30#LBAS1

2.7K 305 18
                                    

Saat ini Alfie tengah bercermin di dalam kamarnya. Ia merapikan seragam sekolahnya agar tampak rapi dan membuat dirinya pergi ke sekolah dengan percaya diri.

"Kau terlihat tampan" Alfie memuji bayangan dirinya dibalik cermin. Wajahnya terlihat begitu berseri-seri pagi ini. Saat dirinya tengah menyemprotkan parfum ke seragamnya, Alfie mendengar suara ketukkan dari balik pintu kamarnya.

"Alfie, cepat turun. Ada Dylan yang menunggumu diruang tamu" seru bibi Anne dari balik pintu kamarnya.

'Dylan?' batin Alfie merasa bingung dan heran ada apa pagi-pagi begini pria itu datang kerumahnya.

"Ya, sebentar bibi. Aku sedang memakai sepatuku" ujar Alfie yang langsung mengambil sepatunya dari atas rak sepatu.

"Baiklah, kami menunggumu dibawah" ujar bibi Anne sebelum kembali turun ke bawah.

"Baiklah" seru Alfie dari dalam kamarnya.

Begitu Alfie selesai memasang sepatu dikedua kakinya, ia segera turun ke bawah sembari menggendong tas ranselnya. Alfie menghampiri Dylan yang tengah menunggu diruang tamu.

"Dylan? Kenapa kau bertamu saat kita ingin pergi ke sekolah?" Alfie melihat Dylan yang juga mengenakan seragam sekolah sepertinya. Keduanya tampak sudah rapi dan bersiap untuk ke sekolah.

Namun Dylan hanya diam memandangi Alfie yang berdiri dihadapannya. Ia terus memandangi Alfie tanpa berkedip.

'Dia terlihat manis sekali pagi ini' batin Dylan yang terpesona dengan penampilan Alfie saat ini.

"Dylan? Apa kau mendengarku?" Alfie memecah lamunan Dylan tersebut. Dylan pun segera bangkit dari atas sofa dengan senyum yang sumringah.

"Aku kemari untuk menjemputmu" ujar Dylan yang membuat Alfie merasa heran.

"Menjemputku? Memangnya ada apa?" Alfie merasa Dylan tidak seperti biasanya. 'Apa aku bermimpi? Melihat Dylan pagi ini datang pagi-pagi untuk menjemputku' batin Alfie yang agak merasa tersipu.

"Karena aku tak ingin jika kau kembali diganggu oleh seseorang yang tak kau kenal saat dijalan seperti kemarin" perkataan Dylan tersebut terdengar manis sekali ditelinga Alfie. Kedua pipinya terasa sedikit memanas saat ini. Alfie pun hanya tersenyum dengan tersipu malu dihadapan Dylan.

"Alfie, ayo ajak Dylan untuk sarapan dulu" ujar bibi Anne yang menghampiri keduanya diruang tamu.

"Terima kasih, bibi. Tapi aku sudah sarapan sebelum berangkat kemari" Dylan menolak dengan sopan.

"Bagaimana kalau aku yang memaksamu untuk sarapan lagi bersamaku?" timpal Alfie agar Dylan mengubah perkataannya tersebut.

"Sarapan lagi bersamamu?" Dylan berpura-pura berpikir untuk menerima ajakkan tersebut, "bagaimana aku bisa menolak sarapan dengan pria manis sepertimu" Dylan menggoda Alfie agar ia bisa melihat lagi pipi Alfie yang agak merona tiap kali ia menggodanya. Rasanya ingin sekali Dylan menyentuh pipi Alfie yang terlihat manis itu.

"Huh! Dasar penggoda!" Alfie bergurau dengan menginjakkan kakinya pada kaki Dylan dan pria itu pun berpura-pura mengerang kesakitan.

Alfie tertawa dan segera membawa Dylan menuju ke meja makan. Bibi Anne sudah menyiapkan sarapan untuk keduanya diatas piring. Beberapa lembar roti yang dengan potongan daging bacon dan telur mata sapi. Terlihat lezat sekali bagi Alfie maupun Dylan.

..........

Shane tengah mengendarai mobilnya menuju ke rumah Alfie dengan tujuan untuk menjemput pria yang ia cintai itu ke sekolah. Shane rela untuk datang terlambat ke sekolahnya demi menjemput Alfie pagi ini. Namun beberapa meter sebelum ia sampai didepan rumah Alfie, Shane langsung menginjakkan pedal remnya dengan mendadak.

Love By Accident (The First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang