"Zayn?" Ashley mengusap punggung Zayn yang masih tertidur disamping ranjang Cassandra yang juga masih tidur.
Zayn mengangkat kepalanya dan menatap Ashley yang berdiri dibelakangnya. "Ya?" katanya.
"Pulanglah dulu Zayn, ada kami yang akan menjaga Cassie"
"Pukul berapa sekarang?" tanya Zayn.
"Pukul 7." jawab Ashley. "Kau pulanglah dulu, kau sudah cukup lelah karena sulit tidur semalam, kantung matamu seperti panda" Ashley terkekeh. Zayn pun ikut terkekeh.
"Tapi Sandra akan mencariku, aku ingin dia melihatku saat dia terbangun dan membuka matanya"
"Tapi keluargamu pasti mencemaskanmu, kembalilah kesini lagi nanti siang atau petang, ajak juga Trisha dan Yasser, ya? Kau belum mandi kan? Kemeja putihmu sudah kotor"
"Baiklah, aku pulang dulu. Aku akan kembali siang ini" Zayn bangkit dari kursi.
Ashley mengangguk dan tersenyum. "Andy akan mengantarmu,"
"Oke".
***
"Apa kau mencintai Cassie?" tanya Andy sambil fokus menyetir mobilnya.
Zayn melirik Andy sekilas dan kembali menghadap kedepan. "Menurutmu?"
Andy menatap Zayn yang juga menatapnya. "Menurutku kau mencintainya, iya kan?"
Zayn terdiam.
"Zayn, aku yakin kau pria yang baik, karena kau selalu ada untuk Cassie, kau selalu menenangkannya, tapi jika seandainya kau menyakiti hatinya sedikitpun, lihatlah apa yang akan kulakukan padamu, kau akan menerima balasannya. Si bajingan Edward itu sudah cukup menghancurkan masa depan adikku" ancam Andy.
"Aku tak akan menyakitinya, Andy. Aku bukanlah Edward, aku mencintai Sandra dengan tulus, aku sangat mencintainya, dan cintaku padanya itu tidak main-main. Jadi, aku tak akan bisa menyakiti Cassandra" ujar Zayn.
Andy tersenyum. "Baguslah, aku mendukungmu kalau begitu"
"Tapi aku tak tahu apakah Sandra juga mencintaiku"
Andy menoleh dan menatap Zayn. "Hey? Kau tidak peka! Lihatlah pandangan matanya padamu, dia selalu membutuhkanmu tapi kau masih belum sadar kalau dia mencintaimu? Bodoh sekali" Andy menggeleng.
Zayn menghela nafas. "Ya, aku memang bodoh. Astaga!" gumam Zayn pelan sambil menyilangkan kedua tangannya.
"Zayn," panggil Andy.
Zayn mengangkat alisnya.
"Apa kau mau menerima Cassandra dengan keadaannya yang sedang hamil anak yang bukan darah dagingmu?" tanya Andy.
"Tentu, aku menerimanya apa adanya, aku mencintainya bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga kekurangannya"
Andy menepuk-nepuk bahu Zayn. "Adik iparku!"
***
Saat terbangun, Cassandra mencari-cari sosok Zayn.
"Cassie? Kau sudah bagun?" Ashley duduk dikursi disamping tempat tidur Cassandra.
"Dimana Zayn?" tanyanya. Cassandra seakan tak bisa hidup tanpa pria itu, astaga.
"Dia pulang dulu, dia akan kembali siang nanti" jawab Ashley. "Ayo sarapan sayang, Andy membelikan pie untukmu, karena dia tahu adiknya yang cantik ini tidak akan suka makanan rumah sakit" Ashley tersenyum sambil mengambil pie ayam diatas meja.
"Bu, kenapa Zayn pulang? Dia bilang akan selalu berada disampingku dan menemaniku?"
Ashley kembali duduk dan memegang makanannya. "Ibu yang menyuruhnya pulang, dia terlihat lelah karena menunggumu semalaman, kasihan Zayn, kantung matanya mengendur karena sulit tidur. Ia harus beristirahat, keluarganya pasti mencemaskannya" ujar Ashley seraya menyodorkan makanannya kemulut Cassandra yang masih menutup rapat mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)