Author sedih ceritanya mau selesai :'(
***
Zayn masih memandangi pantulan dirinya sendiri dikaca besar yang menempel di dinding kamarnya. Pria itu hanya mengenakan boxer tanpa atasan.
"Kau akan tertidur dan terbangun disampingnya setiap hari. Kau akan memakan sarapan yang dibuatnya. Dia juga akan menyiapkan semua pakaian dan keperluanmu, lalu memakaikan dasi dan jasmu, dan kau akan mencium keningnya lalu berangkat kekantor." Zayn mengoceh sendiri.
"Saat pulang, dia akan membukakan pintu rumah, kau menciumnya, lalu dia akan membuatkan kopi untukmu, setelah itu kalian berbincang bersama disofa. Kemudian, kalian akan makan malam bersama dan setelah itu membicarakan sesuatu yang seru ditempat tidur. Mulai hari ini, peristiwa itu akan terjadi setiap hari sepanjang hidupmu bersama Cassandra. Aku janji aku tak akan pernah merasa bosan padamu, Sandra." Zayn menghela nafas lalu tersenyum.
***
Rombongan keluarga besar Zayn dari Inggris maupun Pakistan sudah berdatangan. Mereka berangkat kerumah Cassandra pukul 9:00.
Akad nikahnya pukul 10:00 AM. Sudah ada meja persegi ditengah-tengah aula megah rumah Cassandra. Ada banyak kursi disisi kanan dan kiri untuk para saudara dan kerabat yang ingin menyaksikan akad nikah.
Resepsinya digelar digedung pernikahan didaerah London. Untuk akad nikah, mereka memilih untuk melaksanakannya dirumah kediaman pengantin wanita.
Cassandra sudah dirias sejak tiga jam yang lalu. Ibunya memilih seorang penata rias terbaik yang didatangkan langsung dari Jerman. Seorang penata rias yang sudah lama dikenalnya. Meskipun kali ini Cassandra akan mengenakan make up natural tapi tetap saja, tangan sang ahli harus membuat yang natural itu tetap terlihat bagus dan cantik.
"Are you ready, honey?" Ashley memegang kedua pundak Cassandra yang sedang duduk didepan meja riasnya menatap dirinya sendiri dipantulan kaca. Ashley berdiri dibelakang Cassandra sambil memandang wajah cantik putrinya saat akan menjadi pengantin dikaca.
Cassandra tersenyum lebar. "Aku siap," ucapnya mantap, setelah menarik nafas cukup panjang.
Ashley lalu menggandengnya keluar dari kamarnya menuju aula.
***
Senyum Zayn mengembang, ketika melihat pujaan hatinya berjalan kearahnya digandeng ibundanya yang sebentar lagi akan jadi ibu mertuanya.
Zayn yakin dia sempat menganga beberapa detik saat melihat Cassandra. Wanita itu terlihat semakin cantik dengan balutan gaun pengantinnya yang berwarna putih panjang tanpa lengan, bagian bawah gaunnya berenda seperti membentuk mawar putih. Rambut keemasannya di bun sederhana. Senyumannya tidak luntur sama sekali sampai dia duduk disamping Zayn.
Zayn memakai tuxedo putih dipadukan dasi warna biru muda. Rambutnya ditata rapi, ia sangat tampan dan menawan ditambah lagi dengan janggut dan kumis tipis disekitar wajahnya.
Sekarang, dihadapannya sudah ada penghulu yang akan meresmikan pernikahannya dengan Cassandra. Disebelah kanannya ada Cassandra yang sebentar lagi akan resmi menjadi istrinya. Ada Paul, Yasser, Andy dan dua orang paman Zayn yang duduk mengelilingi meja akad nikah.
"Aku bersumpah kau sangat cantik" bisik Zayn. Senyumannya semakin mengembang saat melihat pipi Cassandra memerah.
Cassandra menatap Zayn dengan mata biru kelabunya yang berbinar. Ia tersenyum manis saat Zayn memujinya. "Kau juga sangat tampan" balasnya.
"Baiklah, mari kita mulai" ucap penghulu yang seketika memecah lamunan Zayn dan Cassandra.
Seketika jantung Zayn berdetak lebih cepat, diakuinya, dia gugup saat ini. Zayn mencoba meyakinkan dirinya, dia semakin yakin untuk menikahi Cassandra saat Cassandra tersenyum menatapnya dan memberi isyarat agar Zayn tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)