17. Kisah Ridho

2K 79 0
                                    

Kalaupun akhrinya semua yang kita rencanakan tak sesuai dengan skenario dariNya. Lantas kita bisa apa selain menerima dan menjalaninya dengan Lillahita'ala.

.
Setelah dinyatakan sembuh akupun diperbolehkan pulang dari Hospital Ausy. Tapi aku masih ling lung.. pulang..? Kemana..? Aku disini korban kecelakaan tak satupun hal yang mendukungku untuk kembali ke rumah dengan kondisi memang aku ini amnesia. Bagaimana mungkin aku mencari dan mengetahui seluk beluk keluargaku yang sesungguhnya. Untungnya ada wanita yang memang umurnya terpaut lebih tua dariku yang menawarkan ku untuk sementara waktu tinggal dengan rekan kerjanya yang sama sama cowok.
Tanpa pikir panjang aku pun mengiyakan tawaran wanita cantik yang kebetulan membantu proses pengobatan dan operasiku selama ini. Wanita itu tak lain ialah dokter cantik yang asalnya sama denganku, yakni dari Indonesia.

Monalisa sebuah nama yang cukup terkenal dan tak asing ditelingaku. Karena memang aku tau nama itu ialah nama lukisan cantik abad kuno yang masih tersohor hingga saat ini. Parasnya cantik.. dengan wajah yang oval dan kulit bersih yang menunjukkan sikap dewasanya lagi ialah ia mampu berbaur dengan semua golongan orang. Tak perduli beda warna kulit, beda bahasa, bahkan beda agama. Karena baru pertama kali aku diajaknya tinggal di rumah rekannya itu.. tak sengaja ku lewat didepan apartemennya yang memang kebetulan berdekatan dengan apartemen yang kutumpangi saat itu. Ku lihat dia sedang beribadah dengan khusyuknya. Dan dari situlah aku faham.. bahwa Dokter Monalisa ternyata non muslim.

Beberapa hari tinggal disini. Aku risih dan merasa tak enak jikalau aku tidak melakukan apa apa. Lalu kupustuskan untuk menyakan sebuah pekerjaan yang bisa ku kerjakan. Dan Syukur Allahmdulilah.. rekan dari dokter Lisa ini menawariku untuk bekerja disebuah resto ternama di Australia.
Tak berhenti disitu.. dia juga membuatkanku kartu identitas.
Namaku tetap Ridho karena memang dokter Lisa yang mengatakan semuanya kepada rekan kerjanya tersebut.
Selang beberapa bulan aku sangat bersemangat bekerja hingga aku ditempatkan pada posisi Leader Chef di Resto ternama di Australia ini.
Aku bersyukur..setidaknya dengan hidup sebatangkara di kota Asing ini aku bisa lebih mandiri dan lebih memperbaiki keimananku kepada sang Khalik.

Bersyukur setiap hari tak henti hentinya kuucapkan atas hidayah dan karunia nikmat yang diberikan olehNya. Sampai pada suatu hari aku memutuskan untuk membeli sebuah rumah kecil berdekatan dengan tempat kerjaku. Kalau di Indonesia biasanya disebut kontrakkan.
Aku sangat bertrimakasih kepada Dokter Lisa dan rekannya tersebut. Aku sudah menganggap mereka sebagai suadaraku sendiri.

Hingga suatu hari ada suatu insiden terjadi di resto tempatku bekerja.. saat itu kompor gas menyala tanpa ada bahan untuk dimasak diatasnya. Sampai suatu ketika ada salag satu chef yang berada di dapur tersebut. Dengan sigap aku menolongnya. Tanpa kusadari ada benturan yang keras yang menghantam bagian kepalaku dan akhirnya aku di larikan ke Rumah sakit.

.
. Beberapa hari kemudian aku siuman.. dan aku mengingat semua yang terjadi. Semua memoriku di masalalu telah kembali. Saat aku melihat saat ini posisiku aku sungguh syok dan kaget. Megapa sekarang wajahku menyerupai kakakku sendiri. Mengapa aku tak pernah menyadari semunya.
Aku kalut.. saat ini yang harus kutemui dokter Lisa. Aku harus meminta penjelasan terhadapnya. Karena memang dia yang merawatku beberapa bulan yang lalu saat aku kecelakaan.

Aku pergi menemui dokter Lisa di apartemennya. Sampai disana aku langsung disuruh masuk karena dia sudah menganggapku sebagai adiknya sendiri.

"Masuk aja Ridho kan.. aku lagi nyuci baju di KM.. kamh tunggu dulu di ruang makan ya"

Jawabnya yang mengiyakan keberadaan ku disini.
Kulihat ada ponsel tergeletak disini dan berdering bebrapa kali.
Ohh ternyata notifikasi dari Siaran Langsung temannya.
Kemudian kubuka buka aplikasi lainnya di ponsel tersebut.
Bukan maksutku lancang, tapi karena memang aku sudah dianggap adik dan aku menganggapnya kakaku sendiri. Jadi hal seperti ini wajar baginya.

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang