35. Kun Faa ya Kuun

1.2K 52 0
                                    

Allah SWT berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا  وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ
allaziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati thuubaa lahum wa husnu ma'aab

"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 29)

.
.
Hari ini kepulangan Nur dan Risky kerumah kediaman mereka. Tak disangka saat mereka turun dari taxi mereka mendapati pintu gerbang yang sudah terbuka. Dalam hati keduanya lalu bertanya apa yang sedang terjadi di dalam.

Risky lantas berlari menuju kedalam rumah.

"Astagfirullah hal adzim mas.. mas ati ati.." Teriak Nur khawatir.

Risky sudah berada didalam rumahnya, saat ini ia dikejutkan oleh sang mama dan juga Ridho yang sedang asyik menonton Tv.

"Mama.. Ridho..!! Kalian..?!" Lontar Risky masih terengah.

Lantas Ridho berdiri menghampiri Risky.

"Sorry kak..! Aku denger kabar kalau Nur..eh istri kakak masuk Rs"

"Halah..!! Udah kelar.. baru pulang ini..!!" Jelas Risky sinis pada keduanya.

Nur lantas masuk kedalam rumah dan berdiri tepat dibelakang Risky. Dirinya kali benar benar terpaku dengan sikap mama mertuanya begitu juga dengan Ridho adik iparnya.

Dalam hati Nur beberapa kali ia sempatkan untuk merapal istigfar

"Maaf.. mas.. ehm ada mama to.. Assalamualaikum maah" Sapa Nur seraya mengecup tangan mamanya.

"Waalaikumsallam Nur.. iya katanya kamu kecelakaan.. gimana keadaan kamu..?" Tanya sang mama.

"Allhamdulilah maah Nur udah mendingan.. mama udah makan..?" Tanya Nur lagi sembari melihat Risky yang terlihat acuh.

"Belum nak.. udah nggak usah repot repot.. mama sama Ridho abis ini mau langsung pulang aja.." Jelas mama Listiana membuat Nur merasa bersalah.

"Mas.. mas Risky..?!"

Suara Nur mengisyaratkan suatu kode agar sang suami segera meminta maaf dan memberikan sikap seperti biasanya.

"Apa sih dek.." Jawaban Risky pun hanya sekilas lantas tetap acuh.

"Ya udah ya.. gue sama mama pulang dulu.. semoga kalian cepat sembuh" Tambah Ridho lalu pergi meninggalkan rumah bersama sang mama.

"Tap..tapii Dho.. jangan..! Bentar ya aku buatin sesuatu.." Melas Nur dengan sedikit memohon.

"Nggak usah kak.." Jawab Ridho masih kaku.

Suasana semakin mencekam dan terasa dingin sekali. Risky sama sekali tak bisa untuk memafkan kelancangan Ridho maupun mamanya. Nur pun tak bisa mencegah kepergian keduanya. Sedikit tertatih Nur lalu menghantarkan mama mertuanya juga Ridho kedepan untuk segera pulang dari rumahnya.

"Maa.. Nur minta maaf sebesar besarnya ya maa"

Suara Nur lirih membuat mama mertuanya tersenyum simpul. Ridho yang mendengarnya semakin tak kuasa menahan sakit hati dan penyesalan mengapa bukan dia yang menjadi imam terbaik untuk wanita yang saat ini berstatus menjadi kakak iparnya.

"Nggak masalah Nur.. kami juga minta maaf ya.  Oo ya.. udah kamu masuk kedalem aja.. kasian Nuris kepanasan" Jawab mama mertuanya kemudian.

"Eh itu taksinya maa.. kami masuk ya.. Nuu..r.. eh kak Nur" Ridho berpamitan dengan suara yang terbata bata.

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang