"Kau tahu itu bisa merusak paru-parumu tapi kau tetap merokok terus menerus, siapa yang bodoh sekarang, huh?" ucap Cassandra ketus
Zayn menunduk, menghela nafas, lalu berdiri. "Baiklah, aku bodoh! Aku tahu, aku menyakiti diriku sendiri dengan merokok, tapi apakah kau tahu? Aku berusaha keras berhenti merokok, tidakkah kau tahu itu sangat sulit? Tentu saja kau tidak tahu, karena kau bukan aku, dan kau tak akan pernah mengerti!" Cassandra menatap Zayn datar, dia masih duduk diatas salju sedangkan Zayn berjalan pergi menjauhi Cassandra.
"Apa kata-kataku menyakitinya? Astaga, Sepertinya dia merajuk"
Cassandra berdiri dan berjalan mendekati Zayn yang sedang duduk diayunan yang ada ditaman itu. Cassandra duduk diayunan disebelah Zayn.
Zayn mengayunkan ayunannya perlahan dengan kakinya yang menyentuh lantai.
"Zayn?" panggil Cassandra, ia menatap Zayn sendu tapi pandangan Zayn tidak kearahnya, melainkan lurus kedepan.
"Serius? Kau marah?" tanya Cassandra.
Zayn masih bungkam dengan tatapan datar.
"Zayn, tatap aku!" Ucapnya lembut
Zayn tetap bungkam masih dengan ekspresi datarnya.
"Zayn, aku kedinginan" rintih Cassandra membuat Zayn menoleh. Zayn menatapnya datar tanpa mengatakan apapun. "Aku kedinginan, ayo pulang!"
"Pulanglah sendiri, aku masih ingin disini" sahut Zayn cuek.
Cassandra mendengus, bagaimana bisa dia bersikap seperti itu? Cassandra akhirnya berdiri dan berjalan perlahan menjauh dari ayunan.
"Tunggu!"
Cassandra menghentikan langkahnya. Sudah kuduga kau akan memanggilku!
Zayn berjalan mendekati Cassandra.
"Ayo pulang" ucapnya, Zayn lalu berjalan mendahului Cassandra.
"Zayn," Cassandra menahan lengan Zayn membuatnya menghentikan langkah dan menoleh, ia menatap wajah cantik Cassandra yang natural itu. "Maafkan aku jika ucapanku membuatmu tersinggung. Kumohon jangan cuek padaku!"
Zayn masih diam dengan pandangan yang sama, sebenarnya didalam lubuk hatinya ia sama sekali tidak marah pada Cassandra, dia hanya kecewa Cassandra mengucapkannya dengan ketus.
Tiba-tiba Cassandra lemas dan hampir jatuh, Zayn segera menahan tubuhnya.
"Kau kenapa?" tanya Zayn agak panik seraya memegangi kedua lengan Cassandra.
"Dingin sekali, kurasa aku tifak bisa berjalan lagi"
"Lalu?"
"Gendong aku"
Zayn langsung menggendong Cassandra ala bridal style, ia berjalan gagah menuju hotel. Sementara Cassandra terkekeh karena Zayn terkecoh dengan tipuannya. Walaupun sedang marah, tapi Zayn tetap peduli padanya.
Cassandra memejamkan matanya dan mengalungkan kedua tangannya di leher Zayn. Ia menempelkan wajahnya ke dada Zayn. Cassandra tersenyum saat mendengar detak jantung Zayn yang berdegup agak kencang saat ia menggendongnya, dia bisa tahu kalau Zayn gugup saat ini.
"Sandra?"
"Hm?"
"Jalan saja, kau berat sekali!" gumam Zayn
"Sungguh? Berat badanku hanya lima puluh delapan kilogram, Zayn!" gerutu Cassandra. "Dan aku juga sudah tidak hamil lagi" lanjutnya.
"Tapi kau berat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)