"Hai"
Myra membuka pintu setelah mendengar suara ketukan, ia mendapati Andy yang berdiri dibalik pintu kamar hotelnya sambil tersenyum.
"Andy? Ada apa?" Myra agak bingung dengan kedatangan Andy, ia merasa senang Andy menemuinya, tapi ia juga heran sebenarnya karena apa dia datang.
"Zayn mengajak Cassie pergi, Cassie bilang kau sendirian, jadi, dia menyuruhku menemanimu" ucapnya, membuat Myra menganggukkan kepala.
"Oh, baiklah." sahut Myra singkat
"Bolehkah?"
"tentu, masuklah!" Myra menyeringai lebar
Andy masuk kekamar hotel Myra dan Cassandra. Dia duduk disofa.
"Mau minum sesuatu?" tawar Myra.
Senyum Andy mengembang. "Boleh"
Don't smile! That's killed me.
"Wait a minute" Myra mengambilkan softdrink dan memberikannya pada Andy. "Aku dan Cassandra membeli beberapa snack saat di airport tadi, makanlah jika kau mau" ucap Myra seraya memberikan beberapa kemasan snack pada Andy.
"Thanks" Andy memakan oreo yang diberikan Myra sambil menonton tv sedangkan Myra hanya duduk dengan perasaan gugup campur gembira berada disamping Andy. Ia menautkan jari-jarinya dan menatap tv dengan datar.
"Myra," panggil Andy.
Myra menengok agak terkejut Andy memanggilnya. "Ya?"
"Sepertinya ada yang salah denganmu"
"Maksudmu?"
"Kau terlihat--gugup?" Andy mengangkat alisnya.
"Hah?" Myra menggigit bibirnya. "Tidak, biasa saja" sangkalnya.
"Apa kau gugup karena ada aku disampingmu?"
"Ti-tidak kok,"
"Kalau aku membuatmu tidak nyaman, aku bisa pergi"
"Tidak!" Myra memegang lengan Andy. "Jangan pergi! Jujur saja, aku takut sendirian"
"Oke"
-
"San?"
Cassandra menengok kearah Zayn. "Mm?"
"Apa kau senang?"
"Yap" Cassandra tersenyum dan mengangguk mantap. "Why?"
"Aku senang melihatmu senang"
"Anyway, thanks" Cassandra tersenyum lalu mengalihkan pandangannya pada sekawanan anjing itu lagi.
"Mau bermain bersama mereka?"
"Apa?"
"Ayolah!" Zayn menarik tangan Cassandra dan berjalan mendekati kawanan anjing itu.
"Pak, bisa kami bermain dengan anjing-anjingmu?" Tanya Zayn pada seorang pelatih kawanan anjing tersebut.
"Silakan" ucap pelatihnya ramah.
"Ayo, San!" Zayn berjalan mendekati seekor anjing berwarna hitam, lalu mengelus bulunya.
"Zayn!" Cassandra berdecak. "Pak, dia tidak menggigit kan?" tanya Cassandra memastikan, ia takut kalau-kalau anjingnya sampai menggigit Zayn. Itu akan jadi masalah besar.
"Tidak, semua anjing yang kami latih sudah jinak. Kau bisa bermain dengannya tanpa takut digigit, tenang saja! Mereka sangat menyenangkan" jawab pelatih itu.
"Sandra, ayo sini!"
Cassandra akhirnya mendekati Zayn dan berjongkok mengelus bulu anjing hitam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)