5. Suicide

1K 81 0
                                    

Cassandra membenci kehidupannya, membenci takdirnya, membenci semua yang terjadi kepadanya. Sungguh! keputusannya sudah bulat, meskipun Zayn melihatnya sedang berusaha mengakhiri hidupnya, wanita itu tetap acuh. Hanya aliran sungai Thames yang menjadi targetnya.

Cassandra berdiri diatas pembatas itu, hanya satu langkah saja maka dia akan jatuh ke sungai itu. Zayn tak akan tinggal diam, disaat orang-orang menginginkan kehidupan, tapi Cassandra malah ingin mengakhiri hidupnya. Bodoh!

"Aku tidak ingin melanjutkan hidupku karena aku tak sanggup lagi" ucap Cassandra sambil terisak karena tangisannya.

Gadis itu mengangkat kakinya hendak terjun. "Sandra!!!" Zayn memeluk Cassandra dari belakang dan menariknya turun dari pembatas itu sehingga mereka terjatuh kejalan.

Cassandra memberontak dan memukul dada Zayn. "Kenapa kau hentikan aku? Aku ingin mati, Zayn!" Ia sangat histeris.

"Apa kau gila? Ada apa denganmu?" tanya Zayn dengan nada tegas. "Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan ibu dan ayahmu jika kau mati, huh?" Zayn mengerutkan alisnya. "Kau anak perempuan satu-satunya yang mereka miliki!"

Bentakan Zayn semakin membuat Cassandra semakin histeris.

Zayn bingung kenapa Cassandra ingin mengakhiri hidupnya, padahal menurut Zayn hidup Cassandra sangat menyenangkan, memiliki kekayaan yang melimpah, orangtua yang baik dan penyayang, apalagi yang kurang? Zayn tak tahu ada apa dengan Cassandra, kemarin saat bertemu dengannya dipesta ulangtahun ibunya, Cassandra baik-baik saja. Tapi apa yang terjadi padanya hari ini?

Detik kemudian Cassandra memejamkan matanya dan pingsan, ia menjatuhkan kepalanya pada bahu Zayn.

"Sandra?" Zayn menepuk-nepuk pipinya pelan tapi ia tetap tidak bergerak. Akhirnya Zayn membopongnya dan berdiri, ia menggendong Cassandra ala bridal style dan berjalan menuju mobilnya. Terdapat luka di siku dan lutut Cassandra karena terjatuh saat Zayn menariknya tadi.

Zayn membawa wanita itu ke mobilnya, ia mendudukkan Cassandra disamping kursi kemudinya dan memakaikan sabuk pengaman. Kemudian Zayn masuk kemobilnya dan melajukannya pelan, ia tak tahu kemana ia harus membawa wanita ini, kalau Zayn mengantarkannya kerumah Mr. Rawles, mungkin Mr. Rawles dan istrinya akan terkejut saat mengetahui bahwa Cassandra mencoba bunuh diri.

Zayn juga tak bisa membawanya kerumahnya, keluarga Zayn pasti akan bertanya yang tidak tidak. Dan pasti ibunya akan memberitahukan hal ini pada keluarga Rawles.

-

Zayn menggendong Cassandra. Ia membawa wanita itu ke apartemennya, apartemen yang sudah lama tidak ia tinggali sejak putus dengan Olivia. Mereka dulu tinggal bersama di apartemen Zayn, tetapi setelah Olivia meninggal, Zayn memilih untuk tinggal dirumah bersama keluarganya. Jadi, sudah setahun apartemen ini tidak ia tempati. Maka dari itu keadaannya sangat tidak terawat.

Zayn bingung bagaimana ia membuka pintu apartemennya, karena dia hanya mempunyai dua tangan saja, dan keduanya sedang membawa beban saat ini, yaitu Cassandra. Jadi Zayn tidak bisa mengambil kunci pintu apartemennya yang berada disakunya.

Zayn sudah mengambil kunci apartemennya saat masih dimobil, ia menaruh kunci itu didalam box mobilnya selama ini. Zayn menaruhnya disaku saat naik kelantai atas, dan sekarang dia tak dapat merogoh sakunya.

Wanita itu belum juga sadar, sepertinya dia depresi berat.

"Hey, sir!" panggil Zayn saat melihat seseorang leeat dikoridor.

"Ya?" pria itu menghampiri Zayn.

"Bisa tolong bantu aku? Aku membawa pacarku yang pingsan, dan kuncinya berada disaku celanaku. So, tolong ambilkan kunci itu dan bukakan pintu, please?" Pinta Zayn

Dusk Till Dawn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang