Allah SWT berfirman:
وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰى
"Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),"
(QS. Al-A'la 87: Ayat 8).
Setelah melakukan sholat istikharah dan mengambil keputusan yang terlebih dulu diutarakan kepada kedua orangtuanya, kini Ridho sudah mantab untu memprsunting Nur. Kemarin saat Ridho bertemu dengan Nur dan keluarganya Nur memang hanya menunduk dan tak mengeleuarkan sepatah katapun.Sedikit yang diragukan oleh orang tua Nur. Mereka khawatir apabila kelak kenyataan yang akan dihadapi putrinya jauh akan lebih pedih dari sebelumnya. Mengingat usai Nur dan Ridho sama dan masih termasuk seumuran. Namun kali ini Ridho akan kembali menegasi dan meminta secara halal dengan cara yang paling benar menurut syari'at islam.
"Paah.. Ridho takut.. agak grogi kalau ngga sama papah.."
Suara Ridho terdengar khawatir didalam telepon.
"Nak.. kalau kamu grogi.. batalkan semua niatmu. Papa udah ngga kenal lagi sama anak laki yang manja dan tidak bertanggung jawab. "
Lantas sambungan telepon pun sudah diputus dari Jakarta oleh pak Ahmad.
Ridho mulai memperbaiki niat hatinya yang sedikit goyah. Dengan menyebut Allahu akbar.. bismillahir rohmanir rahim.
Ridho pasti bisa demi cintanya pada Nur Rohmah.
Pagi itu di teras rumah Nur terlihat hendak memulai rutinitasnya untuk mencari nafkah."Assalamualaikum Nur.." Suara Ridho terdengar.
"Waalaikumussalam warohmatullah.. lho kok kamu disini Dho.. kemaren belum jadi pulang to..?"
Tanya Nur terhadap Ridho seolah sedikit tak mementingkannya. Memang sulit bagi seorang Nur Rohmah menjalani status janda yang sudah ia sandang kurang lebih dua tahun ini.
"Belum Nur.. bapak ada..? Ibu gimana keadaannya..?" Tanya Ridho kembali.
"Bapak lagi cari pakan kambing, Allhamdulilah ibuk sehat.."
Tanpa melirik Ridho sedikit pun Nur masih sibuk dengan dagangan yang akan ia iderkan.
Beberapa saat suasana hening. Ridho tak tau lagi harus memulai dari mana. Sementara Nur pun masih sibuk dengan pekerjaannya.
Dari sudut rumah dalam, ada seseorang yang mengamati keduanya. Entah mengapa seseorang tersebut kini sudah melangkahkan kaki menuju Ridho dan Nur.
"Loh.. ada tamu kok ndak disuruh masuk to nduk..?" Ucap bapak.
Ridho bersalaman "Baru saja kok pak.."
"Ayok.. mari masuk.. Nur..masuk dulu..!! Tinggalkan sebentar daganganmu." Perintah bapak.
Semua pun tampak duduk terdiam di kursi ruang tamu yang sederhana masih terbuat dari anyaman rotan dengan pelengkap beberapa bilah bambu.
Ridho memulai "Pak.. mohon izin..saya mau menegaskan soal keinginan saya yang kemarin.."
Nur Rohmah hanya terdiam dan sesekali berdialog lirih dengan Nuris. Sementara bapak mulai mencerna apa maksut Ridho.
"Oo.. kalau soal itu bapak serahkan semuanya ke Nur. Bapak hanya ingin melihat anak bapak bahagia tanpa ada paksaan . Bapak harap kamu ngerti yo nak Ridho.."
Ridho menegaskan "Gimana Nur.. hari ini mama sama papaku otw kesini. Aku harap saat ini kamu sudah bisa ambil keputusan.."
"Maaf Dho.. aku masih belum bisa menjawab. Perasaan masih ragu. Ambur adul ndak karuan"
![](https://img.wattpad.com/cover/127615127-288-k116608.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"
Espiritual[Spiritual-Romance] #2 Rohani Perjalanan panjang seorang gadis yang kuat di tengah bencana yang selalu menghadang. Semangat..enerjik dan shalihah.. Mengapa takdir dan kehendak sang Khaliq sedikit banyak bertentangan dengan apa yang kita ingin dan h...