34. Memories

657 55 1
                                    

Zayn mengedip-edipkan matanya saat sinar matahari mengenai wajahnya.

"Morning baby!" Cassandra membungkuk dan mengecup pipi Zayn.

"Bisa kau tutup gordennya, please?" Gumam Zayn dengan suaranya yang masih serak. Matanya masih terasa berat untuk dibuka.

"Sayang, kau kan harus kekantor, sekarang sudah pagi, nanti kau bisa telat. Ayo bangun.."

"Pukul berapa sekarang?" Zayn bersandar pada headboard sambil mengerjap dan mengucek matanya.

Cassandra duduk dipinggir tempat tidur. "Tujuh tepat" jawabnya setelah ia melirik jam diponsel Zayn yang ada diatas meja nakas.

"Mmm..." Zayn mengendus sebuah aroma yang tercium dari arah dapur, karena Cassandra sengaja membuka pintu kamarnya lebar-lebar. "Apa kau membuat toast bread?" Tanya Zayn excited.

"Mm-hm" Cassandra mengangguk sambil tersenyum lebar. "Ayo sarapan, tapi sebelum itu, mandi dulu ya tampan!" Cassandra mengelus pipi Zayn lembut.

Zayn tertawa. "Okay mommy" sahutnya. Zayn turun dari tempat tidur dan beranjak pergi kekamar mandi.

Cassandra hanya terkekeh geli seraya menggelengkan kepala, betapa konyolnya Zayn saat bertemu toast bread. Pria itu penggila toast bread, astaga! Padahal menurut Cassandra, rasanya biasa saja, tidak selezat panna cotta ataupun sunday roast. Hm..

Setelah sekitar tiga puluh menit akhirnya Zayn keluar dari kamar dan sudah berpakaian rapi mengenakan kemeja dan jas. Cassandra menunggunya agak lama dimeja makan. Tapi tunggu, seperti ada yang ganjil deh?

"Dear toast bread, i'm coming..." pekik Zayn seraya berjalan gagah kemeja makan sambil menyeringai lebar.

Cassandra tertawa geli. "Kau konyol sekali," gumamnya.

"Tak apa, tapi kau senang kan?"

 "Uhm.. Zayn, kau mencukur janggut dan kumismu? kenapa?" tanya Cassandra. Ia mengerutkan alisnya sambil menelaah setiap detail wajah Zayn.

"Ah iya, aku hanya ingin terlihat fresh saja. Bagaimana? Lebih tampan tidak?"

"Bukankah kau selalu tampan?" Ucap Cassandra datar seraya menyiapkan toast bread untuk Zayn.

"Aku tahu. Anyway, kau lebih suka aku berjanggut dan berkumis atau begini?" Zayn menaikkan alisnya sambil tersenyum kecil.

"Sejujurnya sih, aku lebih suka kau memelihara janggut dan kumis, kau terlihat lebih keren dan dewasa," jawab Cassandra. Ia lalu memberikan sepiring toast bread dengan nutella dan stroberi pada Zayn.

Huft, kalau begitu aku akan memeliharanya lagi kalau sudah tumbuh nanti, agar kau menyukainya dan selalu memandangi wajahku"

"Seperti apapun penampilanmu, dengan janggut atau tidak, dengan kumis atau tidak, kau selalu tampan, dan aku selalu menyukaimu"

"Aku mencintaimu" Zayn memandang Cassandra dengan tatapan kagum sambil tersenyum manis.

"Sudahlah, toast bread nya sudah dingin nih, karena menunggu lama"

"Benarkah? Yaahh.. kenikmatannya akan berkurang sedikit, tapi tidak masalah, aku akan tetap memakannya"

Tidak sampai sepuluh menit, Zayn dan Cassandra sudah menghabiskan sarapan mereka. Setelah itu Zayn langsung bergegas pergi kekantor.

"Baiklah, aku berangkat, jaga dirimu" Zayn mengecup kening Cassandra dan keluar dari apartemennya.

"Hati-hati!" balas Cassandra.

Dusk Till Dawn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang