33. Permintaan

627 53 1
                                    

Mereka sudah keluar dari rumah Cleo. Saat tiba diparkiran, lutut Zayn tiba-tiba melemas dan hampir terjatuh kelantai, sontak Cassandra langsung menopang tubuhnya dengan memegangi lengannya.

"Zayn, are you okay?" Tanyanya.

Pandangan mata Zayn menjadi agak sayup.

"Kepalaku pusing" gumamnya sambil memegangi kepala.

"Pasti karena kau meminum dua gelas whisky tadi" kata Cassandra. "Apa kau bisa menyetir?"

"Entahlah," sahutnya. Zayn berjalan gontai kearah mobilnya diparkirkan sementara Cassandra memegangi lengannya.

"Biar aku saja yang menyetir, ya. Aku tidak ingin kita menabrak tiang listrik saat perjalanan pulang, nanti" Cassandra membukakan pintu mobil Zayn. Zayn duduk disamping kursi kemudi sedangkan Cassandra yang mengemudi mobilnya.

Cassandra melirik sedikit kearah Zayn, pria itu memejamkan matanya. Entahlah, mungkin dia tertidur.

***

Setibanya di apartemen, Cassandra langsung menggandeng Zayn masuk dan kini mereka sudah berada didalam lift.

"Astaga, Zayn. Aku tidak tahu kalau dua gelas whisky saja bisa membuatmu seperti ini," gumam Cassandra seraya menggandeng Zayn di koridor.

Zayn terkekeh dalam hati. Wanita ini sangat polos, sampai-sampai dia tidak menyadari kalau Zayn sedang mengerjainya. Hey! Seorang Zayn Malik bagaimana bisa goyah hanya dengan dua gelas whisky? Tentu saja tidak. Zayn meminum hampir 3 botol vodka saat ia tahu Olivia meninggal. Dan sekarang, bagaimana bisa dia langsung mabuk begitu hanya dengan dua gelas whisky saja? Itu tidak ada apa-apanya bagi Zayn. Tentu saja dia masih sadar dan tidak benar-benar mabuk seperti yang Cassandra kira.

Cassandra membuka pintu apartemen Zayn setelah merogoh kuncinya disaku celana Zayn. Ia lalu membaringkan Zayn diatas kasur.

"Ya ampun, kau berat sekali!" Gerutunya.

Maafkan aku, Sandra. Tapi aku suka mengerjaimu seperti ini.

"Zayn?" Cassandra duduk dipinggiran tempat tidur dan menepuk-nepuk pipi Zayn perlahan. Pria itu membuka matanya pelan-pelan dan mengerang.

"Kepalamu masih pusing ya?" Tanyanya.

Zayn mengangguk dan mengacak rambutnya. "Pusing sekali, Sandra"

"Aku akan membuatkanmu sup ayam dan lemon teh hangat agar mengurangi rasa pusingmu. Maafkan aku karena membolehkanmu meminum whisky sampai dua gelas" ucapnya. Lagi-lagi hati Zayn merasa geli, ia sangat ingin tertawa keras dan mencubit hidung cewek cantik yang sedang menatapnya dengan raut wajah cemas itu.

"Oke" sahutnya.

"Uhm, lebih baik kau ganti baju dulu dan pergi mandi. Tubuhmu akan terasa segar nanti, dan jangan lupa keramas, itu bisa mengurangi rasa pusingnya"

"Tolong bukakan?" ucap Zayn.

Cassandra sempat terdiam sejenak selama beberapa detik, ia lalu membukakan jaket dan sepatu Zayn, lalu menaruhnya di keranjang pakaian kotor. Setelah itu Zayn masuk kekamar mandi, sedangkan Cassandra tengah menyiapkan sup ayamnya untuk Zayn.

Sekitar 30 menit kemudian Zayn keluar dari kamarnya dengan memakai boxer warna biru dongker dan tanpa atasan. Rambutnya masih basah karena Cassandra menyuruhnya untuk keramas tadi.

Ia berjalan menghampiri Cassandra yang sedang membuatkan lemon teh hangat. Zayn duduk dikursi meja makan, sudah ada semangkuk sup ayam diatas meja. Zayn bisa mencium harum dari kaldu ayamnya saat ia baru membuka pintu kamarnya.

Dusk Till Dawn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang