21. Lanjutan

1.9K 70 0
                                    

Ku ingin selamanya mencintai dirimu. . . Menyayangi dirimu sampai waktu kan memanggilku

.
.
.
.
braaaak...plaaaak.. sebuah pukulan kembali dibalaskan kekasih Difa pada suamiku.
Aku segera menuju suamiku. Namun hal itu dicegah oleh Difa yang kala itu menamparku habis habisan hingga aku tersungkur dilantai.. perlakuan ini sedikit kubalas namun apalah daya dia sudah membuka dan membuang niqobku. Mas Risky yang melihat itu ingin menghampiriku namun tercegah oleh kekasih Difa yang terus melawan.
Kala itu seluruh pengunjung Restoran histeris melihat perkelahian kami. Hingga akhirnya datanglah dua satpam mengamankan kami. Mas Risky kala itu mengampiriku namun tak bisa... satpam itu mebawa mas Risky dan kekasih Difa pergi meninggalkan kami.

Kala itu aku hanya menangis.. menyingkap wajahku dengan pergelangan tanganku kemudian ada seuntai tangan menyodorkan sebuah sapu tangan untukku. Azam.. benar sekali pria itu masih disini.. sedangkan Angel dan Difa ikut mengantar mas Risky dan kekasih Difa itu menuju kantor keamanan Resto.

"Ini pakai aja ini.. agar wajahmu tak terlihat oleh orang lain"

"Terimkasih.. tidak usah"

"Maaf sebelumnya. Dengan menyikap wajahmu dengan tangan aku masih bisa melihat aura kesedihan diwajah mu. Ayolah pakai ini"

Akirnya aku mengambil sapu tangan itu dengan hati hati lalu kupalingkan wajahku saat hendak kupakai agar Azam tak melihatnya.

Batin Azam berkata: Sungguh dia wanita yang perfect..wajahnya sangat bersinar dengan mata yang teduh dan sayu.. baru pertama kali ini aku mengagumi wanita hingga seperti ini. Apakah benar yang terbungkus macam dia lebih indah dibanding yang terbuka macam tunanganku sendiri Angel... ahhh ada apa denganku ini ya Tuhan. Gila apa ya.. masak iya.. aku suka sama istri orang.. istri temanku sendiri. Ahhh.. setan..!! Mengapa harus terlihat wajah itu.. mengapa ya Tuhan..

"Maaf mas.. saya hendak menyusul suami saya. Kira kira mas Risky dibawa kemana ya..?"

Tanyaku pada Azam yang kala itu sedang bengong entah karena hal apa.

"Eh.. iya.. sepertinya Risky diamankan di kantor keaman Resto di lantai atas. Mari kuantar kita barengan kesana"

"Ndak usah mas.. insya Allah saya bisa kesana sendiri.. permisi"

Lalu aku pergi meninggalkan Azam.. aku tak mau terjadi fitnah antara aku dan dia.. aku juga tak mau mengecewakan suamiku. Dengan lagkah yang terburu buru aku segera kelantai atas. Sengaja aku memakai tangga biasa karena aku takut naik lift. Hampir setengah jam aku baru sampai di lantai atas dan tepat sekali kala itu Mas Risky sedang duduk menghadap seorang sektor keamanan Pusat di Resto ini.
Akupun masuk dengan sangat hati hati..namun sorotan mata semua orang yang berada disini memandangiku. Banyak sekali orang ternyata disini. Ada Ditektur dari Resto beserta staff Resto dan keamanan berkumpul disini.

"Assalamualaikum maaf.."
Salam ku memecahkan suasana. Waktu itu hanya beberapa orang saja yang menjawab ucapak salamku. Dengan disusul mas Risky yang memeluk dan menggandengku disampingnya.

"Ini Istri saya pak. Saya tidak terima atas penghinaan mereka terhadap Istri saya. Apa salah wanita ini memakai cadar. Apakah menodai pandangan anak anak amis yang nggak tau aturan agama ini"

Penjelasan mas Risky pada Kepala Keamanan dengan menunjuk kasar Kekasih Difa dan juga Difa serta Angel. Sontak pembelaan atas yang bersalah terus dilontarkan hingga ribut yang terjadi.

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang