9. I'll Be Here For You

981 74 0
                                    

Cassandra meneguk air mineral hangat yang Zayn berikan, ia masih terisak. Zayn duduk disamping Cassandra dan mengusap puncak kepalanya lembut. "Sudahlah!" ucapnya menenangkan

Cassandra masih terus mengeluarkan airmatanya. Zayn mendekatkan posisi duduknya pada Cassandra dan meraihnya menuju bahunya. Cassandra menyandarkan kepalanya pada bahu Zayn sambil menangis.

"ak-ku-su-dah--bil-lang-pa-damu-leb-ih-ba-ik-ak-u-ma-ti-kan!" ucap Cassandra terbata-bata karena isak tangisnya yang tak kunjung berhenti.

"Hey?" Zayn mengangkat kepala Cassandra dan mengapit kedua pipinya dengan telapak tangannya yang hangat.

"Ini bukan salahmu. Bukan kau tidak boleh mati, pria itu yang pantas mati, berhenti menyalahkan dirimu, oke?" Zayn menatap manik mata Cassandra dalam-dalam. Ia menyeka airmata Cassandra dengan jari-jarinya sambil mengusap punggung Cassandra halus, sekarang perasaannya jauh lebih baik setelah berada didekat Zayn.

Cassandra menatap sendu manik mata Zayn yang berwarna coklat terang. Ia bisa melihat dirinya sendiri dimata Zayn yang berbinar itu. Karena jarak wajah mereka sangat dekat. "Terimakasih" ucapnya singkat, lalu tertunduk.

Zayn mengangkat dagu Cassandra dan kembali menatapnya. "Sandra, aku disini untukmu." ucap Zayn dengan nada seraknya yang khas. "Aku akan selalu ada untukmu, kapanpun kau membutuhkanku, Sandra" lanjutnya.

Tak lama kemudian, Zayn mencium bibir Cassandra sembari lembut. Awalnya Cassandra membelalak, tetapi dia tidak menolak dan hanya mengikuti tempo yang Zayn buat. Ia merasakan hembusan setiap nafas Zayn yang berbau mint.

Setelah beberapa detik, Zayn melepaskan ciumannya dan mengecup kening Cassandra. "Aku janji, akan selalu ada untukmu saat kau membutuhkanku" ucapnya.

Tiada kata yang bisa diucapkan Cassandra, ia tak percaya hal ini akan terjadi, ia masih menatap datar wajah Zayn sambil berpikir apakah ini mimpi atau benar-benar nyata?

"Aku antar kekamar ya?" tawar Zayn,

Kemudian Cassandra berkedip dan menganggukan kepala. Cassandra berjalan didepan Zayn. Cassandra melepas mantelnya yang langsung diraih Zayn dan diletakkannya diatas sofa dikamarnya, kemudian Cassandra bersandar pada headboard. Zayn melebarkan selimut tebalnya dan menutupi seluruh kaki Cassandra hingga ke pahanya.

"Jangan terus pikirkan kejadian tadi, karena itu tidak berdampak baik untuk kesehatan bayimu" ucap Zayn membuat Cassandra membelalak.

"Zayn," panggilnya serak

"Hm?" Zayn duduk dipinggiran tempat tidur

"Kau sudah tahu kalau aku sedang hamil sekarang"

Zayn tersenyum kecil. "It's okay, Sandra. Semuanya akan baik-baik saja, jangan khawatir! Aku tidak akan mengatakan hal ini pada siapapun. Aku janji"

Cassandra tersenyum miris. "Terimakasih, atas semuanya"

"Sekarang tidurlah!" Zayn bangkit dari duduknya dan berdiri melihat Cassandra merebahkan tubuhnya. Zayn menyelimuti tubuh Cassandra hingga ke bawah dagunya.

"Sleep like a baby, oke? Goodnight and have a nice dream!" Zayn mengusap kepala Cassandra lalu keluar dari kamarnya.

***

Zayn tak dapat percaya, pantas saja wanita itu sangat rapuh dan berusaha mengakhiri hidupnya. Edward sungguh pria biadab. Ia duduk disofa sambil merokok dan meminum kopi. Ia bersandar dan menghembuskan asap rokoknya tenang. Untung saja malam ini Zayn tidak jadi menginap dirumah ibunya, mungkin ini sebuah firasat kalau sesuatu yang buruk akan terjadi pada Cassandra.

"Tidak, jangan lakukan ini Edward! Tidak! Tolooong!!" Zayn tersentak mendengar teriakan Cassandra dari dalam kamar, ia segera mematikan rokoknya dan menaruhnya diasbak lalu berlari masuk kekamar.

Dusk Till Dawn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang