Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"

23. Amazing MyWife (conflict).

.
.Assalamualaikum Warohmatullah😄.. buat para akhwat sejati yang Insyaallah surga selalu menanti
Amin..Amin..Amin.. Ya Robbal Alamin🤗
Simak lagi ya story of Pasangan SaMaWa👫👇
Have a nice reading😎
.
.
.
.
.
Kurang lebih hampir dua tahun setelah kejadian Risky dipenjara. Rumah tangga Nur dan Risky pun terlihat semakin kompak dan bahagia. Namun dalam kurun waktu dua tahun ini memang belum ada tanda tanda Nur berbadan dua.
Semua itu tal menjadi penghalang keberlangsungan hidup pasangan muda ini. Keromantisan bahkan setiap saat selalu mereka tunjukkan hingga banyak yang iri dengan pernikahan mereka.

.
.
.

#Risky Pov
"Dek.. mas mau minta saran nih dari kamu.. boleh..?"

Kulontarkan pertanyaanku pada istriku yang saat ini sedang sibuk dengan adonan kuenya di dapur.

"Hmm.. boleh mas.. silahkan mas utarakan apa itu.."

Jawab istriku yang masih saja bergelut dengan adonannya.

"Ehm.. gimana kalau kita jujur aja sama papa sama mama soal keadaan aku.."

Terlihat istriku seketika berhenti dari aktifitasnya lalu menatapku dengan kedua bola mata bulatnya.

"Apa mas yakin.. Nur hanya tak ingin membuat mas semakin.."

"Sudahlah dek.. apapun keadaannya aku harus memberitahukan semua ini kepada mama dan papa. Bahkan kepada ibu dan bapak kamu didesa."

Saat itu terlihat jelas sekali bahwa istriku hanya diam tanpa ada sepatah katapun keluar dari mulutnya .

"Dek.. maafkan aku ya.. aku tau dek.. selama ini kamu tersiksa bahkan kebingungan menjawab semua pertanyaan yang terus terusan ditanyakan oleh kedua orangtua aku. Kenapa kamu tak jujur saja padaku dek.. aku tak mau kamu terbebani hanya karena kekuranganku"

Lantas kupeluk istriku saat ia sedang terdiam seribu bahasa. Aku sudah cukup tau sejauh mana mama dan papaku selalu mengejar Nur dengan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan momongan. Bahkan mungkin ada salah satu dari kerabat atau tetangga kami yang perkataannya melukai hati lembut bak sutera milik istriku.
Akupun tau kalau diam diam Nur sering ditelfon ibu dan bapaknya dikampung yang tak sekedar menanyakan kabar saja. Tapi lebih menyudutkan Nur untuk segera memberikan keturuan.
Aku tak kuasa kala melihat istriku yang bersikeras dengan sekuat hati menjawab dengan sabar dan menguatkan batinnya sendiri kala banyak hujatan tentang dirinya yang tak bisa memberiku keturunan.
Sebenarnya semua itu salah besar. Nur wanita yang sempurna bahkan termasuk wanita yang subur.. hanya saja pandangan fisik mereka yang diluar sana yang selalu memandang buruk tentang fisik istriku.
Mereka bahkan kedua orangtua ku tak pernah tau bahwa sesunggunhnya penyebabnya semua ini adalah kondisi ku kondsi hormon yang kuhasilkan
Ahh sakit sekali kala mengingat hal ini Ya Rabbi..

"Sayang.. kamu kok diam saja. Apakah yang aku katakan tadi salah..?"

"Ndak mas.. semua itu memang benar. Maafkanlah istri mas ini yang tak pernah jujur dan terbuka mas.."

Terasa sekali istriku ini memelukku dengan semkin erat disertai kucuran air matanya. Ya Allah.. apa yang aku lakukan mengapa aku masih saja membuatnya meneteskan air mata.

"Dek.. sayang.. jangan nangis dong dek. Mas nggak marah sama sekali dek sama kamu"

"Bebbenaran mas ndak marrah sama Nur..?"

"Iya sayang.. mas nggak mau lihat kamu nangis lagi. Janji mas sama Allah itu nggak bakalan buat kamu nangis lagi loh.. nah kalo kamu sekarang nangis. Mas dosa dong.. heheheh"

"Iya mas maafin Nur ya mas.. Nur ndak bakalan nangis lagi kok"

"Ya udah ntar sore ikut mas ke rumah mama sama papa ya dek.. sekarang mas mau berangkat ngantor dulu"