Ini last chapter yaa :') nanti ada epilog nya.
Author gak nyangka banget FF ini cepet selesai-nya :v
Author seneng plus sedih juga. Karena keromantisan Zayn dan Cassandra akan berakhir.
Tapi tenang aja, berakhir dengan bahagia kok :)
***
Tok,.tok,.tok,.
"Zayn, bisakah kau bukakan pintunya? Aku tidak bisa meninggalkan masakanku" seru Cassandra dari dapur.
"Oke" sahut Zayn yang sedang menonton tv diruang tengah. Ia lalu berjalan kedepan pintu dan membukanya.
"Ada perlu apa?" tanya Zayn kepada seorang tukang pos yang berdiri didepan pintunya.
"Saya mau mengirimkan undangan pernikahan dari nona Lily Collins untuk Zayn Malik dan Cassandra Rawles." ucapnya seraya memberikan Zayn sebuah undangan berwarna merah marun.
Lily menikah?
"Baiklah, terimakasih" ucap Zayn lalu kembali ke dalam dan mengunci pintu rumahnya. Ia berjalan untuk menghampiri Cassandra didapur seraya membuka undangan itu dan melihat kira-kira Lily melabuhkan hatinya ke siapa ya selain Zayn?
Ia hampir tersedak salivanya sendiri, ketika membaca nama pasangan yang akan menikahi Lily. Astaga! Sandra harus tahu ini!
"San!" Zayn berjalan kedapur
"Kenapa?" tanya Cassandra seraya menuangkan chicken teriyakinya kemangkuk.
"Tukang pos mengantarkan undangan untuk kita. Dari Lily," ucap Zayn. Cassandra menatapnya dan mengerutkan alisnya.
"Oh? Jadi Lily akan menikah? Itu bagus" Cassandra tersenyum simpul.
"Dan kau harus lihat ini!" Zayn menunjukkan nama pasangan yang akan menikah dengan Lily. Disitu terpampang jelas nama 'Edward Michaels' yang tidak salah lagi adalah mantan kekasih Cassandra.
"Edward?"
***
Lily bertemu dengan Edward disebuah pub malam itu. Malam itu merupakan malam pertama setelah Zayn dan Cassandra resmi menikah. Lily datang ke pub untuk menghibur dirinya sendiri yang sangat hancur karena Zayn menikah dengan wanita lain. Lily memesan beer pada bartender. Seseorang duduk disampingnya dan memesan segelas red wine.
Lily menangis karena mengingat Zayn, pria yang sangat dicintainya sejak setahun yang lalu itu kini sudah menikahi wanita lain. Mereka pasti sedang berbahagia dimalam pertama mereka ini. Damn it!
"Hey, nona? Hidup itu melelahkan ya" ucap seorang pria disampingnya, saat melihat Lily menangis. Lily pun menoleh.
"Edward?" Lily mengerutkan alisnya.
"Lily Collins?"
"Kau sedang apa?" tanya Lily.
"Biasa. Bukan kau saja yang punya masalah" Edward mengangkat bahu. "Mantan terindahku menikah hari ini, dan aku belum bisa move on darinya, sialan!" gumam Edward lalu meminum minumannya.
Lily terkekeh. "Aku juga. Pria yang sangat kucintai menikahi wanita lain, kuakui aku memang bodoh karena mengejarnya selama setahun tanpa mundur padahal dia sama sekali tidak pernah meresponku." Lily meneguk bir nya.
"Oh begitu, lagi-lagi masalah percintaan mampu membuat orang menjadi gila," kata Edward. "Eh, lama tak bertemu ya. Kau banyak berubah. Terakhir kali aku bertemu denganmu saat hari perpisahan highschool, dulu kau tidak seputih dan selangsing sekarang ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)