28. Kehendak-Nya👶 (2)

1.8K 68 7
                                    

Assalamualaikum Warohmatullah..
Lanjut.. lanjut.. lanjut nggeh😊
Ini kelanjutannya.. have a nice reading😙😙

.
.
.
.
.
.
Adzan subuh berkumandang Risky segera membangunkan sang istri yang tengah terlelap didalam ruang tunggu kamar rawat inap yang dimana ada Hanum yang masih koma dan terbaring bersama selang dan alat alat medis yang menggelantung ditubuhnya.

"Dek.. udah adzan subuh.. yuk sholat jamaah"

"Iya mas.. mas.. kita sholat disini aja mas.. sekalian doain mba Hanum"

"Ya udah deh.. aku ambil air wudlu dulu ya"

Mereka berdua pun akhirnya memutuskan untuk melaksanakan sholat subuh berjaamah didalam kamar inap Hanum .
Setelah sholat Risky dan Nur menyempatkan berdzikir dan berdoa lalu mereka membacakan ayat suci Al-Qur'an yang berada didalam aplikasi ponsel Risky.
Sementara Nur menyimaknya dengan mushaf kecil yang memang selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Matahari mulai menampakkan sinarnya. Sedikit sapuan silau cahanya adalah salah satu nikmat yang tak terhingga dari sang Pencipta.
Risky dan Nur baru saja memberhentikan bacaan ayat suci mereka. Keajaiban datang dengan tiba tiba.. Hanum mulai membuka matanya mungkin ini karena efek bacaan kalam illahi yang baru diselesaikan oleh Risky dan Nur.

"Mas.. mas Risky. Lihat mas.. itu mbak Hanum.."

"Apa dek.. Eih. Allhamdulilah ya Allah ya Rabbi"

"Mbak Hanum.. Allhamdulilah mbak.. mbak udah sadar. Kami panggilin dokter ya mbak..?"

Hanum yang melihat pasangan suami istri yang masih setia menemaninya hingga saat ini menjadi terharu sendiri. Bagaimana mungkin vonis yang telah dijatuhkan dokter bahwa Hanum ini koma ataupan apa itu. Mampu terkalahkan oleh lantunan ayat suci Al-Qur'an.

"Tidak usah Risky.. Nur.. aku hanya ingin bertemu dengan anakku sebentar saja. Jangan ada dokter diantara kita semua"

"Wkwkwk.. kamu itu Num.. bisa bisanya kamu masih bergurau. Okelah akan kubawa baby kamu kesini ya"

Risky keluar menuju ruang dimana baby Hanum sekarang berada. Memang benar benar keajaiban yang nyata lagi dari sang Kaliq. Bayi yang semalam lemah bahkan terlihat nampak kecil yang harus berada didalam kotak medis berlapis kaca itu, sekarang nampak segar bahkan semakin menggemaskan. Risky lalu membawa baby itu keruangan dimana Hanum dirawat. Tentunya dengan meminta izin dari suster penjaga.

"Hei hei.. Assalamualaikum Mommy Hanum.. Unty Nur"

"Waalaikumsallam sayang..bidadarinya moms Hanum siniin mas biar Nur kasih liat ke mbak Hanum"

Nur tampak antusias menggendong baby mungil yang cantik itu. Air mata lolos dengan tak terkira dari dua bola mata bundar milik Hanum. Ia tak menyangkan bahwa bayi yang selama ini ia tunggu tunggu kini sudah hadir dalam hidupnya. Walaupun sakit dan pilu kala mengingat akan kelahirannya yang meninggalkan luka atas kematian sang ayah yakni Iqbal.
Hanum lalu mencoba memeluk bayi itu. Lantas tak ada pikiran lagi selain kebahagiaan dan kelegaan yang tak ternilai.

"Mbak Hanum.. baby nya cantik banget kayak mbak.. rencana mau dikasih nama siapa mbak..?"

"Iya nih Num.. buruan kasih nama yang perfect dari segi arti. Karena hakekatnya nama adalah doa kan.."

Tambah lagi ucapan Nur dan Risky membuat Hanum semakin tak kuasa membendung rasa sesak. Bagaimanapun impiannya bahagia dengan Iqbal dengan hadirnya baby ini semakin membuatnya merasa sakit yang teramat. Dahulu Iqbal selalu menginginkan baby cowok bahkan mereka sepakat kalau baby lahir cewek yang berhak memberi nama ialah Hanum sebaliknya kalau babynya lahir cowok maka Iqbal lah yang memberi nama. Namun sekarang terlihat gamblang sekali bahwa memang inilah kenyataanya kalau harus Hanum yang memberikan sebuah nama.
Hanum hilang pikir.. dadanya terasa sesak.. tubuhnya melemah hal ini membuat Risky dan Nur panik dan segera memanggil pertolongan Dokter.

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang