13. She's Gone

953 72 0
                                    

"Halo, Sandra?"

"Zayn? ada apa menelponku?"

"Kenapa kau belum pulang? Aku menunggumu lama"

"Aku sedang di lift"

"Oh, oke"

Begitu Cassandra tiba didepan pintu apartemen, Zayn langsung membukakan pintunya tanpa Cassandra sempat mengetuk.

"Hai" Zayn tersenyum manis saat melihat Cassandra. Ingin sekali ia memeluk wanita dihadapannya itu, tapi disisi lain dia menahan perasaan itu. Cassandra membalas senyumnya sekilas lalu berjalan masuk. "Kenapa? sepertinya mood mu sedang tidak baik, ya?" Zayn mengikuti Cassandra duduk dimeja makan dihadapannya.

Mereka lebih sering berbincang dimeja makan daripada disofa ataupun balkon. "Zayn, kurasa sudah cukup aku merepotkanmu dengan tinggal bersama mu di apartemenmu ini" Cassandra melepas slingbag nya dan meletakkannya ke kursi kosong disebelahnya.

"Kau ini apa-apaan, sih?" Zayn mengerutkan alisnya.

"Aku akan pulang kerumah orangtuaku, Zayn" ucap Cassandra sembari menatap Zayn. Zayn terkejut mendengar itu, Zayn tahu seharusnya dia senang kalau Cassandra kembali tinggal bersama keluarganya, tetapi entah kenapa hatinya terasa berat jika melepas Cassandra pergi.

"Tapi, San.." Zayn menggigit bibir bawahnya gugup, tatapannya sejuk, ia menatap mata biru kelabu milik Cassandra. Baru kali ini ia merasakan sesuatu yang membuat hatinya berdesir setiap kali berada didekatnya, sejauh ini hanya Olivia yang mampu membuat hati Zayn berdesir saat didekatnya, lalu sekarang Cassandra mampu melakukan itu.

Kenapa aku merasakan hal yang sama pada Cassandra seperti yang aku rasakan pada Olivia dulu?

Beberapa wanita cantik yang sempat dikenalkan Trisha kepada Zayn pun belum ada yang mampu merebut hatinya dan membuat hatinya berdesir. Hanya Cassandra.

"Kehamilanku sudah hampir satu bulan, dan aku berada dititik tengah masa sensitif kehamilan, aku akan sering pusing, mual, dan sebagainya. Aku akan berhenti kuliah untuk sementara atau mungkin selamanya, entahlah.." ujar Cassandra. Ia menghela nafas. "Aku akan pergi kerumah orangtuaku besok pagi, dan meninggalkan apartemenmu" lanjutnya

Zayn menunduk, dan menghela nafas.

"Tak apa kan kalau aku pergi?" Cassandra menerawang pandangan Zayn.

Zayn tersenyum miris, "tentu saja, kau boleh pergi kalau kau mau, lagipula tinggal bersama dengan keluarga akan lebih baik kan?" Zayn tersenyum palsu.

"benar" Cassandra mengangguk dan tersenyum. Sebenarnya ia berharap sekali Zayn menahannya, tetapi sepertinya Zayn baik-baik saja kalau Cassandra pergi.

***

September, 9 2017

08:00 AM

Cassandra tengah membereskan pakaian dan barang-barangnya, memasukkan semuanya kedalam tas ransel miliknya yang tidak terlalu besar tapi cukup untuk memuatnya.

Cassandra sedih jika harus pergi dari apartemen Zayn. Dia merasa aman dan nyaman berada disini, berada didekat Zayn, tetapi tidak seharusnya dia berlama-lama disini, mengingat bahwa hubungan mereka hanyalah sebatas teman.

Meskipun selama ini Zayn selalu memperhatikannya dengan sangat istimewa tapi bukan berarti Zayn jatuh cinta padanya kan? Pikir wanita itu.

"Hey! Perlu bantuan?" Zayn menyandarkan tubuhnya didinding dekat pintu kamarnya yang selama ini ditempati Cassandra. Pria tampan itu memakai celana pendek dan kaos pendek. Ia memandangi Cassandra sambil menyilangkan lengannya dan bersandar pada tembok didekat pintu kamar.

Dusk Till Dawn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang