41#LBAS1

2.5K 276 14
                                    

Shane sedang bertamu ke rumah Sovia. Sebenarnya ia merasa sangat malas sekali untuk pergi kerumah tunangannya itu. Namun nyonya Alba memaksanya agar hubungan keduanya semakin dekat. Shane masih saja belum bisa menerima Sovia sepenuhnya walau saat ini keduanya sudah terikat dalam ikatan pertunangan. Sovia mengajak Shane untuk menonton film horror dikamarnya. Gadis itu sengaja memilih film yang membuatnya merasa takut dan memeluk tubuh Shane jika ada adegan sadis dalam film itu.

"Shane, aku takut. Pembunuh itu kejam sekali." Sovia mendekap erat tubuh Shane dan sesekali ia membenamkan wajahnya pada dada Shane yang tengah berbaring diatas kasur Sovia.

Shane hanya memutar malas bola matanya tanpa menghiraukan Sovia yang berpura-pura merasa ketakutan sembari memeluknya.

"Kalau kau takut, ganti saja filmnya!" Shane merasa kesal dengan Sovia yang tiap kali menjerit manja saat melihat adegan pembunuhan dalam film itu.

"Tapi aku menyukai filmnya." ujar Sovia terdengar manja pada Shane.

"Terserah kau saja." Shane membuang pandangannya kearah lain. Ia meraih ponselnya dari atas meja dan memainkannya.

Tanpa Shane sadari, tangan Sovia mulai meraba-raba dadanya dengan sentuhan yang sensual. Ia menurunkan usapan jari-jemarinya hingga ke perut Shane dan mendekati kancing celananya.

"Apa yang kau lakukan?" Shane menahan tangan Sovia dan menepisnya. Ia menatap Sovia dengan tajam. Namun Sovia hanya tersenyum dan menaiki tubuh Shane yang sedang berbaring diatas ranjangnya.

"Mau apa kau, Sovia?!" Shane menelan ludahnya begitu melihat belahan dada Sovia yang sengaja gadis itu perlihatkan dari balik singletnya.

"Katakan padaku jika kau menyukainya." Sovia berbisik sesuatu yang sensual ditelinga Shane.

"Turun dari atas tubuhku sekarang!" Shane berusaha menolak hawa nafsunya yang mulai bangkit. Ia tak ingin jika gadis ini menikmati bermesraan diatas ranjang bersamanya.

Sovia tersenyum dan mulai menjilati leher Shane dengan lembut.

"S-Sovia! Apa yang kau—"

Dengan cepat Sovia membungkam mulut Shane dengan ciuman yang membuat bibirnya saling berpagutan. Ia berusaha untuk terus mencium bibir Shane dengan ganas agar tunangannya itu menjadi horny.

"Sovia! H-hentikan!" Shane berusaha untuk meronta namun gejolak birahinya mulai mengendalikan dirinya begitu Sovia memainkan lidahnya dilehernya lagi.

Sovia melepas satu persatu kancing kemeja Shane dan meraba-raba dada Shane yang bidang dengan lembut. Karena sentuhan tersebut, membuat Shane semakin terbakar api birahi. Sovia tersenyum begitu melihat wajah Shane yang memerah karena pria itu merasa horny.

Sovia menjilati jakun Shane dan kembali berciuman dengan tunangannya itu. Perlahan Shane mulai membalas ciuman Sovia itu. Lidah keduanya saling beradu dan Shane pun tampak mulai kehilangan kendali atas dirinya yang sedang horny.

Namun tiba-tiba saja Shane mendorong tubuh Sovia hingga gadis itu terhempas keatas kasur.

"Maaf, aku tidak bisa melakukannya denganmu!" Shane bangun dari posisi berbaringnya dan mengaitkan kembali satu-persatu kancing kemejanya.

"Apa maksudmu? Aku tunanganmu, Shane! Kita bebas untuk melakukan apa saja saat ini!" Sovia merasa kesal karena tiba-tiba saja Shane menolak dirinya untuk bermesraan diatas ranjang.

"Hanya tunangan! Bukan seorang istri! Lagipula aku belum siap untuk melakukannya jika memang kau akan menjadi istriku nantinya!" ketus Shane sembari memakai kembali sepatunya.

"Ada apa?! Aku adalah tunanganmu, Shane! Kita sudah terikat!"

"Aku bisa saja melepas ikatan itu!" tekan Shane sembari menarik kuat tali sepatunya.

Love By Accident (The First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang