Balik lagi sama ceritanya Nur Rohmah yang tidur di teras yak.
Btw Nur udah tau semua masalalu keluarga nek Yatinem dan alasan mengapa nek Yatinem sangat tidak suka dengan Listiana.
~🤗🤗🤗🤗 Go Reading~.
Setelah Nur dibangungkan tetangganya karena tidur diluar kemudian tetangganya itu menceritakan segala seluk beluk keluarga Yatinem. Hal ini membuat Nur segera bersikap husnudzon pada keluarga ini.
#Dipercepat
Keesokan harinya Nur sudah baikan dengan nek yatinem, asalkan Nur tidak membahas Listiana semuanya akan selalu baik-baik saja.
Sudah hampir setahun lebih Listiana tidak pulang mengunjungi nek Yatinem, ada perasaan yang tidak enak kala Nur harus mengingat kejadian yang menimpa keluarga ini"Hari ini nenek kok diam aja nek, udah makan..? Apa mau Nur beliin Lontong kecap didepan gang sana..?" Tawar Nur.
"Ndak usah lah..ndak nafsu..nenek pengen ketemu cucu nenek. Nenek kangen Risky sama Ridho" Ceritanya sambil menapat lekat foto kedua remaja yang mungkin membuat hatinya gundah akhir-akhir ini.
"Ehm..Nur ndak tau nek kalau nenek itu rindu mereka..ngomong-ngomong apa aku sampaikan ke mbak Tik aja biar dihubungkan sama mereka" tawarku sedikit meyakinkan. Mbak Tik itu tetangga Nur yang sudah menjadi orang kepercaayaan Ahmad untuk merawat dan sekaligus orang yang memberikan pekerjaan pada Nur.
"Emang bisa to..?"
"Insya allah bisa nek, kan sekarang zaman udah makin canggih nek..bisa kok nanti lewat telfon" jelasku."Iya udah lah cepetan ya"
"Iya nek..nur kerumah mbak Tik dulu".
Sesampainya disana Nur segera menjelaskan pada Mbak Tik dan segeralah mbak Tik menghubungi Pak Ahmad, ayah dari Riski dan Ridho sekaligus Mantan Istri Listiana.. karena memang sudah lama mereka berpisah.#Kediaman Ahmad
"Assalamualaikum pak Ahmad, Ini saya Tik pak dari desa" Suara mbak Tik yang sedang membuka pembicaraan dengan pak Ahmad."WaalaikumSallam Wr.Wb.. Oh iya mbak Tik ya..ada apa mbak..? Apa ada masalah sama Ibuk Mertua saya?" Jawab Ahmad yang terdengar khawatir disana
Ahmad memang masih menganggap Yatinem sebagai ibu mertuanya bahkan sudah seperti ibunya sendiri."Ndak kenapa-kenapa pak, cuma mbah yatinem kangen sama den Risky sama den Ridho" Balas mbak Tik.
"Owh.. iya mbak Tik, Insyaallah ntar saya pesen pesawat dari Jakarta langsung take off ke Surabaya dan menuju desa paling besok pagi" Jawab Ahmad yang tampak antusias.
"Nggeh pak Ahmad, kira-kira besok sampai sini jam berapa pak..ndak terlalu mengganggu aktifitas kerja bapak kan..?" Timpal mbak Tik khawatir karena memang Ahmad itu Pimpinan di Perusahaan Mebellair yang ternama di Jakarta dan banyak mempunyai cabang dimana-mana.
"Enggak kok mbak, aku akhir-akhir ini udah nyerahim semua tugasku sama Risky, supaya nanti selesai kuliah dia langsung direkrut jadi atasan disana" jelas Ahmad pada Mbak Tik
"Hla kalo bapak kesini trus gimana urusan kuliah den Risky pak..?" Tanya mbak Tik.
"Gampang mbak, dia udah jarang masuk kelas kok.. tinggal nyelesaiin skripsi dan daripada dia maen kesana kesini nggak jelas mending aku ajak aja ke desa buat nemuin mbahnya (Nenek Yatinem)" Sambung Pak Ahmad yang kemdudian segera menutup teleponnya karena harus segera memesan tiket pesawat untuk ke Desa.
Ahmad kemudian memanggil Risky dan mengajak Risky ngobrol.
"Ris..gimana kùliahnya..?lancar apa ada masalah..?" Tanya Ahmad memulai pembicaraan."Allahmdulilah lancar pah.. tinggal nunggu hasil observasi aja trus ngrekap sedikit laporan abis itu selesai deh" jawabnya
"Gini loh.. gimana ntar jam 22.00 kalau kita langsung take off ke bandara, nenekmu kangen sama kamu Ris..rencana papah kita kesana malam ini juga, paling besok udah nyampai desa" Jelas Ahmad kepada Riski anaknya.
"Iya pah.. Aku mau aja, aku juga rindu nenek.. tak lama kesana karena sibuk dengan kuliahku" Balas Risky yang kelihatannya setuju dengan semuanya.
Akhirnya Ahmad menyuruh Risky Packing semua kebutuhan dan menyiapkan mobil untuk menuju ke Bandara Soekarno Hatta. Sementara Ahmad mencoba menghubungi Ridho, putra bugsunya yang memang jarang bertemu dengannya semenjak perceraiannya dengan Listiana.
"Hallo ada apa pah..? Tumben kok nelfon Ridho..?" Suara Ridho yang kemudian membuat Ahmad bergedek saja mendengar suara putra bungsunya itu yang tak pernah berubah, tetap menjadi anak ingusan.
"Assalamualaikum.. biasakan salam dulu nak putra papah"
"Eh Waalaikumsallam pah, maaf pah ya.. Ridho lupa" jawabnya cengengesan.
"Mau ikut papah nggak nak?"
"Kemana pah..?" Jawab Ridho
"Udah.. pokoknya mau atau tidak" jawab Ahmad yang sengaja membuat Ridho agar mau ikut bersamanya.
"Kemana pah..kapan..?""Sekarang nak..cepet Packing..nanti jam 21.00 papah jemput kamu ya" jelas Ahmad.
"Ya udah deh.. nggak usah dijemput juga kali pah.. Ridho kesana aja ke Bandara kan?" Jawabnya karena memang Ridho tau kalau papahnya itu selalu Hobby naik pesawat kalau bepergian kemanapun itu.
"Eh pinter deh kamu. Iya ke Bandara jam 21.00 jangan telat ya. Jangan lupa Packing semua kebutuhan kamu" tambah Ahmad yang kemudian diakhirinya dengan salam.
.
.
Setelah mereka bertiga bertemu di Bandara, mereka pun segera take off dan paginya sudah ada di desa tempat neneknya tinggal
.#Desa Tercinta
Ahmad,Risky,Ridho kemudian mengetuk salam dan muncullah sesosok perempuan yang sudah renta itu membukakan pintu dan menjawab salam"Assalamualaikum Buk, Ahmad buk.. maaf jarang sowan (mengunjungi) kesini buk"
"Ndak apa-apa nak, masuk dulu sini.. oh Ya Allah ini cucuku kedua cucuku ini" sambut nek Yatinem yang segera disambut hangat oleh kedua cucunya. Risky dan Ridho memang sangat sayang pada nenek mereka dan Ridho baru mengetahui kalau ini rencana papahnya mengajak dia kesini semalam.
"Iya nek ini Risky nek" sambil mengecup punggung tangan keriput neneknya diikuti Ridho yang mengusul "Ini Ridho nek"."Ya wes duduk masuk dulu, nenek panggilkan Tik dulu suruh buatin minuman buat kalian" Ucap nek Yatinem sambil sedikit berteriak dan ternyata Mbak Tik sedang pergi Ziarah untuk beberapa hari Ke rumah sauadaranya dan memang nek Yatinem sudah Pikun (pelupa). Disusul oleh Nur Rohmah yang sudah berada di ambang pintu seraya mengucapkan salam.
"Assalamualaikum.. maaf saya mengganggu kalian semua" ujar Nur Rohmah seraya tertunduk karena memang sekarang posisinya sedang ditatap enam bola mata, yakni Pak Ahmad, Risky dan Ridho yang sedikit terkejut karena kedatangannya.
"Waalaikumsallam" jawab mereka serentak.
"Adek cari siapa ya..?" Tanya Ahmad pada gadis yang sedang dihampirinya itu. Dan langsung mempersilahkan Nur Masuk dan ikut duduk bersama mereka."Maaf pak, perkenalkan nama saya Nur Rohmah, saya bekerja disini untuk menajaga dan menemani nek Yatinem" Jelasnya
"Ohh.. jadi kamu itu yang pernah didatengin sama mamahku" jawabku Ridho mengintrogasi.
"Iii..iya Mas..eh kak.. eh maaf maaf . Saya harus kebelakang Nenek kenapa..?" Segera Nur berlari menuju belakang karena memang terdengar suara benda jatuh yang tak lain adalah nek Yetinem yang terjatuh dari kamar mandi.
"Astagfirullah hal'adzim" ucap Nur segera memopong nenek yang segera dibantu oleh Risky.
"Nenek kenapa kesini sendiri nek, bahaya nek licin.." Ucap Risky pada neneknya.
Kemudian mereka membopong nek Yatinem kedalam kamar. Sesampainya dikamar tangan nenek yang gemetar menggenggam tangan mungil nan bersih milik Nur Rohmah sampai membuat nenek tertidur"Maafin Nur nek..searusnya kalau hari libur gini Nur harus kesini lebih pagi..Nur minta maaf nek" Ucapnya sesenggukan karena memang dia merasa bersalah tidam kesini pagi tadi.
Jam kerja Nur memang bertambah dikala hari minggu dari pagi full sampai sore, karena itu memang pinta nenek.. tapi tak sampai mengganggu sekolahnya yang sekarang sudah kelas XII SMK.Sudah hampir dhuhur nur menemani nek yatinem hingga ada sepasang mata yang sedari tadi memandang lekat kearah wajah rupawan yang terbalut jilbab nan syar'i. Sangat indah batinnya dan mulai menaruh rasa pada sosok abdi dalem (asisten nenek yatinem).
.
.
..Assalamualaikum Ukh.. maafin ya kalau terlalu absurd
Mohon kasih tanggapan ya.Follow juga
IG : nr_aini14
Ini tuh salah tiga dari akun sosmed aku😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"
Spiritual[Spiritual-Romance] #2 Rohani Perjalanan panjang seorang gadis yang kuat di tengah bencana yang selalu menghadang. Semangat..enerjik dan shalihah.. Mengapa takdir dan kehendak sang Khaliq sedikit banyak bertentangan dengan apa yang kita ingin dan h...