Zayn sangat menantikan kelahiran bayi Cassandra, tak terkecuali Cassandra yang pastinya juga sangat excited. Usia kandungannya masih 6 bulan. Masih banyak perjalanan yang harus Cassandra lewati.
Zayn mengajak Cassandra ke kedai Es Krim yang terkenal di London, ia memakan banyak macam aneka rasa es krim, Zayn sengaja mengajaknya kesini agar Cassandra senang.
"Astaga San, kau tak takut perut mu beku? Kau sudah memakan dua cone es krim dan juga dua cup gelato!" gumam Zayn seraya memasang wajah terkejut dan heran, membuat Cassandra terkekeh geli melihatnya.
"Kau tak tahu kalau bayiku kegirangan didalam sini saat aku memakan gelato!" timpal Cassandra.
"Ya ampun!"
Perut Cassandra memang sudah agak membesar tapi belum begitu kentara, mungkin karena postur tubuh Cassandra memang ramping. Setelah puas ke kedai es krim, mereka kini sedang berjalan-jalan di trafalgar square.
Zayn sangat senang mengajak Cassandra berjalan-jalan dan bepergian hanya sekedar ingin membuat Cassandra selalu senang. Ya, walaupun dia harus mengeluarkan banyak uang, tapi sebagai seorang anak dari pengusaha kontraktor sukses seperti Yasser Malik, memangnya bisa kehabisan uang? Zayn tak segan-segan mengeluarkan banyak uang untuk pergi dengan Cassandra, ya meskipun Cassandra juga sama tajirnya seperti Zayn. Secara, dia adalah anak dari pengusaha sukses pula, yaitu Paul Rawles.
"Zayn!" Cassandra menepuk bahu Zayn.
"Apa?"
"Itu Edward!" Cassandra menunjuk kesebuah pilar yang sedang diduduki Edward bersama kekasihnya. "Shit, aku mengalami banyak penderitaan yang dia berikan, sedangkan dia bersenang-senang dengan pacarnya" gerutu Cassandra.
"Ayo pergi, aku tidak ingin mood mu hancur kalau melihat mereka" Zayn menuntun Cassandra dan pergi dari Trafalgar Square.
"Masih jam 2 siang, kita nonton yuk!" ajak Cassandra.
"Hei! Memangnya kau tidak lelah?"
"Tidak. kau lelah?"
"Tidak juga sih. Tapi kita kan sudah ke kedai es krim, lalu ke Trafalgar Square, dan sekarang kau mau ke cinemas?" Zayn mengangkat kedua alisnya.
"Ayolah, Zaynie!"
"Hei!" protes Zayn. "Panggilan macam apa itu? namaku ZAYN!" tegasnya.
"Kau pun memanggilku Sandra, namaku Cassie!" timpal Cassandra tak mau kalah
Zayn hanya memutar bolamatanya dan terus mengendarai mobilnya tanpa tujuan.
"Ayolah, Zayn! Bayiku ingin menonton film" Cassandra memegang tangan kanan Zayn memohon padanya.
"Sandra, hentikanlah! Aku sedang menyetir"
"Please! Zayn yang tampan dan baik hati seperti pangeran, ayo kita nonton bioskop!" goda Cassandra.
"Tidak, kau harus istirahat. Kita akan ke apartemenku dan istirahat disana, oke?" Zayn menatap Cassandra sekilas dan kembali menghadap ke depan.
Cassandra mengerucutkan bibirnya dan mengalihkan pandangan ke jendela. Zayn meliriknya sekilas dan melihat wajah wanita cantik itu mulai murung, membuatnya selalu luluh dan tidak tega jika tidak menurutinya.
Astaga! Wanita ini selalu membuatku luluh, I'm the new Zayn! I would never heard someone anymore except my mom, but her? i can't reject her. Holyshit!
"Okay, kita nonton" ucap Zayn pasrah, seraya menghela nafas panjang.
"Really? Thank you soooo much!" Cassandra memeluk lengan kanan Zayn sambil bersorak riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)