31. Hancur

1.2K 61 1
                                    

Insya Allah makin buat para readers gereget dah. Happy reading😎

.
.
Malam hari setelah sholat Magrib usai. Nur dan Risky berpamitan kepada Ibuk Istiqomah untuk sejenak menengok keadaan rumah Nek Yatinem.

"Kalau gitu Nur sama Mas Risky berangkat ya buk.. Assalamualaikum" Ucap salam mereka mengakhiri keadaan rumah saat ini.

"Waalaikumsallam warohmatullah" Jawab Ibuk.

Jarak rumah Nur dengan rumah Nek Yatinem memang tak terlalu jauh. Hanya memakan waktu sepuluh menit dengan jalan kaki Nur dan Risky sudah sampai dirumah Almarhumah nek Yatinem.

Ceklek.. suara pintu itu terbuka dengan mudahnya sebelum Nur sempat memasukkan benda kecil dari besi yang tak ialah kunci rumah tersebut. Nur sontak kaget begitupun Risky.

"Loh mas.. ini kok.." Tanya Nur.

"Udah nggak papa dek.. mungkin waktunya benahi" Jawab Risky positive.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"

Ucap salam Nur dan Risky sambil melangkah memasuki rumah tersebut. Tak ada yang berubah semua nampak rapi dengan kesuluruhan furniture yang tertutup oleh balutan kain putih.

"Lihat dek.. berarti kan emang nggak ada yang kesini. Keadaannya aja masih kotor kek gini" Timpal Riskt pada Nur.

"Wallohu 'alam mas.. tapi yo mosok to tetangga aku tadi bohong..?" Balas Nur lagi sedikit tak yakin.

"Ya khusnudzon aja dek.. mungkin emang rumah tua dan jarang ada yang nempatin jadinya..."

Risky mulai berulah dengan sedikit membawa topik pembicaraan mereka pada sisi horor. Nur mulai menggandeng erat tangan Risky.

"Mass.... udah deh.."

"Hahahha.. kamu takut ya dek..?" Tanya Risky masih menggoda.

"Ndak kok mas.. kan itu juga sama sama makhluk ciptaan Allah..cuma aku itu.."

Tiba tiba saja dari arah dapur belakang terdengar suara Burg.. greboyak...!! Yang sangat memekakan telinga.
Sontak Risky mengucap beristigfar tak lupa merangkul erat Nur yang saat itu dalam raut wajah yang tegang.

"Astagfirullah.. apa itu ya Allah.."

"Mas.. Lihat kebelakang bareng yuk.." Ajak Nur langsung menuju pada arah suara tersebut.

"Ya Allah ya karim.. ternyata cuma baby tikus yang lagi main main .. nggak ada apa apa kok dek.." Gumam Risky bergeleng.

"Mas.. kita pulang aja yuk.. perasaanku ndak enak" Ajak untuk segera pergi dari rumah itu.

"Hahahha.. sayang.. kamu yakin nggak sih sama Allah..?!"

"Yo yakin lah mas.." Jawab Nur masih memegang erat lengan sang suami.

"Lha iya ndak usah takut kalau kek gitu sayang.. ntar masuk waktu sholat isya' kita pulang"

Nur terdiam saat Risky mulai membantah semua argumen rasa takutnya.

"Mas.. mau ambil apa to..?"
Nur bertanya saat Risky mulai membuka sesuatu.

Risky tampak tegang kala melihat benda yang saat ini ditangannya.
"Ini dek.. ini punya seseorang yang .."

Tiba tiba saja ada suara langkah kaki memasuki rumah. Nur semakin takut dan Risky perlahan melihat dari mana langkah kaki itu.

"Mas.. itu.. itu pria itu.."

"Shhhut.. kamu tenang dek..diem dulu..!"

Saat Nur dan Risky tengah berada dibelakang sosok pria itu. Risky terkejut bukan main saat didapati kedua wajah yang sama bahkan mirip sekali.

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang