16. Hospital

793 68 1
                                    

9:30 PM

Zayn terus mondar-mandir didepan ruang UGD. Ia sangat panik dan cemas, Zayn membuka jas nya dan menggulung lengan kemeja putihnya. Wajahnya berkeringat karena takut akan terjadi sesuatu yang buruk pada Cassandra.

Zayn sudah menghubungi keluarga Cassandra sesampainya dirumah sakit dua puluh menit yang lalu, Cassandra masih didalam UGD selama dua puluh menit berlalu.

Zayn bersandar pada dinding dihadapan ruang UGD. Ia memejamkan matanya sambil mendoakan Cassandra didalam hati, ia sangat berharap Cassandra dan bayinya baik-baik saja.

Suara decitan pintu ruangan itu membuat Zayn langsung mengerjap dan membuka matanya, Ia berjalan kedepan pintu begitu melihat sang dokter keluar.

"Bagaimana keadaannya, dokter?" tanya Zayn masih dengan keadaan panik.

Seorang dokter laki-laki paruh baya yang memeriksa Cassandra akhirnya berhenti ketika Zayn menghampirinya.

"Dia mengalami trauma yang berat, kondisinya melemah, tapi dia dan bayinya baik-baik saja" ucapan sang dokter membuat Zayn merasa lega. Kecemasannya memudar setelah mendengar Sandra dan bayinya baik-baik saja.

"Ya tuhan, syukurlah!" Zayn menghela nafas dan memegang dadanya, "apa aku boleh masuk?"

"Dia akan dipindahkan keruang rawat inap sekarang juga" kata sang dokter.

Tak lama kemudian ranjang yang diatasnya terbaring Cassandra didorong keluar dari ruang UGD oleh para suster.

Zayn berjalan mengiringi.

Cassandra terlihat pucat, dia terbaring lemah diatas ranjang itu dengan infus ditangannya dan oksigen yang menutupi hidung serta mulutnya.

"Tolong berikan dia waktu untuk istirahat" ucap suster yang menghadang Zayn ketika Zayn ingin masuk.

Zayn menurut demi kondisi Cassandra, ia akhirnya menunggu didepan ruangan rawat Cassandra, dan duduk dikursi yang ada didepan ruangan itu.

Kemudian ia mendengar suara derap kaki dikoridor yang membuatnya menolehkan kepalanya kesumber suara.

Terlihat Ashley dan Paul yang melangkah cepat kearahnya diikuti Andy dan orangtua Zayn serta ketiga saudari perempuan Zayn dan juga kakak iparnya.

Zayn bangkit dari kursi. "Apa yang terjadi?" tanya Paul

"Dia pingsan. Dia mengalami trauma berat, tapi untunglah Sandra baik-baik saja dan bayinya juga selamat" ujar Zayn.

Yasser merangkul Zayn. "Ceritakan semuanya, Zayn!"

Zayn duduk dikursi dan Yasser duduk disampingnya. Semua mata menatap Zayn, menyimak penjelasan dari Zayn.

"Mr. Paul, percayalah padaku. Edward pelakunya. Sandra sendiri yang menceritakan semuanya padaku, dia tidak menginap diapartemen temannya selama ini, tapi diapartemenku."

"Bagaimana bisa dia menginap diapartemenmu?" tanya Ashley.

"Saat itu aku melihatnya hendak mencoba bunuh diri dengan naik ke pembatas Thames River. Tapi aku menariknya turun dan dia pingsan lalu aku membawanya keapartemenku, dia tidak berani pulang kerumah karena takut kalian akan bereaksi seperti ini. Jadi tolong jangan marahi dia. Edward lah yang harus mempertanggung jawabkan semuanya" tegas Zayn

"Astaga, purtiku" Ashley menangis dan Trisha langsung merangkulnya menuju kursi.

"Tenangkan dirimu, Ashley" Trisha mengusap punggung Ashley lembut.

"Kurang ajar! aku akan membalas perbuatannya" ancam Paul yang sudah mengepalkan tangannya geram. Tentu Paul tak akan tinggal diam karena pria itu telah menghancurkan masa depan putrinya, dan memberikan banyak penderitaan pada Cassandra.

Dusk Till Dawn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang