31. I Will Never Coming Back To You

740 49 0
                                    

Cassandra barusaja selesai mencuci piring kotor.

"Hey?" panggil Zayn.

"Ya?" Ia berjalan menghampiri Zayn yang masih duduk dikursi meja makan.

"Untuk apa tidur terpisah kalau kasurmu cukup untuk kita berdua?"

"Ya ampun, Zayn!" gumamnya.

"Bercanda, Sandra." Zayn terkekeh. "Kau sangat lucu saat digoda. Menggemaskan!" Zayn mencubit hidung Cassandra, membuat wanita itu meringis dan mengelus hidungnya.

"Kau tidak ingin memberi kecupan selamat malam padaku?"

"Apa itu harus?"

"Mm-hm, wajib!" tegasnya.

Cassandra mencondongkan tubuhnya untuk mengecup pipi kiri Zayn. "Selamat malam, baby!"

Zayn mengecup bibir Cassandra. "Selamat malam juga, baby!"

"Aku mengecup pipimu tapi kau mengecup bibirku?"

"Habisnya kau punya bibir yang manis" Zayn terkekeh kemudian masuk kekamar lain yang biasanya dipakai Myra saat ia menginap.

"Pervert!"

***

Zayn membuka matanya perlahan dan bersandar pada headboard. Ia melirik jam digital diponselnya yang ditaruh diatas meja nakas, pukul 9 pagi. Ia bangun agak siang karena semalam ia sedikit insomnia karena kepikiran Cassandra terus-menerus, Zayn baru bisa tidur lelap sekitar pukul 2 pagi. Dan, lagi-lagi Zayn tidak masuk kantor. Ia tak tahu kenapa sulit sekali rasanya untuk jauh dari Cassandra, kalau begini terus ayahnya pasti akan marah.

Zayn menyibak selimut tebal berwarna putih polos yang menutupi sebagian tubuhnya, ia turun dari tempat tidur dan membuka pintu.

Wanita cantik yang kini menjadi tunangannya itu sedang bergulat dengan wajan didapur.

"Hey,"

Wanita itu menoleh dan tersenyum kearahnya. "Selamat pagi!"

Zayn berdiri dibelakangnya dan mencondongkan kepalanya sedikit untuk melihat apa yang sedang Cassandra masak.

"Kau masak apa?"

"Pancake"

"Mmm.. harum sekali" ucap Zayn yang kemudian melingkarkan kedua tangannya dipinggang Cassandra dari belakang dan meletakkan dagunya dibahu kanan Cassandra.

"Harum apa? Kau mengendus pancake nya atau mengendus parfumku?" tanya Cassandra. Zayn mengangkat dagunya dibahu Cassandra, lalu tertawa.

"Pancake nya lah!" Ia menyangkal, lalu mendaratkan kecupan manis dipipi Cassandra dan memeluknya lagi dari belakang.

"Zayn, aku sedang masak, kau menggangguku"

Zayn mendengus dan melepaskan pelukannya lalu duduk dikursi meja makan. Ia masih shirtless tanpa atasan, itu memang kebiasaannya saat tidur. Tak lama kemudian Cassandra meletakkan dua piring pancake yang diguyur saus maple dan juga madu.

"Menu sarapan kita pagi ini, pancake dan teh leci" ucap Cassandra seraya duduk dihadapan Zayn.

Zayn memotong pancake nya dengan pisau dan menusuknya dengan garpu lalu memasukkan satu potongan kecil kemulutnya. "Ini lezat, aku suka sekali"

"Thank you"

Setelah beberapa saat fokus menikmati pancake mereka masing-masing, Zayn akhirnya membuka suara. "San, aku ingin tinggal bersamamu"

"Hah?"

"Aku tidak bisa jauh darimu, sungguh!"

"Tidak Zayn, kita tidak bisa tinggal bersama"

Dusk Till Dawn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang