifikasi maksut kedatangannya kesini.

"Ngapain lo ada disini..?"

Tanya Risky yang langsung saja mengarah pada Azam dengan tempo nada yang tinggi.

"Santai aja Ris. Gue disini cuma mau bilang sesuatu ke elo"

Masih dengan tampang tak bersalah dan tak menunjukkan karakter takut atau apapun itu Azam dengan santainya menjawab perkataan Risky. Hal ini tentu saja membuat Risky semakin geram padanya.

"Ngomong apaan..? Udah deh nggak usah cari ribut lo"

"Sabar mas bro.. gue disini perwakilan devisi dari perusahaan gue"

Risky tampak terkejut mendengar apa yang sudah dikatakan oleh Azam.

"Hah..!! Perusahaan lo.. lo punya apa zam.. baru aja risend dari sini nggak usah modus deh lo"

"Woi bro.. lo pikir ya.. ini real and fact bro..!! Gue sekarang udah resmi jadi Direktur utama di Perusahaan punya bini gue"

"Hah.. fuck..!! Sejak kapan lo punya bini.. nikah aja belom"

"Gue udah nikah kemarin sama Angel pemilik waris pertama dari perusahaan yang sekarang gue tempati. Dan sekarang lo siapin diri lo aja Ris.. gue kesini buat ngerebut semua kebahagiaan yang lo punya.."

Tanpa pikir panjang kepalan tangan Riskypun sudah menghantam keras wajah Azam. Seketika saat itu juga banyak karyawan yang gaduh dan mencoba melerai mereka.

"Hahahha.. terusin aja Ris.. gue nggak bakalan ngelawan lo.. emang ini kan yang lo mau..!! Dan  gue akan wujudin semua itu. Termasuk istri lo yang menggoda itu Ris.. tunggu aja"

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang