Alfie tengah latihan bersama ketiga sahabatnya saat ini. Sudah dua hari ini mereka berlatih seperti biasa; tanpa ada keributan yang terjadi. Meskipun Alfie dan Ryan masih belum banyak bicara, tetapi keduanya tak begitu bersitegang seperti sebelumnya. Sesekali Alfie berbicara pada Ryan untuk sedikit menyinkronkan pukulan drumnya dengan suaranya.
"Coba ulangi di bagian itu," titah Benny saat Alfie menyanyikan sepenggal lirik lagu yang mengambil nada agak sedikit tinggi. Alfie pun mengulangi nyanyiannya.
"Sempurna," ucap Benny sembari mengiringi suara Alfie dengan suara gitarnya.
"Sudah pukul 5 sore, aku harus pergi. Ada sesuatu yang harus kubeli," ujar Alfie.
Benny berhenti memainkan gitarnya. Ia melempar pandangan pada Ryan. Namun, Ryan hanya mengangkat kedua bahunya dan kembali memukul alat drumnya.
"Baiklah," ucap Benny santai. Lalu Alfie pun segera mengambil ranselnya dan berjalan keluar dari dalam studio.
Alfie ingin pergi membelikan Shane hadiah karena besok adalah hari ulang tahun Shane. Alfie pun diundang untuk makan malam bersama di rumah Shane. Alfie berniat untuk membelikan sebuah jam tangan untuk Shane sebagai hadiah ulang tahun pria itu.
Alfie tengah melihat-lihat jam tangan khusus pria yang cocok dijadikan hadiah untuk Shane. Setelah mendapatkan jam tangan yang cocok untuk Shane, Alfie meminta pada pegawai toko untuk membungkusnya sebagai hadiah. Alfie membeli jam itu menggunakan uang yang ia simpan. Uang yang ia dapatkan saat memenangkan kompetisi band di SMA Waterloo waktu itu.
"Terima kasih," ucap Alfie begitu ia menerima paper bag berisikan jam tangan itu
Alfie berjalan keluar dari toko jam tangan tersebut. Ia berharap jika Shane akan menyukai hadiah pemberiannya Ini. Alfie pun segera melangkahkan kaki menuju ke stasiun kereta untuk kembali pulang ke rumahnya. Tiba-tiba saja ponselnya bergetar dan ada panggilan masuk dari Shane.
"Halo?" sapa Alfie begitu mengangkat panggilan tersebut.
"Alfie, kau di mana?" tanya Shane diseberang.
"Aku baru saja pulang latihan. Ada apa?" Alfie terpaksa berbohong pada Shane.
"Baiklah, tunggu di situ. Aku akan menjemputmu," ujar Shane dengan cepat.
"S—Sebentar, Shane, kau tak perlu menjemputku," sanggah Alfie sebelum Shane menutup panggilannya.
"Kenapa?" Shane terdengar heran.
"Karena ... karena aku sudah berada di dalam kereta sekarang," Alfie berbohong.
"Di dalam kereta? Lalu kenapa di sana ramai sekali? Terdengar seperti orang berlalu-lalang." Shane merasa curiga.
"Y—Ya, di sini memang agak berisik sekarang. Baiklah, Shane, baterai ponselku hampir habis. Sampai bertemu besok." Alfie langsung menutup panggilan dari Shane.
Ia membuang napas lega. Hampir saja Shane mencurigainya. Tiba-tiba saja seseorang menyentuh bahunya. Alfie terlonjak kaget dan langsung membalikkan tubuhnya. Lalu ia terkejut melihat seseorang itu.
Orang itu adalah Ny. Alba. Alfie terheran-heran melihat sosoknya.
*****
Shane merasa heran dengan sikap aneh Alfie barusan saat di telpon. Ia seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Shane penasaran apakah benar jika Alfie sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Shane berniat untuk mendatangi rumah Alfie. Ia pun segera mengambil kunci mobilnya dan turun ke bawah. Namun, saat ia melewati ruang tamu, Shane melihat ada seorang gadis muda yang sedang duduk di atas sofa.
"Maaf, kau siapa?" tanya Shane begitu menghampiri gadis itu.
"Oh, hai. Aku Sovia," sapa gadis itu dengan anggun seraya bangkit dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love By Accident (The First)
RomanceTAMAT 23 November s.d 15 Desember 2017✍ [Book 1 of 3] Berawal dari pertemuan yang tak disengaja saat Alfie tengah melewati jam kelasnya dengan menyendiri di aula basket, ia berkenalan dengan seorang siswa bernama Shane yang tak diketahuinya adalah p...