Orang yang dipanggil pun menengok.
"Apa, Malik?" tanya Cassandra sarkastik
"Aku hanya tak ingin berada disini, tapi demi kau aku kembali kesini, itu saja. Serius! Kau boleh menginap disini"
Cassandra menghela nafas "kalau kau tak ingin disini kenapa kau bawa aku kesini? Aku bisa menginap dirumah temanku kalau kau tak sanggup berada disini"
"Tak apa, aku sanggup berada disini untuk beberapa hari selama kau ada. Memangnya aku akan terus lari dari masalah? Tidak akan, aku kan gentle!" Zayn tersenyum miring dan menaik turunkan kedua alisnya menatap Cassandra, membuat Cassandra bergidik geli.
"Pede sekali kau!" gumamnya
-
9:00 PM
"Kalau kau butuh apa-apa langsung saja panggil aku, aku ada disofa" Zayn mengantarkan Cassandra masuk kekamarnya.
"Tapi, aku merasa tak enak jika menginap dikamarmu, biarkan aku yang tidur disofa, Zayn"
Karena hanya ada satu kamar diapartemen Zayn, maka Zayn harus mengalah untuk tidur disofa selama Cassandra menginap di apartemennya. Sebenarnya apartemen Zayn sangat luas, tapi Cassandra bingung kenapa hanya ada satu kamar. Zayn menyuruh Cassandra untuk tidur dikamarnya sementara dia tidur disofa, karena Zayn mengakui dirinya gentle, jadi dia mengalah pada wanita lemah macam Cassandra. Ya, Zayn berpendapat bahwa Cassandra sangat lemah, karena cewek itu sudah mencoba bunuh diri untuk menghindari masalahnya, padahal Zayn pun sama lemahnya saat Olivia meninggalkannya.
Zayn tersenyum tulus "tak apa, lagipula kau kan wanita, kau tak akan sanggup tidur disofa"
"Kau ini!" Cassandra menepuk pelan bahu Zayn
"Sudah, tidur sana. Matamu sembab, itu pasti membuatmu jadi mengantuk"
"Benarkah? Mataku sembab?"
"Lihat saja sendiri" Zayn menunjuk kaca dimeja rias nya dengan dagu. Cassandra berlari kecil kedepan kaca itu dan melihat matanya yang sembab dan sedikit memerah.
"Iya, Zayn."
"Kau terlalu banyak membuang airmata untuk hal yang tidak berguna, tahu" ucap Zayn yang langsung mendapat tatapan sinis dari Cassandra.
"Kau tak tahu apa masalahku, Malik. Jika kau tahu kau akan menangis tanpa henti sepertiku" gumamnya. Lalu melemparkan bantal ketubuh Zayn
"Ouch!" ringis Zayn meskipun ia tak merasakan sakit sama sekali saat dilempar bantal oleh Cassandra. "Oke oke, maaf" kata Zayn sambil menyeringai.
Cassandra memutar bolamatanya dan duduk dipinggiran tempat tidur. "Jadi, kau akan terus berada disini sampai pagi atau mau tidur disofa?"
"Oh iya, maaf San. Aku lupa" Zayn menyeringai kecil lalu keluar dari kamarnya dan menutup pintunya.
"Zayn..zayn.." Cassandra berdecak
"Apa kau memanggilku, nona?" Zayn membuka pintu dan hanya memunculkan kepalanya saja.
"Tidak, tidak" bantah Cassandra
"Baiklah. Kalau kau meragukanku kau bisa mengunci pintunya dari dalam"
"Aku percaya padamu, Zayn" Cassandra tersenyum tipis
"Thanks" Zayn kemudian menutup rapat pintu kamarnya dan berjalan menuju sofa. Ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa yang paling panjang sambil menonton televisi dengan posisi miring.
"Zayn!" panggil Cassandra. Zayn bangun dan melihat wanita itu berdiri tepat dikakinya
"Astaga, kau mengagetkanku! Kau belum tidur?" tanya Zayn
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)