Ashley datang ke meja makan bersama Paul. Mereka akan makan malam bersama.
"Dad, mom! Kalian darimana saja? Kami menunggu lama disini" gumam Andy. Ia sangat sebal karena kedua orangtuanya itu membuatnya dan Casssandra menunggu lama dimeja makan dengan keadaan lapar.
Ashley duduk dihadapan Paul sementara Cassandra dihadapan Andy.
"Cassie, kau sudah lebih baik?" Ashley membuka suara disela-sela makan malam.
"Memangnya Cassie kenapa?" tanya Andy seraya menatap Cassandra heran."Cassie tidak enak badan akhir-akhir ini, kau sudah minum obat yang ibu berikan kan, Cass?" tanya Ashley lagi.
Cassandra menggigit bibirnya gugup sambil menunduk. "I'm okay mom, aku sudah minum obatnya kok" Cassandra berbohong. Tentu dia tak akan meminum obat yang diberikan ibunya. Ia hanya minum obat yang diberikan dokter Tita.
"Cassie berubah ya bu?" Ucap Andy
"Iya, kau jadi pendiam sekarang, ada apa sayang?" tanya Ashley sambil menatap putrinya itu.
"Biasanya kau yang paling berisik, kau juga selalu marah padaku saat aku berbuat jahil, kau sangat berubah sekarang dan aku rindu pada Cassie yang dulu" ujar Andy sambil melahap ayam panggang dipiringnya.
Cassandra bingung, ia menatap ibunya, ayahnya, serta kakaknya, lalu menelan saliva.
"Maafkan aku, tapi aku baik-baik saja, mom. Aku hanya sedang memikirkan--ujian" Cassandra berbohong lagi.
Paul yang hanya diam sejak tadi, akhirnya membuka suara. "Ujian? Omong-omong, kau sering sekali membolos kuliah, kenapa?" tanya Paul sambil meletakkan sendok dan garpunya kepiring. Tatapannya sangat mengintimidasi.
Cassandra membelalak, ia tak tahu darimana ayahnya tahu kalau Cassandra bolos kuliah.
"Bagaimana ayah tahu?"
"Dosenmu, dia menghubungi ayah dan bertanya kenapa kau jarang masuk kuliah. So, jawab pertanyaan ayah, kenapa?"
Cassandra sungguh tak tahu harus menjawab apa. Cassandra menatap ayahnya. "Aku--sibuk mengurus bisnis bakery ku, ayah"
Cassandra memang memiliki bisnis bakery yang terletak tak jauh dari apartemennya, dipusat kota.
"Lalu, dimana kau tinggal selama ini? Kau tidak ada diapartemenmu, kan?" tanya Ashley, semua orang dimeja makan menatap Cassandra dengan penuh pertanyaan.
"Aku tinggal diapartemen teman baruku di dekat big ben" oh tidak! aku terlalu banyak berbohong. umpat Cassandra dalam hati.
"Siapa nama temanmu itu?" tanya Andy sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Uhm--Eva" jawab Cassandra asal.
Andy memicingkan matanya menatap Cassandra tajam "kurasa kau tidak punya teman bernama Eva"
"Dia temanku. Kau tentu tidak mengenalnya, Andy!" gumam Cassandra yang sudah merasa terpojok. "Sudahlah, selera makanku hancur karena kalian menanyakan banyak pertanyaan padaku, astaga!" Ia bangkit dari kursinya dan pergi kekamarnya.
***
Keluarga Malik tengah makan malam bersama, Zayn baru datang kerumah ibunya sore tadi, selama Cassandra sudah tidak tinggal diapartemen Zayn lagi, Jawaad lah yang menemaninya diapartemen. Kadang Daniaal dan Zimran juga datang menginap.
"Nah, berhubung ayah kalian sedang menjalani proyeknya bersama Mr. Paul, keluarga Rawles mengundang kita semua untuk makan malam dirumahnya besok malam."
Ucapan Trisha disela-sela kegiatan makan malam membuat Zayn tersenyum lebar, ada kesempatan bagi Zayn untuk bertemu dengan Cassandra, setelah seminggu tidak bertemu dan berbicara, akhirnya ada kesempatan juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)