Cassandra merasakan mual diperutnya, rasa mual dan juga pusing. Cassandra menutup mulutnya dan berlari ke toilet dikamar Zayn
"San?" Zayn menyusul Cassandra sambil berlari kecil. "Sandra? Kau baik-baik saja?" seru Zayn sambil menggedor pintu toiletnya dari luar.
Cassandra keluar dari toilet.
"Are you okay?" tanya Zayn sambil mengusap punggung Cassandra pelan
"Aku mual" ucapnya
"Tidurlah, Sandra" kata Zayn
Cassandra duduk diatas tempat tidur. "Aku akan menemanimu disini" ujar Zayn.
"Tapi, Zayn"
"Tenanglah! Sudah kubilang kan kalau aku akan selalu ada untukmu saat kau butuh aku?"
Cassandra terharu. "Ini pasti dampak dari kehamilanku, Zayn. Aku tidak ingin menjadi ibu diusiaku yang masih 20 tahun. Bagaimana aku bisa mengatakan hal ini pada orangtuaku? Mereka akan marah besar karena masa depanku hancur. Apalagi Edward tidak mau bertanggung jawab dan mengakui bayi ini. Aku harus bagaimana?" Cassandra tak dapat menahan tangis, Zayn memeluknya dari samping, wanita itu menyandarkan kepalanya dibahu Zayn.
"Ada aku disini, aku akan membantumu mencari solusi untuk masalahmu" kata Zayn. "San, apa kau rela jika harus kehilangan bayimu?" tanya Zayn pelan
Cassandra menegakkan tubuhnya dan menatap Zayn tajam. "Maksudmu aku harus menggugurkan kandungan ini?"
"Bukan--"
'plak!'
Cassandra menampar pipi Zayn
"Kau kira semudah itu menggugurkan kandungan, huh? Aku tidak akan bisa melakukannya, Zayn! aku akan berdosa karena tidak membiarkan dia lahir kedunia, aku tidak ingin merenggut hidup seorang bayi" bentak Cassandra.
"Bukan maksudku menyuruhmu menggugurkannya, aku hanya--bertanya apa kau rela jika kehilangan dia?"
"Jelas tidak." tegas Cassandra
"Kalau begitu kau harus tetap menjaganya, kau harus tetap melahirkan dia"
"Aku tak tahu bagaimana caranya memberitahu ayah dan ibuku"
"Akan kupikirkan solusinya. Sekarang tenanglah, dan tidurlah!" Zayn mengusap puncak kepala Cassandra. "Aku akan menemanimu disini. Lagipula kau kecil, kasur ini cukup untuk kita berdua" ucap Zayn. "i'll be with you from dusk till dawn, Sandra"
Cassandra tersenyum kecil karena ucapan Zayn. Zayn berbaring di samping Cassandra diatas kasur. Cassandra memiringkan posisinya dan membelakangi Zayn. Zayn masih membuka matanya, ia menggunakan kedua lengannya sebagai bantalan.
"Zayn,"
Zayn menoleh kearah Cassandra, wanita itu merubah posisinya dan menghadap Zayn. "Maafkan aku, karena menamparmu"
Zayn tersenyum. "Tak apa, sekarang tidur ya?"
Cassandra mengangguk lalu memejamkan mata.
***
08:00 AM
Cassandra membuka matanya, tidak ada Zayn disampingnya, dia pasti sudah pergi bekerja, Cassandra merasa bersalah karena bangun kesiangan dan tidak membuatkan sarapan untuk Zayn. Ia keluar dari kamar setelah mencuci mukanya dan menggosok gigi.
Cassandra berjalan menuju dapur dan melihat Zayn yang sedang meletakkan sesuatu keatas meja makan.
"Kau disini?" tanya Cassandra. "Tidak bekerja?" tanyanya lagi. Ia menghampiri pria tampan yang sedang memakai celemek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)