Cassandra berdansa dengan pelatih itu diatas es, tanpa memikirkan betapa hancurnya perasaan Zayn yang memperhatikan mereka dari kejauhan.
"Kenapa Sandra berdansa dengannya? Hell no! Dia merangkul pinggang Sandra!" gumam Zayn.
Cassandra melirik kearah Zayn yang kelihatannya murung, Zayn menunduk sambil menyentuh salju-salju. Karena tak tega, akhirnya Cassandra menghampiri Zayn.
"Zayn!" panggilnya seraya berjalan pelan diatas es.
Zayn hanya diam menunduk tanpa menatap Cassandra.
"Hei! Tuntun aku, ini licin sekali" ucapnya yang mengulurkan tangan agar Zayn menuntunnya. Zayn terus mengabaikannya karena mood nya hancur seketika.
"Ah Zayn!!" teriak Cassandra.
"Sandra!" Zayn segera bangkit begitu melihat Cassandra jatuh terpeleset. Ia lalu membantu Cassandra berdiri.
"Aku minta kau tuntun aku sejak tadi, kenapa kau mengabaikanku, huh?" gerutu Cassandra.
"Kau kenapa sih berdansa dengan dia?"
"Hey, kau baik-baik saja?" tanya pelatih itu yang menghampiri mereka saat melihat Cassandra terpeleset.
"Dia baik-baik saja, jangan ganggu kami. Kau tak tahu aku siapanya?" ucap Zayn ketus disertai dengan tatapan tajam menatap pelatih tampan itu.
"Apa kau pacarnya?" tanya pelatih itu
Zayn melirik Cassandra yang juga menatapnya dengan wajah heran. Zayn membelalak. Masalahnya, Cassandra kan belum resmi jadi pacarnya meskipun Zayn sangat mencintainya. "Pergilah! She's mine!" Ucap Zayn sinis.
"Aku bertanya padanya, bukan padamu. Kau baik-baik saja kan?" pelatih itu memegang bahu Cassandra.
"What the fuck!? Jangan sentuh dia atau aku akan membunuhmu!" ancam Zayn.
"Zayn!" Cassandra melirik Zayn bingung. "I'm okay" ucapnya seraya menatap pelatih itu sambil tersenyum kecil.
"Oke" pelatih itu mengangkat bahu lalu pergi.
Cassandra mengerutkan alisnya. "Hey? Kau kenapa? Kau kejam sekali!" gumam Cassandra.
Zayn mendengus kesal dan menghela nafas panjang. "Aku tidak suka melihatmu dengannya! Kau berdansa dengannya dan membiarkanku sendirian disini"
"Lalu aku harus apa? Kau kan tidak bisa bermain ice skating, apalagi mengajariku berdansa diatas es!" ceracau Cassandra.
"Oke! Kita berdansa diatas es" Zayn meraih tangan Cassandra dan mengajaknya berdansa.
Baru beberapa detik mereka berhasil berdansa dan saling menatap kagum, mereka berdua terjatuh karena salah langkah.
"Ouch! Sudah kubilang kau tidak bisa berdansa!" gumam Cassandra sambil mengelus-elus lengannya.
"Permainan apa ini? Memusingkan sekali, ayo pergi" Zayn membuka sepatu skate nya dan berjalan diatas es tanpa alas kaki. Zayn berjalan cepat sambil berjinjit karena telapak kakinya kedinginan menginjak es.
Cassandra mengikutinya dibelakang dan menaruh sepatu skate nya di loker yang disediakan.
"Zayn, aku ingin bertanya padamu"
Zayn meletakkan sepatu skating nya ke loker lalu menatap Cassandra.
"Silakan"
Mereka berjalan menjauh dari loker. Zayn menghentikan langkahnya dibawah pohon besar, ia lalu duduk diakar-akar besar pohon itu. Cassandra ikut duduk disebelahnya. Kini mereka memandang ke arah orang-orang yang bermain ski dan ice skating.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)