11. Tergesa-Tertolak-Tersakiti

2.2K 104 0
                                    

Perumpaannya gini kalau kita Maju didepan kelas contohnya Presentasi nih ya hal apa yang harus kita lakukan
Sebelumnnya kita harus banyak latihan,mempersiapkan dengan matang. Kalau hal itu tidak kita Lakukan maka efeknya apa. Motivasi Sadisnya Sih
Maju Tanpa Persiapan
Berani Ditertawakan


"Assalamualaikum pah, pah ini Ridho, Aku mau ngomong sesuatu ke papah ini penting pah..papah bisa kesini nggak..! Aku sekarang berada dirumah Nenek pah" terdengar suara Ridho yang sedang berbicara pada ayahnya melalui telefon.

"Waalaikumsallam, kamu kesana.. udah papa duga dho..ada apa, papa masih sibuk disini nak. Kalu ngmong aja kenapa sebutin apa kesulitan kamu nak" jawab papahnya yang membuat Ridho semakin panas.

"Pokoknya Ridho mau menikah pah..! sekarang papa kesini buat lamarin Ridho" tegas Ridho yang sedari tadi semakin tak terkendali

"Astagfirullah, anak papa kepingin nikah.. masih suka main COC, kalau ngambek kabur-kaburan, ijazah juga belum keluar.. hahahha" jawab papahnya yang terlihat semakin menjatuhkannya, kini dia semakin kalut

"Papa ngomong apa..! Ridho udah gede pa.! Ini semua terjadi karena ulah papa sama mama yang gak pernah akur akhirnya Ridho kayak gini, Pokoknya sekarang juga aku mau papa kesini buat lamarin aku"

"Nggak bisa nak, papa sedang mengurusi pelantikan sekaligus rekrutmen kepegawaian dikantor dan sekarang yang sedang papa lantik itu kakakmu dho, Risky disini sedang papa uji..kamu ngertiin ya nak" Sambung papnya yang membuat Ridho malah sangat frustasi dan sangat membenci kakaknya sendiri.

"Kenapa selalu dia yang papa prioritaskan, kenapa pap..! Papa Fuck..!! Like Father Like Son pap.. I HATE YOU" jawab Ridho yang kemudian langsung mematikan ponselnya dan membuangnya di kasur.

Kemudian tanpa seijin orangtuanya Ridhopun menuju rumah Nur Rohmah. Disana Nur Rohmah begitu kaget dengan keadaan Ridho yang nampak tampan,rapi dengan baju putih selaras dengan celana hitam dan sebuah kopyah layaknya pengantin yang hendak menikah. Memang benar niat Ridho kesini memang untuk meminta gadisnya itu untuk mengarungi bahtera kehidupan dalam ikatan halal.
Tanpa pikir panjang Ridho pun menemui bapak dari Nur Rohmah.
Di ruang tamu dalam keadaan santai semua keluarga berkumpul ibu,bapak,Nur dan kedua adiknya

"Maaf pak kalau kedatangan saya mengganggu aktifitas bapak, perkenalkan nama saya Ahmad Ridho pak. Saya cucu dari Nenek Yatinem, sekaligus anak dari Bu Listiana dan Pak Ahmad" dengan lantang Ridho memberanikan diri memulai semua sendiri bak Kesatria yang sedang perang.

"Iya nak, istri saya sudah cerita kemarin, kakamu juga sering kesini cerita-cerita soal kamu dan akrab dengan Nur anak saya" jawaban dari bapak Nur membuat rahang Ridho semakin menggetam, mengapa selalu Risky mengapa..?

"Kedatangan saya kesini mau memperjelas keinginan saya dari hati pak" sembung Ridho.

"Ehm.. apa itu nak Ridho katakan saja sekarang nak" smabung bu Is

"Saya ingin melamar anak Bapak dan Ibu..saya ingin Nur Rohmah menjadi bagian dalam hidup saya, saya ingin menghalalkannya buk.. pak" kalimat yang sangat jelas terlontar dari bibir Ridho.

"Haaah.. melamar..?...menikah..? Kamu ini loh baru aja selsai UN umur paling masih 18thn.. kamu mau menikahi anak saya..! Jelas saya tidak akan memperbolehkannya" suara dengan nada marah dan berwibawa itu muncul dari dasar hati bapak dari Nur gadis yang ia cintai itu.

"Gini loh nak Ridho, maksut suami saya itu, kalian masih kecil. Masa depan juga masih panjang. Apakah sanggup nak Ridho membiayai segala kebutuhan rumah tangga..? Toh nak Ridho kan masih minta kepada orangtua, pekerjaan belum jelas. Sanggupkah menghidupi anak saya. Saya ingin anak saya bahagia nak Ridho. Tapi tidak dengan cara ini dan tidak dengan menerima lamaran dari hati nak Ridho yang paling dalam." Suara lembut itu muncul dari ibu Is ..dan berhasil membuat Ridho malu,menyesal bahkan mengutuk dirinya sendiri.

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang