Sudah dua jam. Andy dan Myra masih berada diapartemen Zayn. Mereka berbincang sambil menonton film dan memakan camilan disofa.
"Aku tak menyangka, bulan depan kita menikah" ujar Cassandra.
Zayn menatapnya dan tersenyum simpul. "I'm so excited!"
Ya, pernikahan Zayn dan Cassandra memang tengah disiapkan. Mereka sudah melakukan sesi foto pre-wedding di Swiss, Paris dan juga London. Mereka juga sudah fitting baju pengantin. Undangan sebanyak 3000 pun sudah disebar. Tinggal menunggu saatnya tiba.
Zayn dan Cassandra sangat tidak sabar menunggu peristiwa itu terjadi. Zayn sudah membeli rumah yang akan ditempatinya pasca menikah dengan Cassandra di London. Rumah dua tingkat yang lumayan besar dan berkonsep modern. Terdapat dua kamar tidur dilantai atas dan satu kamar tidur dilantai dasar. Ada ruang tamu, ruang keluarga, dapur, meja makan. Ada juga garasi dan pekarangan rumah yang terdapat kolam renang berukuran sedang dan tempat gym.
Suasana halaman depan rumahnya sangat sejuk dan cocok untuk quality time bersama keluarga. Rumahnya terletak dikomplek perumahan dipusat kota London dan tidak jauh dari apartemen Zayn. Cassandra memutuskan untuk menjual apartemennya dan tinggal bersama Zayn di apartemen Zayn selama mereka belum menikah. Sementara Zayn akan tinggal dirumah barunya dengan Cassandra tapi ia tak ingin menjual apartemennya, rencananya sih, Jawaad yang akan menempati apartemen Zayn.
***
"Aku tidak sabar mendapat cucu dari Cassie" ujar Trisha seraya meminum jus jeruk yang diberikan Ashley.
Ashley tersenyum. "Aku juga. Aku ingin cucu laki-laki yang berambut hitam, beralis tebal, dan mempunyai bulumata lentik seperti Zayn." ucapnya. "Andy berambut cokelat dan agak pirang, aku suka anak laki-laki berambut hitam, entah kenapa" katanya.
Trisha terkekeh. "Aku yakin, jika Cassie melahirkan bayi laki-laki, pasti akan dominan mirip dengan Zayn. Dikeluarga kami semua anak laki-laki mempunyai alis yang tebal" ucap Trisha.
Ashley merangkul Trisha. "Yang kita tunggu akhirnya tiba juga. Zayn dan Cassie akan menikah"
-
"Lihatlah mereka, ya ampun" gumam Zayn seraya merangkul pundak Cassandra dan duduk dikursi dekat kolam renang dirumah Cassandra sambil memperhatikan ibunda mereka yang sedang membicarakan tentang pernikahan Zayn dan Cassandra diruang tengah. Pintu tamannya terbuat dari kaca sehingga pemandangan dari luar maupun dalam bisa terlihat jelas. "Mereka sangat bahagia atas pernikahan kita" lanjut Zayn.
Cassandra tersenyum. "Aku senang melihat kedekatan mereka. Senyuman mereka tidak luntur sama sekali sejak kita berdua datang kesini." Cassandra bersandar pada bahu Zayn.
"Berapa hari lagi, San?" tanya Zayn.
"Uhm.. 22 hari lagi" jawab Cassandra.
"22 hari lagi, aku baru bisa melakukan apapun yang aku mau. Geez! i can't wait for that moment!"
"Maksudmu?" Cassandra menduga keusilan Zayn mulai kumat lagi.
"22 days later, we'll make a baby" bisiknya.
Cassandra tertawa lalu memeluk Zayn. "Aku juga excited" balasnya.
***
"Zayn?" Cassandra turun dari tempat tidur dan berjalan kearah Zayn yang sedang berdiri dan menaruh lengannya dipembatas balkon sambil memegang secangkir kopi. Zayn menengok ketika Cassandra memanggil namanya.
"Eh, hai!" sapanya. Ia mencium kening Cassandra. "Selamat pagi"
"Kau bangun cepat, kenapa?" tanya Cassandra seraya berdiri disamping Zayn dan memeluk pinggangnya.
"Aku bangun pukul 6 pagi tadi, lalu memutuskan untuk meminum kopi. Semalam aku tidur agak cepat, jadi sudah terbangun pagi-pagi sekali" ujarnya.
"Aku bermimpi Olivia lagi"
"Hah?" Zayn mengerutkan dahi. "Sandra, kumohon jangan terlalu dipikirkan. Itu hanya mimpi, oke?" Zayn menenangkan.
"Tidak Zayn, kali ini aku bermimpi sesuatu yang baik." ucapnya. Zayn menatapnya serius. "Kurasa, Oliv sudah merestui hubungan kita."
"Benarkah?"
"Aku bermimpi bertemu dengan Olivia didepan apartemenmu. Aku turun dari mobil, dia barusaja keluar dari apartemenmu dengan memakai gaun panjang warna biru tanpa lengan, dan berjalan ke arahku. Dia terus tersenyum seraya menatapku dan menghampiriku. Lalu dia mengatakan sesuatu, dia bilang, 'Cassandra, berbahagialah selalu. Aku tahu kau wanita yang baik. Zayn sangat mencintaimu, kuharap kau bisa menjaganya dengan baik karena aku sangat mencintainya. Aku bahagia dia mendapatkan wanita sepertimu.' Dia memelukku lalu pergi entah kemana. Saat itu aku hanya diam dan tidak mengatakan apapun. Menurutmu, apakah ini pertanda kalau Olivia sudah melepasmu dan merelakanmu padaku?" Cassandra menatap manik mata Zayn kelam.
Zayn berpikir sejenak. "Itu mungkin saja." Ia mengangkat bahu. " dia sangat baik hati, aku yakin dia bahagia jika aku bahagia. Aku senang mendengarnya" Zayn merangkul Cassandra. "Sekarang, kita hanya perlu menunggu hari itu tiba"
Cassandra merasa dia adalah wanita paling beruntung didunia, karena mendapatkan pria seperti Zayn. Dia sangat sempurna, baik hati, ramah, penyayang, selalu bisa membuatnya tertawa, dan selalu bisa menenangkannya. Dan yang terpenting, Zayn selalu ada untuknya. Dia merasa kalau Kate Middleton dan Meghan Markle pun, masih kurang beruntung darinya. Meskipun kedua wanita itu mendapatkan suami seorang pangeran, tapi Cassandra yakin betul bahwa Zayn lebih dari seorang pangeran, meskipun dia tidak terlahir dikeluarga kerajaan.
Kini, Zayn sudah hampir tidak pernah merokok lagi, sejak menjelang pernikahan mereka. Terakhir kali ia merokok--saat Cassandra pergi ke Bakery--nya dan ia teringat pada Olivia.
Ia sudah berjanji pada Cassandra untuk berusaha menghilangkan kebiasaan buruknya itu. Zayn juga sudah lama tidak datang ke pub sejak dia mengenal Cassandra.
Wanita itu benar-benar mengubah Zayn seperti dulu saat bersama Olivia. Ada beberapa kemiripan dalam diri Cassandra dengan Olivia. Mereka berdua selalu bisa membuat Zayn luluh dan menuruti permintaan mereka. Mereka berdua juga selalu bisa membuat Zayn tidak bisa jauh dari mereka. Tetapi, Cassandra tentu yang terbaik diantara yang lain, dan Zayn sangat mencintainya.
Dari sekian banyak wanita yang dikenalkan oleh Trisha kepada Zayn, hanya Cassandra yang mampu membuatnya move on dari Olivia. Bahkan, Lily pun yang selalu mengejar Zayn selama setahun, tidak bisa merebut hatinya. Sedangkan Cassandra, hanya bertemu beberapa kali saja dengannya, Zayn langsung merasakan desiran dialiran darahnya setiap kali melihat wanita itu tersenyum. Zayn merasa dia harus melindunginya, menjaganya, dan memberikan perhatian padanya. Itu semua karena cinta. Zayn tidak peduli dengan keadaan Cassandra yang memang sudah tidak virgin karena dosa yang dilakukan Edward. Zayn menerimanya apa adanya, dia mencintai Cassandra seluruhnya.
Cassandra pun tidak memperdulikan masa lalu Zayn yang pernah membuat Olivia mengandung anak darinya. Menurutnya, itu hanya masalalu, Zayn dan Cassandra hanya memandang kedepan, memikirkan masa depan mereka bersama. Tanpa harus terbebani oleh masalalu yang kelam.
***
Besok, adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua anggota keluarga Malik maupun keluarga Rawles. Bahkan sahabat, teman, rekan, dan staff kantor pun menunggu-nunggu peristiwa itu.
Malam ini ada ritual bachelor party dan bachelorette party, yang dilakukan oleh masing-masing calon pengantin bersama teman-temannya sebelum akhirnya mereka melepas masa lajangnya masing-masing.
Rencananya, resepsi pernikahan akan diselenggarakan dirumah Cassandra. Zayn masih berada dirumahnya, para kerabat dan saudaranya dari pakistan sudah berdatangan sejak tiga hari lalu. Zayn, Jawaad, Andy dan beberapa teman Zayn yang lain pergi ke sebuah pub untuk merayakan bachelor party. Karena Zayn sudah berjanji pada Cassandra untuk berusaha tidak meminum minuman yang memabukkan lagi, jadi dia meminta izin terlebih dahulu pada Cassandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn✔
FanfictionKau adalah alasan mengapa aku harus melanjutkan hidupku. Copyright. 2017 by Zelvia Malik (17/09)